Happy reading.
Bau obat obatan menyeruak masuk ke indra penciuman seorang gadis manis yang sekarang sedang berada di uks. Ya dia adalah Salma.
"Dimana gua" ucap Salma sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Udah bangun lo" ucap seorang pemuda tampan dengan senyumnya yang lebar semakin mempersempit matanya.
"Gausah senyum kali Al gue udah tau kalo lo gak bisa melek" ucap Salma sambil terkekeh. Aldo melotot seketika. Memang apa salahnya dengan mata Cinanya itu.
"Dasar dungong lo" dengus Aldo kesal. Salma masih terkekeh dengan ekspresi Aldo yang tidak ada manis manisnya itu.
"Oh ya Al, gue kok ada disini siapa yang bawa gue? Emb gue pingsan ya? Trus lo ya yang bawa gue kesini? Trus ada yang liatin gak waktu lo gendong gue?" tanya Salma bertubi tubi membuat kepala Aldo pening.
"Satu satu dong Sal ih, iya lo tadi pingsan siapa suruh lo telat ogeb deh. Dah ya gue yang bawa lo kesini, emang kenapa kalo banyak yang liat kan romantis gue gendong lo" ucap Aldo sambil terkekeh.
"Ih nyebelin lo" ucap Salma sambil mengerucutkan bibirnya.
"Akhhhhh" ringis Salma sambil memegangi perutnya.
"Sallll lo kenapa? Perut lo sakit?" ucap Aldo panik. Ia khawatir dengan rivalnya yang tidak tau sejak kapan menjadi bagian dari hatinya itu.
"Iy-ya akhhhh Al anterin gu-ee pu-lang" ucap Salma terbata bata karena menahan sakit di perutnya.
"Al lo kebelet apa gimana sih?" Aldo masih saja panik sedangkan Salma sudah ingin mencabik cabik muka begonya Aldo.
"Anterin gue pulang sableng" ucap Salma dengan menaikkan nada bicaranya satu oktaf. Aldo langsung berlari keluar, tidak lama kemudian dia masuk lagi dengan ngos ngosan. Salma heran kenapa Aldo malah lari larian tidak jelas.
"Gue harus ngapain Sal?" tanya Aldo polos dengan muka begonya yang memerah kek abis makan cabe rawit with pisang goreng dengan saus keju bakar. Itulah Aldo jika ia sedang panik pasti wajah gantengnya itu akan terlihat sangat tolol karena otaknya akan lemot seketika.
"Aldoooooo anterin gue pulanggggggggg" teriak Salma, membuat Aldo refleks mencium bibirnya.
Ciuman itu tidak lama hanya 5 detik lalu Aldo melepaskannya sambil nyengir sedangkan Salma sudah ingin memakan Aldo yang lemot itu sekarang juga.
Sebelum Salma meledak Aldo segera mengambil tas Salma lalu menggendong Salma yang sedari tadi memegangi perutnya itu.
Disepanjang koridor banyak pasang mata yang melihat kearah Aldo dan Salma. Karena malu Salma menyembunyikan wajahnya didada kekar Aldo. Sesampainya di parkiran Aldo langsung mendudukkan Salma di kursi penumpang lalu ia masuk ke kursi kemudi lalu mengemudikan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang tidak terlalu ramai.
"Lo kenapa sih Sal?" tanya Aldo penasaran. Salma masih saja meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Gue lagi pms" ucap Salma sambil meringis kesakitan. Aldo melotot blankkkkkk otaknya semakin lemot saja ia bingung harus melakukan apa.
"Emb bentar ya" mereka berhenti di supermarket. Aldo turun dari mobil lalu memasuki supermarket. Tidak beberapa lama kemudian dia keluar dari supermarket dengan wajah blushing.
"Ini buat lo" ucap Aldo sambil menyodorkan sekantong plastik sedang yang berisi pembalut wanita, kiranti, dan obat pereda nyeri.
Salma melotot lalu tertawa terbahak bahak. Aldo mengernyitkan dahinya bingung. Apakah orang yang sedang pms bisa kesurupan?
"Lo kenapa Sal?" ucap Aldo polos. Salma semakin terbahak bahak sampai ia menangis karena tingkah konyol Aldo.
"Parah lo parah hahahaha" ucap Salma sambil tertawa dan memegangi perutnya.
"Sal lo kesurupan ya? Bego deh" ucap Aldo masih dengan nada bingung.
"Lo pergi kesupermarket terus lo beli pembalut buat gue. Woww amazing" ucap Salma sambil tertawa.
Aldo langsung blushing seketika.
Udah dulu ya gaes. Garing ya wkwkwkwkwkwkwk
Aurora Dewi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, I Love U (Tamat)
Ficção AdolescenteIni cerita pertama saya, kalimatnya masih berantakan gak saya revisi, maaf apabila ada kesamaan tokoh dan alur cerita. Mungkin cerita saya tidak terlalu bagus tapi mohon jangan diplagiat. Plagiat itu dosa. Aurora Dewi:v Best rank : 1 adikkakak (Okto...