ABANG🌷

8.3K 461 21
                                    

Mencintaimu dalam diam dan menyebut mu dalam
doa.

🌷.

Jangan lupa tinggalin jejak:))

*******

Plak

"Jangan ngga sopan ya?!" teriak Aleeta.

"Aku bisa teriak kalo kalian macam-macam," pemuda yang ditampar oleh Aleeta mengusap pipinya yang berdenyut panas.

"Silahkan, gue ngga takut. Asal lo tau, JALANAN INI SEPI BEGO! NGGA ADA YANG BISA NOLONG LO!" bentak pemuda tersebut.

"Jadi, come on baby, play with me!" pemuda tersebut menarik paksa tangan Aleeta, dibantu oleh satu pemuda lainnya.

"TOLONG! LEPASIN, AKU NGGA MAU IKUT KALIAN,"

"IKUT GUE APA SUSAHNYA SIH?!"

Dugh

Aleeta menendang tulang kering pemuda tersebut dan menggigit kencang tangan pemuda lainnya.

"Arghh! kejar-kejar," kedua pemuda tersebut segera mengejar Aleeta.

'Abang, tolong Aleeta. Aleeta takut," batinnya.

Aleeta melihat tumpukan box yang tak terpakai lalu setelah itu ia segera bersembunyi dibalik tumpukan box tersebut. Ia menutup mulutnya dikala melihat pemuda yang tadi mengejarnya sedang celingak-celinguk mencarinya.

"Ngga ada disini, bro! cari ketempat lain!" ucap pemuda satunya dengan napas terengah-engah.

Aleeta mulai lega karena kedua pria tersebut menjauh dari tempat itu. Ia segera merogoh tasnya, mencari benda pipih didalamnya.

"Abang?" panggil Aleeta saat telepon itu tersambung.

"Aleeta lo dimana? udah malem, mau pulang jam berapa?" terdengar nada khawatir dari ucapan Daniel disebrang sana.

"Jalan melati 5 didepan pabrik tua, bang. Aleeta takut, jemput Aleeta hikss," Aleeta menangis tersedu-sedu.

"Tunggu gue! jangan kemana-mana, disitu aja!" Daniel segera mematikan sambungan telepon tersebut.

********

"Leet?" panggil Daniel lembut saat melihat seorang gadis yang sangat ia kenali sedang menundukan kepalanya diatas lutut yang ia tekuk.

Aleeta mendongakan kepalanya, membuat Daniel terkejut dengan aduk satu-satunya tersebut. Mata yang sembab dan penampilan yang acak-acakan. Air matanya pun tak henti-hentinya untuk terjatuh.

"Abang?" Aleeta berhambur kedalam pelukan Daniel. Daniel membalas pelukan tersebut lebih erat.

"Bang, tad-tadi Aleet––"

"Shtt udah ya? ngga usah dipikirin, sekarang kita pulang." Daniel menghapus air mata Aleeta dengan ibu jarinya.

Daniel membantu Aleeta yang terlihat tertatih untuk berjalan. Daniel membuka pintu samping kemudi kemudian mendudukan adiknya disana. Aleeta hanya bisa menurutinya.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang