Semakin keras usaha ku untuk melupakanmu. Maka semakin kuat juga rasa cinta ini.
🌷
Biar makin baper boleh setel lagu di mulmed ya👆
********
Camping pun tiba. Puluhan mobil bus sudah berjejer di halaman sekolah tersebut. Aleeta mengecek barangnya kembali sebelum keluar dari mobil abangnya.
"Udah ngga ada yang ketinggalan?" tanya Daniel sembari memasukan ponselnya pada saku kemejanya.
"Udah, Bang!" jawab Aleeta.
Daniel segera membawa barang Aleeta keluar. Aleeta hanya menggendong ransel berukuran sedang yang hanya berisi pakaiannya saja. Sedangkan peralatan lain berada di ransel besar yang sekarang abangnya bawa.
Panitia memberi pengarahan kepada para murid untuk memasukan barang bawaannya kedalam bagasi bus masing-masing. Kelas Aleeta berada di bus 1. Daniel segera memasukan bawaan adiknya ke dalam bagasi bus.
"Udah Abang masukin semuanya. Abang pulang dulu. Nanti jangan lupa kabarin gue kalo udah sampe." Aleeta mengangguk patuh.
Cup
Daniel mengecup dahi Aleeta dengan sayang. Ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik hati Aleeta. Senang yang teramat besar.
"Jaga diri baik-baik. Jangan sampe sakit, ngga ada gue soalnya haha." ledek Daniel membuat Aleeta tertawa lepas.
"Iya abangku!" Daniel meninggalkan Aleeta. Segera mengendarai mobilnya menjauhi halaman sekolah Aleeta.
Aleeta tersenyum melihat mobil abangnya yang sudah menjauh. 3 hari adalah hari yang akan penuh rindu pada abang dan ayahnya. Aleeta langsung menghapus air mata yang sempat menetes lalu segera menghampiri Dira yang sedang bersama Deon.
"Nah tuh Aleeta! Aleeta, gue pamit dulu pengen ngurusin yang lain. Titip Dira, kalo bandel sentil ginjal nya. Oke?" Aleeta mengangguk patuh.
"Oke kak Deon. Perintah akan dijalankan!" Deon membalas hormat Aleeta. Membuat Dira menggerutu.
"Dasar gila!" ucap Dira dikala punggung Deon mulai menjauh. Deon masih membimbing ketos baru. Belum melepas sepenuhnya. Jadi, untuk acara kali ini, ia masih terlibat.
"Dir? kita duduk sama siapa?" yang Aleeta tau, setiap murid akan duduk bertiga di dalam bis.
"Risa. Males bat gue elah ama tuh anak!" ucap Dira sinis.
"Udah ah, jangan gitu." Aleeta dan Dira mengobrol bersama sebelum bis berangkat. Wilayah sekolah juga masih ramai oleh para orang tua yang mengantar anaknya.
"Leet, gue ngecek ke dalem bis dulu ya?" Aleeta mengangguk dan Dira segera beranjak kedalam bis.
Matanya mengitari seluruh halaman sekolah. Tatapannya jatuh pada dua muda-mudi yang sedang bertukar canda. Ada nyeri yang hinggap di dada kirinya. Matanya mulai memanas. Setelah itu pandangannya gelap. Bukan. Aleeta bukan pingsan. Tapi, ada dua tangan kekar yang menutup matanya.
"Ngga usah di liat kalo cuma bikin sakit hati," Aleeta kenal betul suara itu.
"Kak El?" El membuka mata Aleeta. Aleeta langsung menengok ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! -Hanya cerita fiksi yang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan tokoh pada dunia nyata- ________ Azka bukannya tak setia, ia hanya memiliki tanggung jawab pada gadis berambut sebahu bernama Risa. Aleeta juga bukannya tak menyuk...