Prolog

486K 15.8K 736
                                    

"Mama, Look at this! Akhirnya aku bisa mewarnai dengan benar..."

Bocah perempuan itu pun memberikan hasil gambarnya pada sang ibu,

Mama-nya menerima dengan bibir tersenyum lebar karena pada akhirnya putri kecilnya bisa mewarnai dengan benar, setelah beberapa kali selalu gagal.

"Mama tau, kau pasti bisa honey."

Mama-nya mengusap puncak kepala putrinya itu dengan lembut.

"Yeah.... Dan aku akan memamerkannya pada Athes besok."

Mamanya terkekeh kecil, "Ia akan bangga padamu, seperti Mama..."

Gadis kecil itu mengangguk dengan cengiran lucu, kemudian berkata,

"Mama, lihatlah tiga orang yang ada di dalam mobil, mama... Apa Mama tau siapa mereka?"

Mamanya pun mengikuti arah telunjuk mungil putrinya.

Mama-nya menggeleng dengan mengulum senyum, "Memangnya siapa mereka?"

"This is Papa..." Tunjuknya pada seorang lelaki yang sedang menyetir mobilnya,

"This is Mama..." Tunjuknya pada seorang wanita dewasa yang tengah melambaikan tangannya di mobil.

"And this is me..." Tunjuknya pada seorang gadis kecil di sebelah wanita dewasa itu.

"Aku ingin kita liburan lagi seperti mereka." Keluh gadis itu sedikit cemberut.

Mamanya terkekeh, "Nanti Mama akan bicara pada Papa untuk cuti agar kita bisa liburan bersama-sama seperti di gambar ini."

"Really??"

Mamanya mengangguk lembut.

"Yeaaa....." Gadis kecil itu berteriak dengan girang sembari mengangkat kedua tangannya ke atas.

Mama-nya tertawa sambil membenarkan anak rambut gadis itu yang menjuntai, menghalagi mata bulat sang bocah kecil.

Tiba-tiba terdengar suara gaduh di lantai bawah rumah.

"Mama, suara apa itu?"

"Nora tunggu di sini, mungkin Papa sedang membuat kekacauan di dapur."

Gadis kecil yang bernama Nora itu pun menyengir dengan menganggukan kepalanya.

"Kebiasaan Papa..." Ucapnya.

Mama-nya tertawa pelan, kemudian ia beranjak meninggalkan Nora sendirian di kamarnya. Sambil menunggu Mama-nya kembali, Nora kembali fokus pada buku mewarnainya untuk mewarnai gambar baru. Kali ini sebuah gambar sepasang anak laki-laki dan perempuan.

"This is you, Athes... And this is me... Jadi ini gambar kita berdua." Gumam gadis kecil itu dengan serius.

Ketika Nora sedang sibuk mewarnai, tiba-tiba pintu kamarnya di buka dengan kasar.

Nora mengernyit saat melihat Mama-nya yang melakukan. Apalagi Mama-nya itu berlari menghampirinya dengan berlinang air mata.

"Mama, what's wrong? why are you crying?"

Tapi Mama-nya tidak menjawab pertanyaannya, malah ia berkata,

"Nora kau harus segera bersembunyi!"

Mama-nya menuju lemari baju Nora, kemudian mendorong lemari tersebut dengan sekuat tenaga. Dan setelah lemari tergeser, ia membuka salah satu keramik di dinding yang ternyata terdapat tuas kecil di dalamnya. Mama-nya menekan tuas tersebut. Dan tiba-tiba, sekotak plafon kamarnya berubah menjadi sebuah tangga.

Devil Beside You (DE LUCA SERIES KE 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang