Happy reading dan semoga suka:v
Malam ini Salma akan pergi ke rumah Jay untuk acara makan malam. Ia sudah siap dengan celana jeans hitam dan kemeja putih dengan flatshoes hitam senada dengan celananya rambutnya dibiarkan terurai make up tipis membuat kesan manis diwajahnya.
"Makan malam biasa kan, jadi gak perlu pake dress" ucapnya sambil berkaca pada cermin besar di kamarnya.
Ceklekk.
"Wah anak mama mau kemana?" Tanya Desti yang mendapati sang anak sudah rapi. Salma menoleh dan tersenyum.
"Aku mau makan malam dirumah Jay ma, papanya Jay yang ngundang aku" ucap Salma.
"Memang ada acara apa sampai papanya Jay ngundang kamu makan malam dirumahnya?"
"Aku gak tau ma, Jay cuma bilang gitu"
"Mungkin papanya mau tau calon mantunya kali" goda Desti membuat Salma blushing.
"Apaan sih ma" Salma yakin pipinya sudah memerah karena malu. Desti mendekati putrinya lalu mengecup puncak kepala anaknya itu.
"Kamu itu sangat cantik nak, almarhum papamu dulu sangat menyayangimu" ucap Desti.
"Salma juga sangat sayang sama papa sama mama sama kak Beni juga" ucap Salma sambil memeluk Desti sayang.
Tin tin.
Salma melepaskan pelukannya saat mendengar suara klakson mobil. "Ma aku berangkat dulu ya"
"Iya sayang mama antar sampai depan" Salma mengangguk dan mereka berdua turun kebawah.
Jay sudah menunggu dengan mobil papanya, ia memang mempunyai mobil pribadi tapi karena tadi siang ia belanja bersama mamanya tidak sengaja mobilnya tergores pagar rumahnya jadi mobilnya masih dibengkel.
"Hati hati ya jangan pulang malam malam. Kalo ada apa apa telepon mama" ucap Desti dijawab anggukan kepala oleh Salma.
"Kamu jagain anak tante ya"
"Iya pasti tan" Jay tersenyum lalu ikut mencium pungung tangan Desti. Mereka berdua beranjak masuk kedalam mobil dan meninggalkan halaman rumah keluarga Liviandaendra.
"Sal" Salma menoleh saat suara Jay memanggilnya. Ia menatap dengan tatapan bertanya.
"Lo cantik banget" puji Jay membuat Salma blushing.
"Gue tau gue cantik" kekeh Salma. Jay menoyor kepala Salma membuat sang empunya mendelik.
"Jangan pede dulu lo"
"Sakit bangke" omel Salma membuat Jay terkekeh.
Tak beberapa lama kemudian mereka berdua telah sampai dihalaman rumah Jay. Salma masih ingat pertama kali berkunjung kerumah ini. Ia dan Jay dalam keadaan basah karena terkena hujan.
"Ayo masuk" ajak Jay sambil menggenggam tangan Salma. Salma hanya menurut saja dan mereka masuk kedalam rumah. Disana sudah ada mama papa Jay yang sedang duduk disofa ruang tamu. Salma dan Jay langsung mencium punggung tangan kedua orang tua itu.
"Ini pacar kamu Jay?" Tanya papanya dengan mimik muka tidak percaya kepada anak semata wayangnya itu.
"Otw pa" kekeh Jay membuat gadis disampingnya bersemu merah.
"Kamu mau jadi pacar anak saya? Saya gak mau kamu nyesel lo nantinya" sindir papa Jay pada Jay. Membuat Jay mendelik kesal.
"Papa, jangan racunin otak calon pacar Jay ya pa" Salma terkekeh melihat wajah Jay. Ia baru tau seorang badboy pada masa SMA nya seperti Jay ini sangat hangat kepada keluarganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, I Love U (Tamat)
Teen FictionIni cerita pertama saya, kalimatnya masih berantakan gak saya revisi, maaf apabila ada kesamaan tokoh dan alur cerita. Mungkin cerita saya tidak terlalu bagus tapi mohon jangan diplagiat. Plagiat itu dosa. Terimakasih, selamat membaca.