Bersama mu adalah suatu anugerah terindah dalam hidupku dan kehilangan mu adalah mimpi buruk terbesar ku.
🌷
Jangan jadi silent readers guys:)
*******
Sebulan kemudian........
Hari-hari terasa berjalan dengan cepat. Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Rasanya baru kemarin Aleeta menginjakan kaki sebagai murid SMA Harapan Jaya dan bertemu dengan seorang Azka.
Ah, mengingat nama itu, selalu berhasil membuat Aleeta tersenyum dengan sendirinya.
"ALEETA!" panggilan itu berhasil membuyarkan lamunan Aleeta. Ia segera menengok kearah sumber suara dan mendapati Zalikha berlari dari kejauhan.
Aleeta turut senang karena Zalikha kembali menemukan kebahagiannya. Zalikha gadis baik dan pantas mendapatkan itu semua.
"Hai, Zalikha!" sapa Aleeta, riang.
"Hai, kakak ipar," semenjak ia mengetahui bahwa adalah kakaknya, Zalikah memanggil Aleeta dengan sebutan 'kakak ipar' yang berhasil membuat wajah Aleeta blushing.
"Ih Zalikha!" Aleeta memukul pundak Zalikha dengan pelan sambil menutupi wajahnya yang tampak seperti kepiting rebus.
"Kenapa manggil aku?" tanya Aleeta sesaat sudah berhasil meminimalisir wajah merahnya.
"Ini, mau kasih buat lu. Dari ibu. Dia mau ketemu, katanya kangen," Zalikha memberikan paper bag yang berisi kue buatan ibunya.
Zalikha sangat bahagia karena ibunya bisa sembuh seperti semula. Ia bahagia saat ibunya bisa tersenyum kembali.
"Makasih ya? nanti aku usahain deh ketemu ibu. Aku juga kangen," ucap Aleeta sambil menerima pemberian Zalikha.
"Sip, sama-sama." balas Zalikha sambil mendudukan diri di samping Aleeta.
"Oh ya, Kak Azka masih ngurusin gadis itu ya?" tanya Aleeta berhasil membuat fokus Zalikha teralihkan padanya.
"E-eh iya. Dia jarang sama lu ya sekarang?"
"Iya hehe. Aku ngerti kok. Gadis itu berjasa bagi kehidupan kamu, Kak Azka dan juga ibu. Nanti aku jenguk dia deh." ucap Aleeta, memaklumi.
Zalikha membalas senyuman itu.
*******
Flashback on
Setelah membayar seluruh administrasi ibunya, Azka menemui dokter di ruangannya. Jujur, ia sangat penasaran, siapa orang baik hati yang akan mendonorkan satu ginjalnya untuk ibunya.
"Permisi, dok?"
"Nak Azka? silahkan duduk!" dokter mempersilahkan Azka untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]
JugendliteraturFOLLOW SEBELUM BACA! -Hanya cerita fiksi yang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan tokoh pada dunia nyata- ________ Azka bukannya tak setia, ia hanya memiliki tanggung jawab pada gadis berambut sebahu bernama Risa. Aleeta juga bukannya tak menyuk...