Chapter 5 : BDY - Bad Night

405K 12.9K 613
                                    

Play List : I Don't Care - Ed Sheeran ft Justin Bieber

*****

3 tahun kemudian

DOR! DOR! DOR!

"Lea?! Bangun... Sayang..."

Leanore merasakan tepukan kecil di pipinya, namun ia tidak bisa membuka matanya, wajahnya penuh keringat dan ketakutan.

"Lea..."

Leanore akhirnya bisa membuka matanya, ia pun terbangun dengan napas tersengal.

"You oke?!"

Leanore mengangguk sembari mendudukan dirinya dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya.

"Mimpi itu lagi?"

Leanore mengangguk. Mark menatap prihatin sambil menyeka keringat di kening leanore.

Mark mencondongkan badannya untuk mengambil gelas di atas nakas di samping Leanore dan memberikannya pada Leanore.

"Minumlah."

Leanore pun mengambil gelas yang di sodorkan oleh Mark. Dan meminumnya sampai habis.

"Kau masih tidak mengingat siapa keluarga yang di bantai itu?"

Leanore menggeleng, Mark mengambil gelas di tangan Leanore dan menaruhnya kembali di atas nakas.

"Sudah ku bilang mimpi itu sangat aneh. Aku tidak mengenal mereka sama sekali. Hanya wajah, kata mama, dan sebuah chip yang di inginkan oleh para penjahat itu. Kau tau, aku seperti seorang cenayang yang terus di hantui mimpi mengerikan itu karena mereka meminta pertologanku." kekeh Leanore dengan putus asa karena mimpi yang selalu menghantui dirinya hampir seumur hidupnya itu.

Mark tersenyum menenangkan.

"Jangan konyol, aku yakin itu hanya bunga tidur saja."

Mark mencium pundak Leanore yang terbuka. Lalu ciuman Mark naik ke atas lehernya. Leanore memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut dari bibir kakak angkat sekaligus kekasihnya itu.

Mark adalah cinta pertama Leanore. Dan ia tidak menyangka kalau pada akhirnya cintanya berbalas. Leanore dan Mark sudah berhubungan sekitar satu tahun yang lalu. Leanore cukup bersyukur karena kekasihnya itu bisa menerima dirinya apa adanya, dengan keadaan yang sudah tidak virgin.

"Mark..."

Leanore mencegah Mark yang akan melepaskan selimut yang melindungi tubuh telanjangnya.

"Kenapa?" suara Mark sudah parau oleh sebuah gairah.

Leanore menoleh dan mengecup bibir kekasihnya itu.

"Hari sudah terang. Kau harus bersiap untuk bekerja dan aku harus memulai hari dengan mencari pekerjaan kembali."

Mark menatap lekat Leanore, "Kau tidak perlu melakukan itu. Aku masih sanggup membiayaimu, Lea..."

Leanore tersenyum, ia membelai pipi Mark dengan tatapan bangganya.

"Aku tau, tapi aku tidak ingin terus menjadi beban untukmu. Kau membiayai kuliahku, mencukupi kebutuhanku yang beberapa bulan ini sebagai pengangguran, dan menghidupi anak-anak panti. Aku ingin membantumu Mark, aku juga ingin memanfaatkan ijasahku dan membuatmu bangga padaku."

Mark tersenyum, ia meraih tangan Leanore di pipinya dan mencium punggung tangannya dengan hangat.

"Aku mencintaimu, Lea..."

Devil Beside You (DE LUCA SERIES KE 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang