CESSY🌷

6.6K 442 2
                                    

Tersenyum bukan selamanya karena bahagia. Kadang seseorang, menampilkan senyumannya hanya untuk meyakinkan dunia bahwa ia tidak apa-apa, padahal hatinya terluka.

🌷.

Jangan jadi silent readers.

********

Aleeta berjalan dengan ogah-ogahan. Matanya tampak sembab dan bibirnya tampak pucat. Bahkan, senyuman yang biasa ia perlihatkan, tampak tak terlihat diwajahnya. Dirinya tampak murung.

Hari ini, ia berangkat sebelum kakaknya bangun. Ia masih belum mau menemui kakaknya. Ia takut, kakaknya hanya mengeluarkan kata-kata yang sangat melukai hatinya. Ia pun menolak ajakan Azka untuk berangkat bersama. Semuanya terasa mati rasa.

Aleeta menjatuhkan bokongnya disamping Dira yang sedang mengerjakan tugas, lebih tepatnya menyalin tugas temannya. Ia sengaja berangkat pagi hanya karena malas mengantri untuk menyalin tugas.

"Lu kenapa, Leet?" tanya Dira tanpa menatap wajah Aleeta. Tanpa menatapnya pun, Dira tau bahwa Aleeta sedang banyak masalah. Tak biasanya, dirinya hanya diam saat masuk kelas. Setidaknya ia akan mengucapkan selamat pagi.

"Ngga kenapa-napa." balas Aleeta seadanya. Dirinya langsung membuka novel yang baru ia beli beberapa hari yang lalu. Dirinya terlalu malas untuk terlibat pembicaraan dengan siapapun. Mood nya sangat jelek.

"Alah, Bullshit kamu nduk'. Sok bilang ngga papa, padahal hatinya ambyar." ucapan Dira membuat Aleeta meliriknya dengan tajam.

"Apa sih kamu, Dir? Udah kerjain aja pr nya. Nanti kalo dihukum, ujung-ujungnya ngerengek ke aku." balas Aleeta datar lalu kembali membaca novelnya, tak memperdulikan Dira yang sudah menggerutu kesal.

Aleeta bangkit sambil menenteng novelnya. Membuat Dira menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Mau kemana kau, bujank?"

"Taman." balas Aleeta, singkat.

"Dih, tuh bocah kesambet kali ya? Biasanya bawel jugaan." ucap Dira sambil memperhatikan punggung Aleeta yang semakin menjauh.

*******

"Kenapa tadi pagi ngga mau bareng?" tanya seseorang membuat Aleeta mengalihkan pandangannya pada novel yang sedang ia baca.

"Ngga kenapa-napa. Pengen berangkat sendiri aja." ucap Aleeta lalu fokus kembali pada novelnya. Azka menjatuhkan bokongnya disamping Aleeta.

"Lagi ada masalah?" seperti bisa membaca pikirannya, Azka menebak. Aleeta menutup novelnya lalu mengalihkan pandangannya ke Azka yang sedang memperhatikan nya.

"Ngga, kak." balas Aleeta sendu.

"Gua tau, Leet. Cerita cepet!" paksa Azka.

"Ngga mau aku. Enak aja maksa-maksa."

"Ya biarin. Biasanya lu yang maksa mau cerita padahal gua lagi mabar. Sampe di spam chat lagi." sindir Azka.

"Kenapa? Ngga suka aku spam chat?!" balas Aleeta tak terima.

"Suka, asal jangan bikin gua kalah aja,"

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang