Part 20

2.2K 61 1
                                    

Happy reading gaes:v
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari ujian nasional terakhir tiba. Beni sudah belajar sedemikian rupa agar bisa mencapai mimpinya kuliah di Kanada sekaligus agar terhindar dari adiknya itu. Entah sampai kapan ia akan menghindari Salma. Semakin ia menghindar rasa cintanya justru semakin besar karena dorongan kerinduan.

"Hufftt sampek kapan lo kek gini Ben?" Ucap Ardyan sahabat Beni dari SMP.

"Gue makin cinta sama Salma Yan" ucap Beni sambil menaruh kepalanya di lipatan tangannya dimeja sambil memejamkan matanya.

"Lo harus bisa lupain perasaan lo, dia adek kandung lo. Dan lo jangan bodoh bisa diperbudak perasaan lo sendiri" ucap Ardyan sedikit kesal, memang Beni selalu menceritakan masalahnya kepada Ardyan dan Ardyan pun selalu mendengarkannya dan memberi Beni nasihat.

"Mangkannya gue mau kuliah di Kanada aja" ucap Beni mengangkat kepalanya lalu beranjak dari duduknya.

"Kemana lo?" Tanya Ardyan memicingkan matanya. "Jangan bilang mau bolos lagi lo" sambungnya.

"Hmm ajak anak anak lain" ucap Beni dingin lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kelas. Ia sedikit bingung dengan sistem pendidikan disekolahnya itu, setelah ujian nasional terakhir tetap ada kegiatan belajar mengajar seperti biasa alasannya untuk menambah wawasan untuk yang meneruskan kuliah atau kerja dan itu wajib diikuti. Bagi Beni itu sama saja membuang buang waktu, ia cukup pintar untuk bisa masuk kuliah di Kanada jadi tidak perlu mengikuti pelajaran semacam itu.

😁😁

Bel pulang berbunyi, seperti hari hari biasanya Salma selalu berangkat dan pulang sendiri tidak dengan Beni lagi. Alasannya adalah Beni sepulang sekolah selalu ada acara entah itu les atau bimbel entahlah.

"Tadi ngapa gue gak nebeng si Keysha aja ya duh jadi jalan kaki kan gue mana mau ujan lagi" gerutu Salma yang sedari tadi ngomel sambil jalan kaki pulang ke rumahnya.

Dan benar katanya tidak beberapa lama kemudian hujan turun, Salma berlari dan berteduh di halte bis. Walaupun sebenarnya sia sia saja karena seragam tas dan sepatunya sudah basah.

"Anjir, ngapa ujan juga ih elah" ucapnya kesal sambil memeluk tubuhnya sendiri kedinginan.

Tidak beberapa lama, seorang cowok dengan membawa payung ikut berteduh di halte bis tersebut. Padal ia membawa payung tapi tetap saja tubuhnya basah kuyup aneh!.

"Eh lo Salma kan?" Tanya cowok itu. Salma mengernyitkan dahinya bingung, ia tidak mengenal cowok itu tapi cowok itu mengenalnya. Dan dari seragamnya ia bukan murid sekolahnya.

"Siapa lo?" Tanya Salma dingin sambil menatap cowok itu.

"Kenalin gue Jay" ucap Jay sambil mengulurkan tangannya. Salma membalas uluran tangan Jay lalu melepaskannya.

"Lo anak SMA mana?" Tanya Salma.

"SMA Garuda" ucap Jay. Salma tidak mengenal cowok ini dan cowok ini mengenalnya begitu terkenalnya dia.

Dia baru ingat SMA Garuda, dan seragam sekolah itu sama seperti seragam sekolah cowok yang dulu ingin melecehkannya.

"Maafin gue, lo pasti takut sama gue tapi lupain yang dulu dulu. Gue cuma mau bales dendam aja ke Parka" ucap Jay yang melihat raut ketakutan dari wajah Salma.

"Emb iya gue maafin"  ucap Salma lalu mengalihkan pandangannya ke jalanan yang basah tersiram derasnya hujan.

"Lo sendirian disini dan lo gak bawa kendaraan?" Tanya Salma memecahkan keheningan.

"Iya nih tadi mobil gue mogok trus gue tinggali aja lagian rumah gue udah deket kok tinggal belok gang" ucap Jay. Lalu Salma mangut mangut mengerti.

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang