BAB 30 - DIA KEMBALI

623 31 2
                                    


HAPPY READING!!!

Thank you lebih dari 2k pembaca setia Alea!!!

Jangan lupa vote+komen ya! Biar up nya makin cepet!!

Shawn Mendes - Imagination


Setelah melihat Papanya kembali sadar Arsen senang lalu memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Papanya. Samudra hanya tersenyum melihat Arsen yang ternyata menjaga nya disaat sakit seperti ini. Selepas dokter memeriksa Papanya, Arsen kembali mendekati Papanya dan duduk di kursi yang sebelumnya dia duduki tadi.

“Apa yang sakit Pa? Papa ngomong sama Arsen.” Kata Arsen dengan khawatir membuat Samudra tersenyum dan menggeleng lemah.

“Pa-pa gapapa Nak.” Balas Samudra dengan lemah. Membuat Arsen kembali sedih melihat keadaan Papanya, lalu lelaki itu kembali mengenggam tangan Papanya membuat Samudra membalas genggaman tersebut.

“Papa kenapa bisa sakit? Pasti Papa kecapekan ya? Kenapa Papa gak cerita ke Arsen sama Mama kalau Papa punya sakit kaya gini?”

Samudra kembali tersenyum melihat perhatian putranya, membuat dia terharu mendapat perhatian tersebut.

“Papa harus sehat lagi, Mama sama Arsen kangen sama Papa. Kangen kita kumpul bareng,” Kata Arsen membuang ego nya yang beberapa hari lalu sempat bertengkar dengan Papanya.

Setelah keadaan Papa nya membaik subuh tadi Arsen menghubungi Mamanya bahwa Papanya sudah siuman. Tak sampai satu jam Vina sampai di rumah sakit dan menemui Suami dan anaknya. Vina membawa beberapa barang dan sarapan pagi, tak lupa membawa perlengkapan sekolah Arsen sekaligus Vina begitu senang dan terharu karena suaminya sudah sadar. Arsen yang melihat Mamanya senang pun tersenyum.

“Yauda Arsen langsung ke sekolah ya Ma udah hampir telat.” Pamit Arsen membuat Vina mengangguk dan tersenyum. “Papa cepet sembuh ya, pulang sekolah nanti Arsen kesini lagi.” Samudra yang melihat itu pun juga tersenyum.

****


Sesampai di parkiran sekolah Arsen melihat ketiga sahabatnya sudah menunggu disana. Lalu Arsen memarkirkan motornya.

“Gimana Om Samudra Ar? Udah sadar?” Tanya Alvaro yang melihat Arsen menghampiri mereka bertiga.

“Alhamdulilah udah kok. Thanks ya buat kalian semua selalu ada buat gue.” Balas Arsen.

“Tenang aja Ar apapun yang lo butuhin jangan sungkan buat minta tolong sama kita.” Kata Robert membuat Galang mengangguk setuju.

Memang tidak diragukan lagi mereka memang sudah seperti layaknya keluarga. Susah ataupun senang mereka selalu bersama. Setelah itu mereka pergi ke kelas karena bel sudah berbunyi 5menit yang lalu, sesampainya di kelas ternyata jam pertama pun kosong dan hanya di berikan tugas oleh Pak Darto.

“Ke kantin aja lah kuy, laper gue.” Ajak Galang membuat Robert menoyor kepalanya.

“Heran gue mah otak lo isinya makan mulu apa?” Balas Robert.

“Yee kunyuk kalau gak makan mati lah gimana sih lo.” Jawab Galang dengan kesal.

Bugh

Bugh

Saking kesalnya Alvaro pun menabok mereka berdua menggunakan bukunya. “Lo berdua dimana aja bacot heran gue. Ini masih pagi anjir,”

“Sakit anjing Var, lo kasar banget dih gak suka dedek bang.” Kata Robert menjijikan.

“Jijik lo Bert anjing. Kelamaan jomblo jadi gak waras gini si lo,” Kata Alvaro sambil bergidik ngeri dan memandang Robert dengan jijik.

“Fucek lo Var. Kaya elo enggak jomblo aja, alah paling juga belum jadian kan lo sama Amel. Sombong banget lo tai.” Balas Robert jadi ikutan sebal.

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang