Part 8

2.8K 72 1
                                    

Happy reading hehe jarang up ya. Maaf deh😄
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah Salma, Aldo membukakan pintu mobil untuk Salma. Karena melihat Salma yang kesakitan tak berdaya Aldo menggendongnya membuat Salma kaget.

"Al apaan sih, turunin gue" ucap Salma sambil memukul mukul dada bidang Aldo dan mengayunkan kaki nya.

"Aduh duhh Sal diem dulu deh, mau gue jatuhin iya mau?" Tanya Aldo sambil meringis karena pukulan Salma.

"Ih jangan dong" Salma menghentikan aksi baku hantamnya kedada Aldo dan mulai mengeratkan tangannya pada pundak Aldo membuat yang empunya tersenyum samar.

Setelah masuk kedalam rumah, Aldo dengan jahilnya menjatuhkan Salma ke sofa dengan pelan. Namun karena efek nyeri perutnya, Salma meringis dan menatap Aldo kesal.

"Dungong bet deh lo, udah tau gue sakit juga" ucap Salma kesal sambil mencebikkan bibirnya.

"Hehe maafin bang Aldo ya dek Salma yang cantik kek tai digoreng" ucap Aldo sambil terkekeh.

"Jijik" ucap Salma sambil bergindik ngeri.

"Duduk Al ngapain lo berdiri gitu" ucap Salma malas karena selain ganteng dan keren Aldo juga sedikit tolol menurut Salma.

Dengan segera Aldo duduk tepat di samping Salma.
"Lo mau makan?, Bang Beni kan belum pulang gue masakin buat lo mau?" Ujar Aldo.

"Em iya deh masakin gue nasi goreng yang gak pake minyak ya" ucap Salma setelah berfikir sejenak.

"Iya siap princess Salma, tunggu sebentar ya" ucap Aldo antusias lalu pergi ke dapur untuk memasak pesanan Salma.

Tidak butuh waktu lama akhirnya nasi goreng Aldo siap dihidangkan. Aldo memang jago masak mangkanya itu Salma tidak ragu ketika Aldo menawari akan memasakan makanan untuknya.

"Nih makan yang banyak biar cepat gede" ucap Aldo sambil terkekeh. Salma kesal tentunya, bagaimana tidak secara gak langsung Aldo kan bilang kalo Salma masih bocah dih segala ngrasa lagi dasar Salma.

"Iye iye prince Aldo kek tai bebek" ucap Salma dengan disertai dengusan. Mereka memakan makanannya dengan tenang tanpa ada yang berbicara.

😁😁😁

Setelah Aldo pamit, Salma segera menyegarkan badan dengan mandi dan gosok gigi tentunya. Setelah selesai ia memilih bersantai di ruang televisi dan memutar drakor kesukaannya disalah satu channel.

Tok... Tok... Tok...

Salma bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu. Dia menggerutu kesal padahal sudah ada bel kenapa malah ngetuk pintu begitu kiranya.

Salma terkejut sekaligus senang, spontan ia langsung memeluk sosok wanita cantik setengah baya didepannya itu. Iya itu mamanya Salma dan kakak tengilnya tentunya yang berada tepat disamping mamanya.

"Mama kenapa gak ngabarin Salma sih" ucap Salma kesal sambil memanyunkan bibirnya.

"Hehe mama mau bikin kejutan sayang" ucap mamanya sambil membelai lembut rambut anak perempuannya itu.

"Nih lagian kak Beni juga ngapain gak ngabarin Salma" ucap Salma masih kesal.

"Abis tadi kakak cariin kamu udah pulang katanya dianter Aldo" ucap Beni dengan nada tidak suka saat mengucapkan kata Aldo.

"Eh udah udah ini mama boleh masuk gak?" Ucap Desti mama Salma dan Beni.

Salma menepuk jidat lebarnya pelan lalu menggandeng tangan mamanya untuk masuk kedalam rumah dan meninggalkan Beni dengan tas yang banyak sekali tentunya. Biasa mah ibu ibu kalo habis pergian.

"Mama duduk sini dulu ya, Salma mau bikinin jus alpukat kesukaan mama" ucap Salma antusias, dan Desti hanya mangut mangut dan tersenyum. Sementara Beni sibuk memindahkan tas tas besar milik mamanya itu.

"Beni" panggil Desti kepada putranya itu. Merasa terpanggil Beni menghampiri Desti lalu duduk di samping mamanya itu.

"Kenapa ma?" Tanya Beni sambil mengernyitkan dahinya.

"Gimana sekolah kamu nak?" Tanya Desti to the point.

"Baik baik aja ma" ucap Beni.
"Rencana mau kuliah di indo apa di luar negeri?" Tanya Desti.
"Di indo aja ma, jagain Salma juga" ucap Beni santai sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Sayang, Salma udah gede nak, jangan dikekang mulu adeknya" ucap Desti lembut.

"Gak ma, Beni mau sama Salma terus ma titik" ucap Beni tidak bisa dibantah. Desti hanya menghela nafas malas memang berdebat soal Salma dengan putranya itu memang mengharuskan ia mengalah.

'ngidam apa dulu' iner Desti berkata.

Setelah hampir setengah jam Salma baru datang dengan membawakan 3 gelas jus alpukat. Lalu meletakkannya dimeja.

"Lama banget deh" ucap Beni kesal.

"Ih sabar atu, udah tau Salma gak bisa bikin jus bantuin kek malah nungguin mulu dasar abang bengek" ucap Salma kesal.

"Berani ya sama kakak" ucap Beni sambil melotot membuat Salma nyengir sambil mengangkat dua jarinya.

"Udah udah yaampun udah gede lo kalian ini masih aja berantem" ujar Desti menghentikan aksi rasis kedua anaknya itu.

"Kak Ben tu yang mulai" ucap Salma kesal. Dan Beni memutar bola matanya malas.
Desti yang melihat tingkah kedua anaknya itu terkekeh sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Udah dulu ya duh garing ya? Komen dong biar nanti aku tambahin apa gitu. Mau lanjut atau cukup disini aja wekawekaweka komen ya. Jangan lupa tekan bintang juga.

See you

Aurora Dewi:v

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang