BAB 34 - KEHILANGAN

611 30 1
                                    


HAPPY READING!!!

Thank you lebih dari  4k pembaca setia Alea!!!

Jangan lupa vote+komen ya! Biar up nya makin cepet!!

Keane - Somewhere Only We Know🎶


“Gimana keadaan Papa Ma?” Arsen bertanya kepada Mamanya.

Mamanya terlihat menangis dari tadi lalu Arsen memeluknya. Sudah  berapa banyak air mata yang jatuh dari mata indah Mamanya itu

“Mama takut Ar.”

“Apa yang Mama takutin? Papa gak bakal kenapa-kenapa. Mama tenang oke.”

“Tapi tadi dokter bilang Papa sempet enggak nafas.” Kata Vina menanggis sesegukan.

“Papa pasti baik-baik aja, Mama percaya sama Arsen.” Kata Arsen dengan yakin lalu setelah itu dia memeluk Mama nya dengan erat. Hati nya juga hancur mendengar kabar seperti ini.

Tiba-tiba Dokter yang menangani Papa nya pun keluar dari ruang ICU. Arsen dan Vina pun menghampiri dokter tersebut.

“Bagaimana keadaan Papa saya Dok.” Tanya Arsen dengan tidak sabaran.

Dokter pun hanya bisa menghela nafasnya dan memandang mereka berdua dengan sedih. “Maafkan saya. Saya sudah berusaha semampu saya tapi Tuhan berkata lain kalau Pak Samudra tidak bisa di selamatkan. Saya turut berduka cita”

Bahu Arsen merosot badan nya lemas dan jantungnya pun mencelos. Dirinya teramat syok mendengar apa yang di katakan oleh Dokter tersebut. “Gak mungkin Papa gak mungkin pergi gak mungkin.” Kata Arsen sambil menggelengkan kepala nya tidak percaya.

Vina pun sudah menangis histeris mendengar bahwa suaminya sudah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

“Papa gak mungkin pergi kan Ma? Papa pasti cuma tidur kan Ma? Iya kan Ma?” Tanya Arsen dengan beruntun. Vina pun juga merasa terpukul atas kepergian suaminya, lalu Vina memeluk putra nya untuk saling menguatkan.

“Ini semua bohong kan Ma pasti? Papa gak mungkin pergi ninggalin kita, kemaren Papa bilang kalau Papa sembuh dia bakal main PS sama Arsen.” Kata Arsen samil mengingat perkataan Papa nya kemaren.

“Nak kita harus kuat. Papa udah gak ada.” Kata Vina sambil menangis. Rasanya baru kemaren dia menikmati kebersamaan dengan suaminya setelah sekian lama tak pernah menghabiskan waktu berdua.

“Gak mungkin Ma. Pasti Papa masih hidup Ma.”

“Nak sadar Nak! Papa udah gak ada.” Vina memegang pundak Arsen sambil menguncangkan nya. Menyadarkan anaknya bahwa Papa nya sudah pergi.

“Papa sayang sama kita Ma, jadi gak mungkin Papa ninggalin kita gitu aja. Ya kan Ma.” Arsen semakin tidak percaya dengan semua ini. Suaranya pun mendadak parau.

“Kata Mama Arsen harus baikan sama Papa kan Ma? Ayo Ma kita banguni Papa, Arsen belum sempet baikan sama Papa belum sempet minta maaf sama Papa juga.” Kata Arsen dengan sedih. Vina pun juga tidak bisa memendung air mata yang terus menurus membasahi pipinya.

Tidak ada lagi pertengkaran di pagi hari disaat Papa nya ada dirumah. Tidak ada lagi perang dingin lagi setiap pagi disaat akan berangkat sekolah. Tidak akan ada lagi perkataan-perkataan yang tak sepantasnya di ucapkan oleh anak kepada orang tua nya.

Hari ini Arsen hancur. Dan hari ini Arsen benar-benar jatuh sejatuh-jatuhnya. Super hero di kehidupan nya pun telah pergi meninggalkan nya untuk selamanya. Tidak ada yang mengajarkan dia naik sepeda, tidak ada yang bisa diajak duel bermain PS. Arsen semakin sesak harus menerima kenyataan tersebut. Walau masih ada Mama nya tapi hidupnya terasa kurang lengkap tanpa kehadiran Papa nya.

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang