PESTA🌷

7.5K 475 7
                                    

Aku akan mencintaimu tanpa syarat dan tanpa terhenti. Aku akan selalu mencintaimu, walau nantinya rambutmu tak hitam lagi. Aku akan terus mencintaimu walau diriku sudah terkubur didalam gundukan tanah.

Azka Aregio⚡

Jangan jadi silent readers ya:)

*******

"ALEETA?!" Aleeta yang mendengar namanya dipanggil, segera menghentikan langkahnya lalu membalikan tubuhnya.

"Kak Azka? Kenapa?" tanya Aleeta pada Azka yang sedang mengatur nafasnya.

"Lu dapet undangan dari Saga ngga?" tanyanya

"Dapet kak, kan semua murid Harapan Jaya diundang," jawab Aleeta.

"Bareng gua ya?" tanya Azka to the point.

"Hah? Serius kak?" Aleeta sedikit tercengang.

"Iya lah,"

"Jangan deh, kak. Mendingan kakak bareng sama cewe lain aja yang lebih cocok sama kakak," Aleeta meringis saat membayangkan para fans Azka yang tidak bisa dibilang sedikit. Apalagi banyak dari mereka yang lebih cantik dari Aleeta.

"Tapi kalo gua maunya lu, gimana?" tanya Azka sambil berkacak pinggang. Seketika rona merah muncul di wajah Aleeta.

"Kenapa harus aku?"

"Ngga tau, tanya aja sama hati gua. Yaudah nanti gua jemput jam 7, ngga ada penolakan." Azka langsung berbalik dan berjalan dengan tergesa, meninggalkan Aleeta yang masih termenung, mencoba mencerna kata-kata Azka.

"Ih kok Aleeta baper." dengan cepat Aleeta membuang pikirannya jauh-jauh.

********

Jam menunjukkan pukul tujuh kurang. Sebentar lagi Azka akan menjemputnya. Malam ini, Aleeta tampil sederhana. Hanya dengan dress pink selutut serta dandanan natural dan rambutnya yang tergerai indah, sudah membuat dirinya terlihat mempesona.

Ia langsung menyambar tas berwarna senada dengan dress nya dan tak lupa kotak kado berukuran sedang. Ia langsung turun kebawah untuk menunggu Azka.

"Mau kemana lu?" tanya kakaknya berhasil mengehentikan langkah Aleeta. Aleeta segera membalikkan badannya, menghadap kakaknya yang masih fokus menatapnya.

"M-mau ke acara ulang tahun temen kak, boleh kan?"

"Oh yaudah, jangan pulang malem-malem." Daniel kembali fokus pada layar ponselnya. Hati Aleeta sedikit menghangat saat mendengar ucapan kakaknya--Daniel.

"Iya kak, Aleeta pamit dulu ya? Assalamualaikum." Aleeta mencium punggung tangan Daniel.

"W-walaikumsallam." ucapan Daniel sedikit tercekat. Seuntai senyum tipis menghiasi wajahnya saat melihat punggung Aleeta yang mulai menjauh.

"Apaan sih, Niel? Sekali pembunuh ya tetap pembunuh!" Daniel langsung membuang perasaannya. Ia tidak boleh menyayangi Aleeta. Karena Aleeta ia tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya. Tapi Daniel salah, walau otaknya menolak, tapi hatinya tidak bisa menyangkal bahwa dia menyayangi Aleeta.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang