BAB 29 - INGATAN

620 27 0
                                    

HAPPY READING!!!

Jangan lupa vote+komen ya! Biar up nya makin cepet!!

Andmesh – Hanya Rindu

Selang beberapa jam ketiga sahabat Arsen pun datang karena mendengar kabar dari Alea bahwa Papa Arsen masuk rumah sakit. Alea juga berpesan kepada kedua orang tua nya jika dia akan pulang terlambat karena masih dirumah sakit dan orang tuanya mengizinkan asal tidak pulang larut malam.

Arsen yang melihat Mama nya begitu sedih melihat Papa masuk rumah sakit pun, meminta Vina untuk pulang dan istirahat tapi Vina menolaknya, alasannya ingin menunggu suaminya sampai sadar.

“Mama pulang aja ya? Biar Arsen yang jagain Papa disini.” Kata Arsen dengan lembut membuat Vina menggelengkan kepalanya dengan lemah.

“Mama disini aja, nunggu Papa sampai sadar.”

Arsen berjongkok di depan Vina sambil memohon. “Arsen mohon, Mama istirahat aja ya dirumah. Arsen gamau Mama juga sakit kalau Mama kurang istirahat.”

“Iya tante Vina pulang aja ya, ini udah malem lagian tante belum istirahat kan dari tadi.” Ujar Alea tak kalah lembut membuat Vina menoleh ke arahnya lalu mengenggam tangan gadis itu dan menganggukan kepalanya.

“Ayo biar Varo sama Robert anter pulang.” Kata Alvaro menyarankan membuat Vina tersenyum. Arsen begitu beruntung memiliki sahabat yang peduli terhadapnya.

Setelah itu mereka pergi untuk mengantarkan Tante Vina. Kini hanya tinggal Alea, Arsen dan Galang yang ada di depan ruangan tersebut. Mereka bertiga diam dengan fikiran masing-masing.

“Kalian udah makan?” Tanya Galang yang memecah keheningan membuat Arsen dan Alea mengangguk.

Merasa binggung Galang pun berinisiatif. “Hmm gue ke kantin dulu deh pengen ngopi bentar, sambil nunggu Varo sama Robert dateng.” Pamit Galang, setelah itu lelaki itu benar-benar pergi dan kini hanya tersisa Arsen dan Alea yang duduk di depan ruangan.

Arsen masih diam dengan fikirannya yang kosong membuat Alea yang ada disampingnya pun sedih melihatnya, lalu gadis itu coba mengenggam tangan Arsen yang begitu dingin.

“Its oke Ar, kita doain semoga Om Samudra baik-baik aja.” Kata Alea memberi kekuatan membuat lelaki itu menoleh dan tersenyum melihat wajah kekasihnya.

“Aku juga takut Al sama apa yang dirasain Mama.”

“Kita harus berfikir positif dan berdoa. Kamu yang kuat ya,”

Arsen membalas genggaman gadis itu dan tersenyum mencoba tegar, Mama dan gadis ini adalah kekuatan nya saat ini. Arsen begitu beruntung mendapatkan Alea, gadis ini begitu perhatiian dan baik. Arsen memang tak salah pilih.

“Aku anter pulang aja yuk, ini juga udah malem. Bisa-bisa nanti aku dihajar sama Bang Nova kalau bawa pulang kamu malem-malem gini.” Kata Arsen mengalihkan pembicaraan untuk menahan rasa sesak yang kini dia rasakan.

Alea tersenyum mendengar perkataan Arsen. “Gak usah, bentar lagi Bang Nova jemput kok. Aku udah chat dia tadi.” Arsen hanya menganggukan kepalanya dan kini hanya kesunyian yang melanda mereka.

Alea juga diam karena merasa binggung ingin berbicara apalagi. Tiba-tiba ponsel Alea berbunyi,

Bang Nova is calling..

Membuat gadis itu merogoh ponsel yang ada di saku seragamnya. Arsen yang mendengar pun juga penasaran.

“Siapa?” Tanya Arsen kepada Alea.

“Bang Nova.” Balas Alea membuat Arsen mengangguk.

“Ya Bang?”

“Abang udah di depan ni. Lo dimana?”

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang