PAPA🌷

8.2K 392 11
                                    

Bila nanti kau bukan jodohku, setidaknya aku pernah bahagia karena menjadi alasan dirimu tersenyum.

🌷

Jangan lupa tinggalin jejak:)

*********

Brak

Zalikha mendongak memperhatikan sang pelaku yang menggebrak mejanya dengan tak sopan. Tak lama setelah itu ia berdecih jijik dan kembali melanjutkan makannya yang tertunda karena gadis dengan make up tebal di wajahnya.

"HEH ANAK GEMBEL! CAPER BAT SIH!" sang ketua mulai membuka suara––Ellisa

"Lu kasih pelet apa sampe Reza suka sama lo? inget ya, Reza cuma milik gue! jadi, lu ngga usah sok kecantikan bangsat!" ucap gadis disamping Ellisa––Yura.

Yura memang menyukai Reza dari kelas 10. Ia selalu mencari perhatian pada laki-laki itu, tapi Reza enggan menghiraukan nya.

Zalikha hanya diam sambil sibuk mengunyah kentang gorengnya. Baginya, menimpali Elissa dan dua dayang-dayangnya hanya membuang tenaga.

"Kalo ditanya jawab!" Karin kembali menggebrak meja yang sedang Zalikha tempati lalu setelahnya menumphkan jus mangga di rok selutut milik Zalikha.

Habis sudah kesabaran yang Zalikha tahan sedari tadi. Ia bangkit dan tak lama setelah itu, ia menyemprotkan saus ke baju milik Karin.

"Aaaaa!" teriak Karin.

Ellisa merebut paksa botol saus ditangan Zalikha, lalu setelah itu ia melempar botol saus tersebut entah kemana.

Banyak murid yang memperhatikan mereka tapi tak ada satu pun yang berani melerai. Azka dan kawan-kawannya pun tak kelihatan batang hidungnya dikantin. Aleeta pun sama.

Zalikha mencengkram tangan Ellisa yang hedak mendarat di wajahnya. Lalu membuang tangan mulus itu dengan kasar.

"Jangan main tangan, gua ngga mau kalap sampe-sampe bahayain kalian," ucap dingin Zalikha penuh dengan penekanan.

"Terus? takut gitu? ngga ada kata takut buat kota, udah Sa, lawan aja," ucap Yura mengompori sang ketua.

Plak

Sedetik kemudian tangan Ellisa mendarat di wajah Zalikha. Banyak yang meringis menatap kearah mereka tapi tak ada yang berani melerainya.

Zalikha tampak menyeka sudut bibirnya yang tampak berdarah. Ia menatap Ellisa dan teman-temannya dengan kilatan marah. Ellisa, Yura serta Karin yang sedang tertawa mulai menyadari kemarahan Zalikha.

Bugh

Kepalan tangan Zalikha berhasil mendarat dirahang Ellisa, membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Ini kan yang dari tadi kalian mau? udah gue lakuin, gue cabut dulu sebelum kalian pada bonyok ama gue lalu setelah itu orang tua kalian pada bertanduk haha." ejek Zalikha lalu ia segera meninggalkan area kantin.

*******

Brak

"Sudah berapa kali saya ingatkan untuk berhenti berulah?! kamu ini hanya murid hasil beasiswa jangan banyak bertingkah!" kepala sekolah marah besar karena Ellisa yang notabennya adalah anaknya mengadu kejadian dikantin tadi.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang