Happy reading dan semoga suka:v
"Kamu yakin mau balik kesana sekarang?" Ujar Desti mama Beni dan Salma. "Iya ma, aku harus segera selesain kuliah aku dan gantiin mama kerja" ucap Beni sambil tersenyum. Desti sedang mempacking barang barang dengan Beni.
"Kak Ben, jadi berangkat sekarang ya?" Ujar Salma yang baru saja nongol di depan pintu kamar Beni dan Beni hanya mengangguk. "Emb ma aku gak ikut anterin kak Beni ya soalnya ada ulangan"
"Iya sayang, cepetan gih mandi nanti telat" Salma segera bergegas kekamar mandi. Tak butuh waktu lama akhirnya ia siap dengan seragam sekolahnya. Ujian Nasionalnya tinggal menghitung bulan dan dia harus segera memikirkan kemana ia akan kuliah.
Ponsel Salma berdering, ia segera mengambilnya dan mengangkat telepon dari nomor yang tertera di kontaknya. JAY.
"Hallo iya kenapa Jay?"
'Sal, nanti sore gue jemput. Kita jemput Parka di penjara'
Salma sempat mengernyitkan dahinya sebentar lalu "emang Parka kenapa?"
'aduh Salma, Parka udah keluar dari penjara karena sikapnya yang baik di penjara dia jadi dapat potongan hukuman'
Salma tersenyum bahagia lalu mengangguk "oke nanti gue tunggu dirumah. Lo jemput gue"
'siap tuan putri'
Jay mematikan sambungan teleponnya lalu mengambil tasnya dan bergegas ke sekolah. "Semoga aja dengan ini gue bisa ambil hati lo" ucap Jay bermonolog sendiri.
****
Salma menyalami tangan mamanya, Beni dan Airyn. Ia sempat berpelukan dengan kakaknya itu sampai pelukan itu terlepas karena Beni mengatakan "jangan kangen sama aku ya, jagain mama disini. Aku sayang sama kamu"
Salma sempat merinding, degupan jantungnya tidak dapat lagi di tahan. Ia benar benar gugup, sadar akan hal itu wajah Beni berubah sendu. Tentu saja Airyn tau tentang apa yang dirasakan pemuda itu, ia sangat mencintai adik kandungnya sendiri. Tapi apakah itu mungkin? Mereka adalah Saudara kandung. Dan memiliki perasaan lebih terhadap saudara kandung itu haram.
"Em yaudah mama, kak Ben, kak Airyn kalian hati hati ya. Salma berangkat sekolah dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Salma segera masuk kedalam mobilnya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya sedang kacau, perasaan itu muncul lagi. Dan tidak bisa di pungkiri dia sangat mencintai kakaknya itu. Berpisah dengan Beni adalah hal yang paling menyakitkan.
"Mungkin gue sakit hati saat Aldo ninggalin gue, tapi kenapa lebih sakit lagi saat kakak ninggalin aku. Terlebih sekarang ada kak Airyn yang selalu ada di samping kakak" tanpa sadar air matanya menetes. Tak berdaya dengan perasaannya juga, mengapa Beni harus menjadi saudara kandungnya. Ia harus mulai menjauh dari Beni dan berusaha melupakan perasaannya ke Beni. Mamanya pasti akan sangat kecewa jika mengetahui anak anaknya saling memiliki perasaan yang lebih dari seorang adik dan kakak.
Tak sampai setengah jam, Salma telah sampai diparkiran sekolahnya. Suasananya belum terlalu ramai karena jam masih menunjuk pukul 06.25.
"Kantin dulu kali ya" Salma memilih untuk mengisi perutnya yang keroncongan, sebenarnya mamanya sudah menyuruhnya makan. Tapi karena ia tidak mau telat jadi ia memutuskan makan di kantin saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, I Love U (Tamat)
Novela JuvenilIni cerita pertama saya, kalimatnya masih berantakan gak saya revisi, maaf apabila ada kesamaan tokoh dan alur cerita. Mungkin cerita saya tidak terlalu bagus tapi mohon jangan diplagiat. Plagiat itu dosa. Terimakasih, selamat membaca.