PUTUS🌷

18.3K 722 64
                                    

PISAH

Pada akhirnya, segala sesuatu yang aku pertahankan,
malah berakhir di ujung jalan.
Pada akhirnya, segala sesuatu yang tak ingin aku lepas,
malah berakhir menjadi bebas.
Dan pada akhirnya, sesuatu berharga yang selalu ku jaga,
akan ku lepas juga.
Kadang, perpisahan itu sangat kejam.
Apa aku boleh menghapus kata itu?
Aku hanya ingin pertemuan tanpa perpisahan.
Aku hanya ingin awal tanpa akhir.
Aku hanya ingin kebersamaan tanpa kepulangan.
Tapi, itu hanya angan.
Perpisahan itu selama nya pasti ada.
Akhir pun juga sama.
Tak dipungkiri dengan kepulangan.
Mereka akan tetap ada dengan nama yang berbeda dan kesakitan yang sama.
Dan itu semua, telah tiba.

–UNTUK AZKA

-maap puisinya kaleng-kaleng hehe.

-spam komen biar cepet up🙌

-Sesuai janji aku, aku double up

********

Hembusan angin malam bersatu padu dengan air hujan yang terus berjatuhan. Aroma tanah bercampur air hujan mulai tercium di indera pernafasan. Membuat siapa saja yang menghirupnya merasakan ketenangan. Sejatinya, tak selamanya yang mewah bisa membahagiakan. Tapi yang sederhana, tak juga mengecewakan.

Gadis itu meniup sebentar teh panas yang berada di segelas cangkir. Suasana kali ini sangat mendukung untuk acara minum teh. Di temani dengan rintikan hujan yang mulai mereda, gadis itu memandang lama bintang yang bertaburan. Tersenyum simpul tatkala melihat bintang yang paling terang diantara bintang yang lainnya.

"Bintang, tetap seperti itu ya? terang dan indah." gadis itu terkekeh sejenak.

Meletakan cangkir yang sudah kosong di meja yang berada di belakang nya. Lalu memegang besi pembatas balkon yang dingin dan basah akibat air hujan.

"Maaf. Tentang mu aku selalu egois. Aku tak ingin kau terbagi. Aku terlalu pelit jika itu tentang mu." gadis itu menghapus air mata nakal yang merembes dari manik matanya.

"Biarkan seperti ini dulu. Saling diam untuk meredam. Janjiku tak akan meninggalkan. Kasih, selamat malam." lalu ia mengambil cangkir kosong itu dan masuk ke dalam kamar nya.

Menarik gorden agar pintu transparant itu tertutupi. Meletakan cangkir itu diatas nakas dekat jendela dan mulai menghampiri ranjang nya. Menarik selimut sebatas dada dan mulai memejamkan mata.

*********

Kelas X IPA 1 sangat ramai. Penyebab nya adalah jam kosong. Murid laki-laki yang sibuk bermain game di belakang kelas dan anak perempuan yang sibuk bergosip di barisan pojok jauh dari pintu kelas.

"Pokoknya ya episod kali ini seru banget. Tapi sedih nya naujubilah. Masa tokoh utama mati si? nanti kan cewenya kasian jadi janda." celetoh si Syeila––drakor lovers garis keras.

"Eh ceunah tapi kan belum ending. Siapa tau idup lagi tuh dia. Ngga rela gue kalo dia mati mah." saut Dira yang sedang duduk diatas meja Syeila.

"Iya juga sih. Tapi gue juga setuju kalo cewenya ama sahabatnya tuh. Kan ganteng juga. Biarin aja lakinya ama gue." ucap Tiara yang berhasil mendapat surakan dari gadis lainnya.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang