BAB 15 - ROOFTOP SEKOLAH

728 33 2
                                    

Gue kembali gais!!

Maap bgt ni gue telat apdet, karna minggu kemaren gue bener2 sibuk ngurusin makrab kampus!

Happy reading!






Saat Alea masuk ke kelas nya kedua sahabatnya terkejut karena Alea baru masuk kelas di jam kedua dan untung nya saja guru di jam pertama sudah keluar kelas jadi aman.

“Loh Al kenapa baru dateng? Gue kira lo gak masuk hari ini.” Tanya Anin penasaran, membuat Amel mengangguk setuju.

Alea menghela nafas panjang lalu menenggelamkan kepalanya di meja, membuat Anin dan Amel saling pandang karena binggung dengan sikap Alea baru datang sudah seperti setan gitu.

“Kenapa si Al? Cerita sama kita berdua deh, sebenarnya lo kenapa?” Tanya Amel dengan lembut disamping Alea.

“Arsen.” Ucap Alea singkat. Membuat Anin dan Amel saling tatap dan bertanya dalam hati kenapa Arsen?

“Arsen kenapa? Ngejar-ngejar elo? Kan emang iya Al,” Ucap Anin polos. Alea menghela nafas lelah, memang susah kalo udah ngomong sama Anin mah.

“Arsen dipanggil Bu Ratih gara-gara gue,”

“What?! Kok bisa gara-gara lo?” Tanya Amel terkejut begitu juga dengan Anin tak kalah terkejutnya.

Dan setelah itu Alea menceritakan awal mobil dia mogok lalu di tolong oleh Arsen dan setelah itu mereka telat lalu memanjat pagar sekolah dan disitu mereka ketahuan oleh bu Ratih. Setelah selesai menceritakan semuanya Alea menghela nafas mereasa bersalah kepada Arsen, andai saja tadi pagi dia tidak meminta tolong kepada Arsen tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.

Berbeda dengan Alea justru kedua sahabat nya setelah mendengar cerita Alea terkejut dan tak percaya karna tak seperti biasanya Alea mau meminta tolong orang jika orang itu bukan Amel atau Anin.

“Sabar Al pasti Arsen gapapa kok, lo tenang aja gak usah khawatir Arsen kan udah biasa dipanggil bu Ratih.” Ujar Amel menenangkan.

“Tapi gue ngerasa bersalah Mel karna gara-gara gue Arsen dipanggil bu Ratih. Padahal disitu gue juga salah bukan Cuma Arsen doang.”

“Ssst! Lu gak boleh nyalahin diri lu kek gini Al. Tenang Arsen gapapa,”
Alea mengangguk pasrah dengan apa yang diucapkan Amel. Mungkin setelah pelajaran ini nanti dia akan menemui Arsen untuk meminta maaf.


****

Kring..kring..kring

Bel istirahat pun berbunyi membuat Alea tergesa-gesa ingin segera keluar dari kelas untuk menemui Arsen dan meminta maaf kepadanya karena bagaimana pun ini semua salahnya sudah melibatkan Arsen dalam masalah mobilnya yang mogok.

Dan setelah itu Alea benar-benar keluar kelas untuk menemui Arsen, hingga kedua sahabatnya pun ditinggal Alea begitu saja membuat Amel dan Anin pergi juga untuk mengejar Alea.

Sesampainya dikelas Arsen, Alea tengok kanan dan kiri tapi tidak menemukan Arsen. Lalu tiba-tiba dia melihat ketiga sahabat Arsen tapi Alea tidak melihat Arsen bersama mereka.

“Loh Al lo ngapain kesini? Tumben banget.” Tanya Alvaro sedikit terkejut karna tidak biasanya dia datang kesini.

Alea yang mendapat pertanyaan seperti itu binggung harus menjawab apa. Jika dia bilang ingin bertemu dengan Arsen, Alea terlalu gengsi untuk mengatakan itu.

Galang yang melihat gerak-gerik Alea pun menebak apa yang sedang dicari gadis itu. Lalu dia menggoda Alea dengan mengatakan. “Pasti lo mau nyari Arsen kan Al? Ngaku lo,”

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang