BIANGLALA🌷

6.8K 416 71
                                    

Sekarang, kamu semakin jauh. Entah itu rasa jenuh atau ada
dia yang baru.

🌷.

Komen apa aja dan like biar aku semangat nulisnya:))


********

Diperjalanan, Azka terus memikirkan kondisi gadisnya. Ia tak bisa mengabari Aleeta karena baterai hp nya yang habis. Dia harus mengantar Risa karena kondisi gadis itu yang belum sepenuhnya pulih. Ia harus mengingkari janji untuk kedua kalinya pada gadisnya itu.

Azka merasa tak enak karena melakukan ini pada Aleeta.

'Maafin gua, Leet. Gua udah ngingkarin janji gua. Semoga lu bisa ngerti. Ada Risa. Tanggung jawab gua besar banget buat Risa'

"Kak, kita jalan-jalan dulu, yuk? Jangan langsung pulang," ucap Risa berhasil membuyarkan lamunan Azka.

"Tapi lu belum pulih, istirahat aja dulu dirumah," Azka menengok ke arah Risa lalu kembali fokus menyetir. Risa mengerucutkan bibirnya karena Azka tak menyetujui usulnya.

"Ih kak Azka! Risa udah sembuh,"

"Iya-iya, tapi ngga bisa lama-lama gua nanti mau pergi, oke?" Azka akhirnya mengalah.

"Oke! emang kamu mau kamana? penting banget ya? padahal aku bosen tau dirumah terus, ngga ada siapa-siapa,"

"Gua mau ajak Aleeta jalan. Kalo lu bosen, nanti pulang ke rumah ibu aja ya? kan' ada Zalikha, lu bisa main sama dia," Azka sudah membelikan ibunya rumah tanpa sepengetahuan ayahnya. Ibunya belum siap untuk menjelaskan masalah yang sebenarnya terjadi pada Ayahnya.

"O-oh, kakak mau jalan sama Aleeta ya?" Azka menyadari perubahan mimik pada wajah Risa.

"He'em, kenapa? kok jadi galau gitu sih? haha," goda Azka berhasil membuat wajah Risa blushing.

"Ih apa sih? ngga jelas banget deh," Risa pura-pura kesal.

"Haha iya-iya maaf," Azka tertawa lebar. Risa memperhatikannya dengan wajah kagum.

Dia bulan dan aku hanya
salah satu dari ribuan bintang.

*********

Aleeta tersenyum lebar sambil menunggu kedatangan sang kekasih untuk menjemputnya. Malam ini, rencanannya Azka akan mengajak Aleeta untuk jalan.

Azka sudah memberi nya pesan untuk menunggu ya sekitar lima belas menitan. Aleeta tampil dengan gaya biasanya. Sederhana tapi cantik.

Tin Tin

Senyumnya semakin lebar dikala mobil putih memasuki perkarangan rumahnya. Ia segera bangkit dari duduknya dan segera menghampiri mobil itu.

Deg

Hatinya kembali memanas ketika melihat bukan hanya Azka, tetapi ada satu orang lagi yang keluar dari mobil itu. Risa. Gadis itu selalu saja berada disamping Azka.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang