CAMPING (1)🌷

9K 500 52
                                    

Hargai sebelum pergi. Karena 1000 bintang yang datang tak akan sama dengan 1 bulan yang pergi.

🌷.

Jangan jadi silent readers yaa.

*******

"Woi duduk dulu, gue mau ngasih pengumuman," Fando masuk dengan setumpuk kertas di tangannya dan tak lupa Tiara yang mengekor nya dari belakang.

Kelas yang awalnya ramai, hening seketika. Mereka mulai duduk dibangku masing-masing sembari menunggu pengumuman apa yang akan Fando berikan.

"Ini ada formulir buat camping Minggu depan. Terakhir dikumpulin lusa, jangan sampe telat. Sekalian bawa pembayaran buat ke sana nya. Itu udah buat transportasi sama konsumsi. Nanti untuk pembayaran bisa kasih ke Tiara,"

Fando menunjuk Tiara selaku bendahara kelas tersebut yang berada disampingnya.

"Sampe disini ada yang mau nanya ngga?" ujar Fando.

Gio mengacungkan telunjuknya, "kelas 12 ikut juga ngga?" tanya nya.

"Kelas 12 punya acara tersendiri. Kebetulan kita cuma sama kelas 11," jawab Fando yang langsung di sambut dengan raut gembira dari Gio.

"Yah!" serunya dengan raut sedih.

"Kenapa kau bujang? sedih bat kayaknya," celetuk Dira sambil menyenderkan badannya di tembok.

"Kan' ada gebetan gue, Dir. Bisa lah buat modus dikit-dikit pas api unggun. Kan' romantis-romantis gimana gitu. Tapi, malah ngga ikut. Wuuu ngga seru lah." jawab Gio langsung mendapat surakan dari teman-temannya.

"WUUU! KIRAIN APAAN."

"JAMET DASAR!"

"FAKBOI!"

"SIRIK AJA LU SEMUA JUBAEDAH!"

"Udah-udah. Ada yang mau nanya lagi ngga?" Fando menengahi keributan tersebut.

"Yaudah kalo ngga ada yang mau nanya lagi, gue bagiin ya," Fando mulai membagikan formulir tersebut.

"Untuk info lebih lengkapnya, nanti gue sebar di grup kelas. Nanti gue kasih tau kalian bawa apa aja," ucap Fano setelah selesai membagikan. formulir tersebut.

Aleeta memandang formulir di genggaman nya. Merasa tak sabar untuk mengikuti camping tersebut. Tapi, dilain sisi ia pun juga takut. Camping itu akan diadakan dihutan. Membayangkannya pada malam hari membuat ia bergidik ngeri. Gelap. Satu ketakutannya.

********

"Aleeta? liat deh! bagus banget gila. Gue ngga sabar," ujar Zalikha semangat sembari mengecek ponselnya.

Ketiga gadis tersebut berseru senang sembari mencari di internet tempat yang akan mereka jadikan tempat untuk camping.

"Iya Zal. Pemandangan nya bagus banget!" ujar Aleeta semangat.

"Aleeta?"

Suara berat tersebut membuat ketiga gadis tersebut mendongak menatapnya. Jantung Zalikha berdegup dua kali lipat melihat laki-laki tersebut.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang