TERUNGKAP 🌷

8.4K 481 2
                                    

Terimakasih telah menggores luka yang cukup dalam di hatiku. Biarkan aku istirahat sejenak, beristirahat untuk melupakan segala rasa sakit ini.

Aleeta.

Jangan jadi silent readers ya:)

*******

"Ih! Kok lu nyebelin banget sih?" ucap salah satu gadis.

"Gua yang nyebelin? Yang ada lu kali! Muka pas-pasan aja belagu lu bego!" ucap gadis satunya.

"Kok gua belagu sih? Udah jelas gua lebih cakep dari lu. Lu sirik aja ama gua!"

"Ngapain banget gua sirik ama lu? Stoberi mangga apel, sorry ngga lepel."

Aleeta memutar bola matanya malas. Dua gadis didepannya ini terus saja beradu argument. Padahal masalah awalnya sepele. Zalikha hanya menjatuhkan sendok milik Dira. Ya, dua orang itu ada Zalikha dan Dira. Aleeta hanya menjadi pemeran tengah. Ia tak membela siapapun.

"Udah apasih. Pengang nih kuping Aleeta!" Aleeta mengembungkan pipinya sambil bersedekap dada.

"Ih Aleeta lucu!" ucap Zalikha dan Dira serempak. Keduanya hendak mencubit pipi Aleeta. Tapi lagi-lagi mereka bertengkar.

"Ih kan gua duluan yang mau nyubit pipi Aleeta." ucap Zalikha.

"Ngga! Gua duluan." ucap Dira tak mau kalah. Aleeta menutup mukanya karena malu. Banyak pasang mata yang menatap mereka dengan pandangan tak suka.

"Gua!"

"Gua!"

Aleeta yang tak mau menjadi pusat perhatian langsung menarik tangan Zalikha dan Dira untuk keluar kantin. Mereka berjalan menyelusuri koridor yang masih tampak ramai. Tiba-tiba mata Dira membulat sempurna saat melihat pandangan di depannya dengan jarak sekitar 10 meter. Aleeta mengikuti arah pandang Dira. Aleeta hendak bertanya, namun Dira lebih dulu melepas gandengannya dan menghampiri 2 orang tersebut. Tampak seorang laki-laki yang sedang digandeng oleh seorang perempuan dengan dandanannya yang seperti tante girang.

"Heh Tante girang! Lepasin tangan Deon ngga?!" dua orang tersebut adalah Deon dan Elissa––ratu cabe SMA Harapan Jaya.

"Eh cewe norak! Masalah lu apa kalo gua gandeng tangan Deon?" Elissa mendorong pundak Dira, tapi sebelum bokongnya menyentuh lantai, tangan Aleeta dan Zalikha lebih dulu menahannya.

"Masalah gua? GUA CEWENYA!" teriak Dira didepan muka Elissa. Semua menatap nya dengan tatapan cengo. Ternyata seorang Ketos SMA Harapan Jaya yang terkenal cuek sudah memiliki pacar. Komitmen yang Dira bentuk untuk menjalankan backstreet sudah hancur. Dira tak memikirkan itu. Yang ia pikirkan, bagaimana cara menjaga miliknya dari nenek sihir ini.

"Terus gua percaya gitu? Lu ngedukun dimana? Sampe-sampe pelet lu ampuh." Elissa tertawa remeh melihat wajah Dira yang mulai terpancing emosi.

Dira mengambil ancang-ancang ingin menampar Elissa, namun langsung ditahan oleh Deon. Deon menghempaskan tangan Dira dengan lumayan kasar. Dira berusaha mati-matian untuk menahan butiran bening yang sudah memaksa untuk turun.

"Jadi cewek jangan kasar Dira. Kita cuma temenan. Lu yang terlalu cemburuan. Malu-maluin tau ngga?!" Deon mulai meninggikan suaranya. Dira menatap nya tak percaya. Dimana Deon yang selalu berbicara dan berlaku lembut? Dimana Deon yang selalu berhasil meredakan emosinya? Dimana Deon yang selalu menjadi tempat keluh kesahnya?

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang