🔹 p r o l o g 🔸

4.1K 191 19
                                    

Adipati Seokjin adalah namaku. Figura yang menempel di dinding dengan perempuan berperawakan elok; proporsi wajah hampir sempurna, ditambah dengan senyumannya yang begitu manis, adalah figura istriku―Araya Sojung.

Kami berdua sudah menikah jauh dari hari ini. Lika-liku rumah tangga; pahit dan perihnya, sudah berkali-kali kami rasakan sejak lama.

Kami berdua saling mencintai. Setidaknya itu yang menjadi alasan kami mau bertahan sampai akhir.

Benar. Sampai akhir.

Mungkin yang orang lain lihat, saat ini aku sendiri. Berdiri menjadi orang tua tunggal, untuk anakku; Adipati Johnson. Padahal Ibu Johson―istriku―turut serta mendampingiku menjalani peran sebagai orang tua Johnson. Sojung selalu ada bersamaku. Dia tidak pernah meninggalkanku.

Siapa yang bilang Sojung meninggalkanku?

Siapa yang bilang Sojung tak lagi mencintaiku?

Sojung masih mencintaiku dan dia masih ada dalam hatiku.

Perempuan itu, tidak dan tak akan pernah hilang dari pikiran maupun hatiku. Aku dengan yakin, selalu berpegang teguh akan kalimat itu.

"Pepa, coba lihat! Johnson menemukan buku ini di kamar Pepa!"

Oh, dengar! Yang barusan berbicara adalah dia, putra kebanggaanku dan Sojung. Adipati Johnson, satu-satunya putra di keluarga kami.

"Ini buku apa?" Johnson bertanya, lengkap dengan ekspresi lugu dan menggemaskannya.

Aku tersenyum kemudian menjawab, "Ini namanya buku cerita. Johnson tahu, kalau di dalam buku ini ada cerita yang hebat? Dalam cerita yang hebat itu, ada juga sosok perempuan hebat. Namanya Araya Sojung."

"Sojung itu siapa, Pa?"

"Johnson mau tahu siapa itu Sojung?"

Anak itu mengangguk dengan antusias. "Tentu!"

Aku senang, kemudian mengembangkan senyuman lagi.

"Kemari, duduk bersama Pepa. Biar Pepa ceritakan, siapa itu Sojung serta segala kehebatannya."

Author's POV

Semuanya berawal dari sini, delapan tahun yang telah berlalu. Berawal dari takdir yang mempertemukan mereka kembali, setelah sempat berpisah demi melanjutkan masa depan masing-masing.

Mereka duduk di antara dua keluarga, saling menatap dengan gugup. Sekian tahun berpisah, tak bertemu bahkan tak saling mendengar kabar. Mereka dikejutkan dan dipermainkan oleh orang tua masing-masing. Mereka sama sekali tak tahu, bahwa malam ini adalah malam pertemuan keluarga dua calon mempelai yang akan mengikat janji suci segera setelah kedua calon mengatakan 'iya' dan 'setuju' atas tradisi kuno yang orang tua mereka lakukan.

Orang tua mereka tahu, bahwa Seokjin dan Sojung bukan orang asing yang baru bertemu malam ini. Mereka hanya perlu sedikit waktu dan ruang, untuk bisa beradaptasi, kembali pada diri mereka yang dahulu―yang sangat dekat dan saling mengenal.

Maka dari itu, untuk menghilangkan rasa canggung yang mengganggu keduanya, orang tua Seokjin menyuruh putranya untuk mengajak Sojung berjalan dan berbicara di luar.

Kemudian taman ini 'lah yang menjadi pilihan mereka. Mereka duduk membelakangi air mancur yang terlihat indah dengan banyak lampu warna-warni.

"Apa kabar Sojung?"

Gadis yang dipanggil Sojung itu akhirnya mengangkat kepala, kemudian membalas tatapan calonnya dengan senyuman. "Kabarku baik. Bagaimana kabarmu?"

Laki-laki itu menghembuskan napasnya, kemudian kembali memalingkan wajah ke depan. "Sama baiknya denganmu."

"Syukurlah kalau begitu," kata Sojung sembari ikut memalingkan wajah ke depan.

"Kau tahu, tadinya aku berencana untuk menolak perjodohan kuno ini di depan keluarga kerabat ayahku. Tapi ..."

"Tapi?" tanya Sojung yang penasaran akan lanjutan cerita Seokjin sehingga dia menatap wajah laki-laki itu dan menunggu jawaban atas pertanyaannya.

Seokjin menatap Sojung dan langsung tersenyum. "... tapi setelah tahu kalau gadis yang akan dijodohkan denganku itu adalah kau, aku malah ingin pernikahan kita digelar sesegera mungkin."

Seokjin meraih tangan Sojung, kemudian membawanya ke atas. Dia mencium punggung tangan Sojung dengan penuh perasaan cinta. "Aku mencintaimu. Sampai mati pun akan terus begitu."

Air mata Sojung benar-benar tidak dapat dia bendung. Dia begitu terharu akan pengakuan cinta pria yang― sebenarnya―dari dulu masih dicintainya. "Seokjin, sejak dulu sebenarnya aku sudah mencintaimu ... dan sekarang aku bersyukur, kita dipertemukan dan akhirnya akan dipersatukan oleh takdir nanti. Aku berjanji akan setia, dan selalu mencintaimu!"

Seokjin tersenyum kemudian memeluk Sojung erat. "Aku juga berjanji akan terus menjagamu dan selalu mencintaimu!"

▫▫▫

Published-; 13 Oktober, 2019

Titled-; Sojung

Casted-;

Gfriend Sowon as Sojung

Gfriend Sowon as Sojung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BTS Jin as Seokjin

Ulzzang Ki Yong as Johnson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulzzang Ki Yong as Johnson

A/N;Hai! Apa kabar?Aku cuma mau kasih tahu, kalau cerita ini terdiri dari dua sudut pandang/Point of View (POV) dan dua masa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N;
Hai! Apa kabar?
Aku cuma mau kasih tahu, kalau cerita ini terdiri dari dua sudut pandang/Point of View (POV) dan dua masa. POV Seokjin dan POV Author, masa sekarang dan masa lalu.

Bagian POV Seokjin adalah masa sekarang, dan POV Author itu masa lalu.
Semoga banyak suka ceritaku, dan sampai bertemu di akhir cerita!😉

SOJUNG ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang