BAB 28 - RUMAH SAKIT

682 30 0
                                    

HAPPY READING!!!

Jgn lupa vote+komen!!! Biar up nya makin cepet!!

Shawn Mendes – In My Blood


Setelah acara kejutan ulang tahun kemaren Alea dan Arsen kini kembali ke sekolah seperti biasanya, berdua kembali. Entah mengapa pagi ini senyum cantik itu terukir jelas diwajah cantiknya membuat siswa yang berpaprasan dengan mereka berdua menahan nafas, terlebih melihat senyum gadis itu. Sudah lama sekali Alea jarang melihatkan senyumnya.

Membuat Arsen yang berada di sampingnya pun menghela nafas. “Alee kamu jangan senyum kaya gitu terus. Nanti kalo dikira gila gimana?”  Sejujurnya Arsen kesal karena banyak siswa yang melirik Alea seakan terpana dengan senyum gadis itu.

Alea menghentikkan langkah nya dan menatap Arsen. “Ih kamu mah aneh aku jutek gak boleh, senyum gak boleh. Terus bolehnya apa?” Jawab Alea dengan sebal sambil menyilangkan tangan nya di dada.

Lelaki itu malah panik sendiri melihat gadis itu kesal, lalu Arsen mengelus kepala Alea dengan sayang berharap gadis itu tidak marah dengannya. “Iya-iya terserah kamu aja yang penting kamu seneng.” Balas Arsen membuat Alea menatap nya sambil mengerucutkan bibirnya.

Tiba-tiba dari arah berlawanan ketiga sahabat Arsen dan kedua sahabat Alea pun datang menghampiri mereka berdua dan ikut bergabung.

“EHH ada apaan ni? Masih pagi udah elus-elus pala. Gue juga mau dong Bang di elusin hahah.” Kata Robert dengan nada menggoda membuat orang yang berada disitu menahan tawa kecuali Arsen dan Alea.

“Bert jijik anjir. Makannya cari pacar apa lo Bert biar gak kaya orang gila gini. Lo mau nikung Alea?” Kata Galang dengan pandangan geli tapi juga tertawa.

“Eh monyet sombong banget lo. Mentang-mentang ada Anin aja lo sok jaim banget lo, biasanya kan lo juga nafsuan kalo sama Arsen.”

“Anjing lo Bert gue masih normal anjir suka sama cewek emangnya elo.” Balas Galang dengan sebal membuar Robert tertawa kencang.

“Ini kenapa gue yang jadi tumbal si? Malah ngeri sendiri gue deket kalian berdua.” Balas Arsen sambil bergidik ngeri. Membuat ketiga gadis tersebut menahan tawanya, Alvaro pun hanya geleng-geleng kepala melihat pertengkaran mereka karena sudah biasa, apalagi dengan Galang dan Robert.

“Eh tapi bentar gue pengen nanya sama Anin. Nin kok lo mau si sama buaya ciliwung gini? Gantengan juga gue Nin daripada dia.” Tanya Robert dengan percaya diri membuat Galang melotot mendengar pertanyaan absurd dari sahabatnya. Berbeda dengan Anin, ada rona merah di wajahnya dan dia hanya diam dan tersenyum tipis.

“Bert udah apa lo jangan ngeledekin mulu. Makannya nyari cewek apa, jangan kelamaan jomblo.” Ujar Alvaro menengahi membuat Robert mendecih.

“Gak ngaca apa ya si kunyuk, emangnya dia gak jomblo apa?”

“Lah gue mah ada Amel. Emangnya elo, lo ada siapa emang?” Balas Alvaro tak mau kalah. Amel yang mendengar jawaban Alvaro pun membulatkan matanya dan terkejut terlebih juga kedua sahabatntya juga terkejut dan menatap Amel membuat gadis itu panik mendapat tatapan seperti itu.

“Parah banget lo pada punya pasangan, gue sama siapa nanti menelin adek kelasnya.” Kata Robert dengan dramatis. Mereka semua mengacuhkan Robert lalu tiba-tiba mereka pergi menuju ke kelas.

Robert yang melihat itu pun mengumpat kasar. “WOY ANJING LO PADA GUE DITINGGALIN LAGI. TUNGGUIN GUE!” Teriak Robert sambil berlalu mengejar mereka.

Sampai di kelas pun Arsen dan kedua sahabatnya mengacuhkan Robert yang terus berbicara dengan sebal akibat kejadian tadi. Arsen dan yang lain pun pura-pura menyibukkan diri, nanti juga capek sendiri dia. Pikir mereka,

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang