Part 6

3K 91 0
                                    

Happy reading. Votment please..
Maaf kalo banyak typo😂

Mobil Beni berhenti diparkiran sekolah elit di Jakarta itu. Ia berangkat sendiri karena pagi pagi sekali tadi Salma dijemput Keysha dan Luna. Katanya ada praktek jadi mereka harus mempersiapkannya pagi pagi sekali.

Sesaat setelah Beni keluar dari mobil, Alana menghampirinya dan bergelayut manja di lengannya. Beni hanya tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala kekasihnya itu. Lalu mereka berjalan beriringan menuju ke kelas.

"Pulang sekolah nanti anterin aku ke toko buku ya? " ucap Alana dengan puppy eyes nya. Beni menghela nafas malas.

"Iya deh" ucapnya dengan sedikit dengusan kesal.

"Kamu nggak mau nganterin ya? Kok gak ikhlas gitu jawabnya" ucap Alana lalu melepaskan tangannya dari lengan Beni sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya sayangku yang manis, entar aku anterin gausah cemberut gitu deh" ucap Beni gemas sambil mengacak acak rambut Alana membuat sang empunya kesal.

"Ih Beni" dengus Alana kesal.
"Yaudah bentar lagi bel, ayuk mau diteriakin pak Joko dulu baru masuk ke kelas" ucap Beni sambil terkekeh. Pak Joko adalah guru terkiller yang ada di sekolah itu, ia terkenal dengan sifat tegas dan disiplinnya ia tidak memberikan toleransi kepada siswa yang telat walaupun hanya satu menit saja.

😁😁

"Sal, lo sama Parka jadian ya?" tanya Keysha blak blak an. Membuat salma langsung terbatuk.

"Uhukkk uhukk what? Gue? Parka? Yang bener aje lo ngaco deh" ucap Salma dengan nada kesal, mana mungkin ia jadian dengan Parka sedangkan ia baru mengenalnya beberapa hari yang lalu.

"Kemarin gue liat lo diboncengin Parka" ucap Keysha. Salma mendelik tajam kearah Keysha yang nyengir. Luna yang mendengarnya sontak langsung menatap Salma penuh tanya.

"Apa? Lo dibonceng Parka?" ucap Luna sedikit berteriak sambil melirik Parka yang sedang berbicara dengan teman sebangkunya. Ya memang Parka dan Salma sekelas. Ceritanya gitu wkwkwkwk.

"Jangan keras keras ogeb" dengus Salma kesal. Ingin rasanya ia mencabik cabik kedua sahabat rempongnya itu kalau saja ia tidak punya perasaan.

Tidak beberapa lama kemudian bel masuk berbunyi, seluruh siswa belajar dengan giat hari ini.
Skip time.

Kini Salma, Keysha, dan Luna sudah duduk manis menunggu pesanan mereka tiba. Ketiga most wanted lainnya yaitu Aldo, Rendy dan Devano tiba tiba saja datang dan ikut bergabung dengan ketiga cecan itu.

"Hay Keysha sayang, kangen aku gak? " ucap Rendy yang tiba tiba duduk di sebelah Keysha membuat Keysha terlonjak kaget hampir terjungkal. Oke lebay.

"Rendy ih ngagetin" dengus Keysha kesal, Rendy hanya terkekeh.

"Kamu udah pesen makan? " tanya Devano ke Luna. Luna hanya membalasnya anggukan kepala dan tersenyum.

"Kamu udah pesen belum yang?" ucap Aldo ke Salma sambil menaik turunkan alisnya.

"Jyjyk" ucap Salma dengan wajah jijik dibuat buat.

"Dasar sableng lu, gue baik baikin salah gue jahat salah" ucap Aldo kesal membuat manusia yang ada dimeja itu tertawa semua. 😂

"Serah" ucap Salma acuh. Lalu pesanan datang dan mereka memakannya dengan tenang dan khitmad.

😁😁

Bel pulang berbunyi, Parka menghampiri Salma dibangkunya berniat ingin mengantarnya pulang.

"Sal, lo pulang ma siapa?" tanya Parka ke Salma.
"Salma pulang sama gue" ucap Aldo tiba tiba sudah berdiri didepan pintu kelas Salma.

"Em___" belum sempat Salma menyelesaikan kata katanya Aldo sudah memotong perkataannya.

"Gak ada penolakan Salma" ucap Aldo tegas. Menyadari Parka dan Aldo saling menatap sengit Salma menurut saja permintaan Aldo ralat perintah Aldo, daripada terjadi keributan.

"Emb Ka, gue pulang sama Aldo aja. Kebetulan rumah kita searah" ucap Salma sambil tersenyum manis, membuat raut muka Parka yang semula dingin menjadi hangat. Aldo semakin mengertakan rahangnya.

"Iya Sal, hati hati" ucap Parka sambil tersenyum, Salma hanya menganggukkan kepala. Setelah itu ia menarik tangan Aldo keluar kelas.

Ditempat lain, Beni sedang menunggu di depan toko baju branded disebuah mall yang cukup besar dan mewah.

"Beni sini deh" panggil Alana ke Beni, lalu Beni mengangguk dan memasuki toko baju itu.

"Kenapa yang? " tanya Beni lembut.

"Menurut kamu yang bagus mana Ben? Warna merah atau biru?" tanya Alana yang tidak mengalihkan perhatiaannya dari dua baju yang sedang ia pegang.

"Warna apa aja cocok kalo kamu pake sayang" ucap Beni lembut sambil tersenyum.

"Hihi bisa aja kamu" ucap Alana sedikit blushing. Alana memilih warna merah lalu menyerahkan baju itu pada pegawai toko itu dan dibawa kekasir.

Setelah membayar baju beliannya tadi, Alana mengajak Beni ke toko sepatu. Sebenarnya Beni sudah lelah, tapi melihat binar dimata Alana ia jadi tidak tega jika harus mengajaknya pulang, memang jika kita mengantar cewek belanja harus ekstra sabarkan?.

Setelah membeli sepatu hak tinggi yang berwarna senada dengan bajunya, Alana merasa lapar lalu mengajak Beni makan.

"Kamu pesen apa yang?" tanya Alana ke Beni.

"Samain aja sama kamu" ucap Beni sambil tersenyum.

"Yaudah mbak nasi goreng specialnya 2 yang satu pedes yang satu gak, emb matca latte nya satu sama green tea nya satu" ucap Alana ke pelayan cafe itu.

"Baik, silahkan ditunggu sebentar" ucap pelayan itu ramah lalu pergi.

"Kamu kenapa Ben?" tanya Alana yang sedari tadi heran kenapa Beni melamun saja.

"Gapapa kok" ucap Beni sambil tersenyum. Alana ikut tersenyum lalu hening.

Beni diam dengan segala pikirannya. Yang ia pikirkan sekarang adalah Salma, dan kejadian ciumannya kemarin dengan Salma. Apa sebenarnya perasaannya kepada Salma. Ia tidak tau yang jelas ia merasa berbeda saat melihat Salma.

Udah dulu ya gaes.
Up nya agak lama ya. Wkwkwkwkwk.
Jangan lupa votment nya.

Aurora Dewi.

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang