Devil Beside You (DE LUCA SERIES KE 2)

Chapter 40 : DBY - I Miss You, Little Boy

Play List : Hurt - Christina Aguilera

*****

DORR!! 

"Agghh!!" Adam kembali berteriak kesakitan ketika Jim Ok Shin melepaskan tembakan di punggung tangannya itu.

"Lepaskan cincin di tangannya___ Jika benar chip itu berada di sana, habisi ia yang sudah tidak berguna."

Jim Ok Shin memberikan seringai jahatnya, Adam mendongak. Jim Ok Shin menepuk-nepuk pipi Adam menggunakan pistol di tangannya, sebelum berajak dari ruangan eksekusi di markasnya itu.

===============================

Leanore memperhatikan bahu jalan dengan tatapan kosong. Kini ia dan Athes sedang berada dalam perjalanan pulang menuju mansion.

Keduanya saling bungkam. Kejadian dirinya yang memeluk Athes, meminta permohonan maaf pada pria itu ternyata tidak di indahkan. Atau lebih tepatnya Athes tidak memberikan respon sedikit pun. Pria itu hanya terdiam, membiarkan dirinya memeluk dan menangis dalam penyesalan terbesarnya.

Leanore menelan salivanya dengan kasar. Ia menoleh, menatap nanar pada pria di sampingnya yang hanya menampilkan tampang tanpa ekspresi di balik kacamatanya hitamnya.

"A-athes___"

"Aku akan segera mengurus perceraian kita." tukas Athes dengan cepat dan ringan.

Leanore membeku. Syok, tentu saja. Padahal pernyataan tersebut seharusnya tidak asing di telinganya. Bukankah kata itu yang cukup ia tunggu selama ini dari pria berstatus suaminya tersebut? Tapi kenapa sekarang dirinya tidak bisa berpikir jernih, sampai kehilangan kata-katanya.

"Meskipun begitu kau akan tetap tinggal di Mansion sampai tanggung jawab ku padamu selesai."

Athes menoleh sejenak pada Leanore, sebelum fokus kembali memperhatikan jalan raya di depannya. Semantara Leanore hanya bisa terdiam dengan perasaannya yang tiba-tiba bergetar.

Leanore mengehela napas untuk menetralisir perasaannya, berusaha mengeluarkan suaranya. Sorot matanya tidak beralih sedikit pun dari Athes.

"A-apa semua karena Mom Nicholla?" mata Leanore berkaca-kaca.

Athes memalingkan wajahnya pada Leanore, pria itu tersenyum samar.

"Kita memang tidak pernah punya tempat untuk bersama." Athes menelan salivanya dengan kasar, sebelum mengalihkan pandangannya ke depan kembali.

Leanore mengalihkan perhatiannya dari pria itu. Menunduk, memperhatikan jemarinya. Gugup dan gemetar. Air matanya pun menetes pada kedua tangannya.

*****

Athes membuka coat yang di kenakan dan melemparnya dengan sembarang.

Kemudian ia berjalan menuju balkon kamarnya. Menyalakan sebatang rokok, menghisapnya kuat dan menghembuskannya dengan kasar. Matanya tertuju dengan kosong pada pemandangan malam di mansionnya.

Sementara Leanore berada di kamarnya. Mereka kembali tidur terpisah seperti pertama kali mereka menikah.

Pengkhianatan adalah hal yang sulit di maafkan oleh Athes. Tapi ia mencoba mengalah, membiarkan Leanore larut dengan pengkhianatannya. Satu-satunya cara membuka kedok Mark pada wanita itu. Tapi satu hal yang tidak bisa Athes cegah karena keteledorannya, Adam Farmer tertangkap.