HADIAH BERHARGA (ENDING)🌷

24.4K 760 91
                                    

TAKDIR

Semua nya telah berakhir.
Yang di takdirkan bersama, pasti
akan bersama.
Yang di takdirkan berpisah, pasti
akan pisah juga.
Kita hanya manusia.
Manusia lemah yang menumpang hidup di alam-Nya.
Ini takdir dari maha Kuasa.
Tak ada yang bisa merubahnya.

UNTUK AZKA

-Siap-siap mewekkk😭

-Jangan lupa tinggalin jejak yaa

********

Gadis itu menangis tersedu-sedu menatap gundukan tanah di hadapannya. Makam itu pun masih basah. Aroma air mawar menyengat ke indra penciumannya.

"Terimakasih untuk hidup yang kamu berikan. Kamu orang terbaik yang pernah aku temui," Aleeta mengelus nisan itu dengan perlahan. Seolah-olah nisan itu adalah wajah seseorang yang telah memberi nya kehidupan.

Flashback

Aleeta di nyatakan koma. Membuat ketiga laki-laki di hidupnya itu jatuh ambruk dengan tangisan yang menggema di koridor rumah sakit.

Ia di nyatakan koma setelah El dan Daniel membawanya kerumah sakit setelah insiden penculikan itu. Dokter memberi tau penyakit nya yang sebenarnya. Jantung Aleeta lemah. Ia membutuhkan donor jantung.

"Aleeta, maafkan ayah. Ayah bukan ayah yang baik untuk kamu." Alvaro sangat menyesali keterlambatan nya dalam mengetahui penyakit Aleeta yang sebenarnya.

Tak di pungkiri dengan Azka.

"Cobaan apa lagi ini, Tuhan?" Azka menenggelamkan wajahnya pada lutut yang ia tekuk.

Di dalam ruangan itu, sang ratu hatinya sedang bertaruh nyawa hanya dengan mengandalkan alat medis. Semua nya terpasang pada diri lemah itu.

Akhirnya, Daniel dan Alvaro terlebih dahulu untuk masuk ke dalam ruangan gadis itu dengan pakaian steril yang di sediakan rumah sakit.

Azka masih menunggu di luar. Ia berusaha menghubungi para sahabatnya dan sahabat Aleeta pada pukul tiga dini hari ini. Tak semuanya mengangkat teleponnya.

Selang beberapa menit, Daniel dan Alvaro keluar dari ruangan itu. Menghampiri Azka yang masih menangis di lantai.

Alvaro menyentuh pundak bergetar itu. Azka hanya diam tanpa mendongak ke arah Alvaro.

"Nak, temui Aleeta. Dia juga butuh kamu." Alvaro sudah tau siapa Azka. Aleeta sering menceritakan bagaimana hebatnya sosok Azka dalam membahagiakan nya.

"Azka ngga pantes, om. Azka sering nyakitin Aleeta." Azka merasa hina untuk menemui gadis sebaik itu. Ia sudah banyak menyakiti hatinya. Masih pantaskah ia menjadi penting bagi gadis itu?

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang