Tawamu adalah tawaku. Tangis mu adalah tangis ku. Tapi, tawa mu itu bukan untukku.
Aleeta.
Jangan jadi silent readers ya:)
*******
"Ck, lepas sa," entah sudah berapa kali Azka mencoba menjauhkan dirinya dari salah satu murid perempuan bernama Marisa. Marisa adalah saudara jauh Azka yang baru pindah seminggu yang lalu ke sekolah ini. Marisa memang sudah menyimpan perasaan lama pada Azka, tapi Azka bersikap tak peduli.
"Ih Azka lu mah gitu. Gapapa kali gua gandeng. Kan gua juga masih anak baru, kalo nyasar gimana?" ucap Marisa dengan nada manja, membuat anak-anak yang sedang berada di koridor bergidik jijik. Niatnya, saat istirahat, ia ingin ke kantin bersama Reza, Elvanio dan Saga. Namun, perempuan satu ini memaksa untuk bersamanya. Membuat ketiga temannya meninggalkan Azka, berniat mengerjainya.
"Kalo nyasar juga masih area sekolah. Lepas ah, ngga enak keliatan murid lain." Azka berhasil menjauhkan tangannya dari dekapan Marisa.
"Ih Azka mah! Emang kenapa sih? Kan gua cuma gandeng. Emang ada yang marah? Ngga kan? Emang lu punya pacar? Nggak kan?" Marisa menghentikan langkahnya, membuat Azka juga berhenti melangkah. Ia masih mendengarkan unek-unek yang dikeluarkan oleh sepupu menyebalkan nya satu ini. Azka menaikan satu alisnya.
"Kalo gua punya lu bisa apa?" Azka tersenyum remeh. Marisa dibuat bungkam olehnya. Azka itu tampan tidak mungkin jika dia tidak mempunyai pacar.
"Marisa bodoh dasar!" rutuknya.
"Coba buktiin mana orangnya. Gua ngga percaya kalo blom ada buktinya." Azka terkekeh. Sedetik kemudian, tangan Marisa ditarik olehnya.
"Eh-eh Azka mau ngapain?"
"Butuh buktikan? Ikut gua aja." Azka melanjutkan langkahnya.
Kini, mereka telah tiba didepan kelas yang masih lumayan ramai. Bisa Azka lihat, banyak dari mereka yang sedang menyalin tugas yang belum selesai. Kelas tampak ricuh karena para muridnya sedang berebut untuk menyalin tugas lebih dulu. Azka masuk dengan Marisa di cekalannya. Seketika kelas menjadi hening ketika menyadari keberadaan Azka. Murid perempuan berjingkrak kesenangan saat Azka memasuki kelasnya. Namun pandangan mereka langsung menajam ketika melihat Marisa didekat Azka.
"Ekhem.....gua mau ada urusan sebentar dikelas ini." ucap Azka. Matanya sedang menyapu untuk mencari gadis yang sedang dicarinya. Saat berhasil menemukan gadis yang dicarinya, ia langsung melepas genggaman tangannya pada Marisa lalu menghampiri gadis yang tetap menulis di bukunya, tak sadar keberadaan Azka.
"Bisa ikut gua sebentar?" seketika kepala gadis itu segera berdongak.
"Kak Azka? Mau ngapain?" ucap gadis itu.
"Ikut gua sebentar," bisik Azka membuat para murid perempuan berteriak histeris, lain dengan Marisa. Ia sedang menahan kecemburuan nya.
Kamu tidak tau rasanya cemburu. Sungguh menyakitkan. Tapi aku tak ada hak untuk mencemburui dia yang jelas-jelas ada di hatimu, lain dengan diriku.
Seketika gadis itu mengangguk. Azka langsung menggandeng tangannya. Untuk kesekian kalinya, Azka membuat para siswa perempuan berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]
Ficção AdolescenteFOLLOW SEBELUM BACA! -Hanya cerita fiksi yang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan tokoh pada dunia nyata- ________ Azka bukannya tak setia, ia hanya memiliki tanggung jawab pada gadis berambut sebahu bernama Risa. Aleeta juga bukannya tak menyuk...