EXTRA CHAPTER 1

15.5K 500 18
                                    

Extra chapter ini bakal ringan konflik
Hope you enjoy

******

Kini, keluarga kecil Aleeta sedang bersiap untuk berkunjung ke rumah Alvaro––ayah Aleeta. Mereka akan melaksanakan malam bersama.

"Mama! Alika cantik ndak?" tanya Alika yang sudah rapih dengan baju terusan berwarna merah muda kesukaan nya dan tak lupa surai indah nya yang Aleeta kepang

Aleeta tersenyum, "anak mama pasti cantik, dong. Sekarang, Alika ke bang Alka dulu ya? mama mau siap-siap juga." Alika langsung mengangguk lalu meninggalkan sang mama di kamarnya.

Alka maupun Alika sudah rapi dengan pakaian nya masing-masing. Sekarang, tinggal Aleeta yang harus bersiap-siap.

Aleeta membuka pintu kamarnya dengan Azka. Di lihatnya Azka yang sedang berkaca sambil menggulung lengan kemeja nya. Azka tampil dengan kemeja hitam nya yang tak di kancing. Menampilkan kaos putih yang ia pakai. Dan tak lupa celana jeans hitam kesukaan nya.

"Lho? kak, kemeja di kancing dong. Masa ngga di kancing, sih." Aleeta hendak mengancing kemeja yang Azka pakai. Namun, pergerakan nya terhenti oleh tangan Azka.

"Ngga mau, sayang. Biarin lah aku kaya gini, keliatan awet muda kan?" Azka menaik turun kan alis nya.

"Ih, nyadar dong, anak udah dua masih aja narsis!" Aleeta mengomel sembari melepaskan tangan nya yang Azka genggam, lalu ia beranjak menuju lemari pakaian nya. Ia memilih kaos putih dengan rok plisket berwarna merah muda. Kaos putih nya ia masukan ke dalam rok nya.

Ia tak mempoles banyak wajahnya. Hanya menggunakan bedak dan lipstik berwarna merah muda. Ia juga hanya menggerai surai nya dan ia langsung menyampirkan tas selempang nya.

"Kak, ayok! kasian anak-anak udah nunggu." Aleeta menghampiri Azka yang terduduk di sofa dengan ponsel yang ia miringkan. Sudah tau kan ia sedang apa?

"Yess! booyah. Ayok, Leet." Azka langsung mengambil kunci mobil yang berada di nakas nya lalu memasukan ponselnya ke saki kemejanya.

Aleeta bergidik melihat tingkah suami nya. Lihat lah! anak sudah dua tapi kelakuan nya melebihi kelakuan anak-anak nya.

Aleeta mengekor Azka yang sudah jalan lebih dulu. Mereka menuruni tangga. Di lihat nya si bungsu yang sedang menonton televisi dan si sulung yang sedang sibuk dengan ponsel mama nya yang tentu ia miringkan. Like father like son.

"Yah, bang Alka mah cemen. Papa main ampe booyah dong!" ledek Azka pada sang anak yang sudah lebih dulu kalah dalam permainan yang sempat mereka main kan bersama.

"Bukan salah Alka, papa! musuh nya kurang ajar udah nembak Alka. Papa, sih, ngga bantuin Alka." wajahnya mulai di tekuk.

"Emang papa sama bang Alka main apa, sih? kok Alika ndak di ajak? Alika juga mau ikut." pertanyaan Alika membuat Aleeta bergidik ngeri. Tak mau sampai putri tercinta nya mengikuti jejak sang papa dan kakak. Ia langsung memotong ucapan Azka yang ingin menjawab pertanyaan Alika terlebih dahulu.

"Eh Alika, main masak-masakan aja ya sama mama? itu mainan cowo, oke?" Aleeta memberi alibi agar Alika lupa. Alika mengangguk.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang