JANGAN PERGI🌷

13K 543 29
                                    

JANGAN PERGI.

Kasih, ku mohon kembali.
Tak bisa kubayangkan aku tanpamu.
Ku ingin menelusuri semesta hanya dengan mu.
Melihat senyum mu sebagai penyemangat untuk mengawali hari.
Mengikis jarak agar terus bersama.
Merelakan waktu ku untuk terus memandang wajah cantik mu.
Selamanya hingga kita menua.
Selamanya hingga rambut memutih.
Selamanya hingga kembali pada Maha Kuasa.
Kembalilah padaku.
Janji ku, tak akan menyakitimu.

-AZKA AREGIO

Jangan jadi silent readers yaa.
Part ini kebanyakan flashback nya.
Sorry kalo ada typo. Bantu koreksi ya.

*******

Gadis itu mengedarkan pandangannya pada jalanan besar di depannya. Sesekali mengecek benda pipih yang ada di genggaman tatkala benda tersebut menyala saat ada notif masuk.

Ting

Abang

Maaf, ngga bisa jemput.
Gue ada kelas tambahan.
Hati-hati pulangnya.

Lenguhan nafas kecewa keluar dari bibirnya. Matanya kembali terfokus saat ada deruman motor yang mendekat kearahnya. Jantung nya berdebar seperti biasanya. Tetap sama. Sebesar apapun rasa kecewanya, cintanya untuk orang itu masih tetap ada. Azka masih menjadi raja dihatinya

"Mau pulang bareng?" ucap Azka setelah menstandarkan motornya tak jauh di depan halte.

"Ngga usah, makasih." Aleeta berusaha fokus pada layar ponselnya.

"Terus pulang nya sama siapa?" Azka mendudukan dirinya disamping Aleeta. Ia terkekeh sejenak. Aleeta tak benar-benar sibuk. Ia hanya menggeser-geser menu di ponselnya.

"Sama––"

"Sama gue." El datang dengan motor sport nya. Memotong pembicaraan dua orang tersebut.

"Aku pulang sama Kak El. Aku duluan." Aleeta tersenyum tipis lalu segera menghampiri El yang masih setia duduk di jok motor sportnya.

"Azka, kita duluan." Azka hanya mengangguk. Menatap sendu dua orang tersebut yang semakin menjauh.

Mungkin, ini perasaan Aleeta saat dirinya lebih mementingkan Risa. Tersenyum kecut mengingat perbuatannya pada Aleeta. Ia merasa seperti ada yang menghilang. Entah itu senyum atau sapaan halus dari gadisnya.

********

Motor itu melaju menembus jalanan ibu kota. Sesekali matanya melirik kearah spion. Ia melihat gadis itu sedang menatap kearah jalanan dengan tatapan sendu.

"Kak, aku udah jahat sama Kak Azka. Pasti dia sakit hati." ucapan Aleeta membuat El membuyarkan lamunanannya.

Mengelus senyum tipis lalu berkata, "Azka dapat pantes itu, Leet. Lu udah ngelakuin sesuatu yang tepat. Jangan karena lu cinta sama dia, dia bisa semena-mena sama lu." lalu ia kembali fokus pada jalanan di depannya.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang