Part 15

2.3K 60 6
                                    

Happy reading gaes, kalo ada typo mohon dimaklumi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari minggu, hari termalas bagi Beni. Alana tidak berhenti mengejarnya, padahal ia sudah tidak ingin bertemu dengan Alana lagi. Beni mengerjapkan matanya kala ada pesan masuk di WhatsAppnya.

Kling..

From: Alana

Bangun yang udah pagi, nanti jalan yuk

Beni menghela nafas berat, setiap hari Alana selalu mengiriminya chat dan selalu menelponnya padahal Beni selalu mengacuhkannya dan tidak merespon. Saat disekolahpun Beni juga menghindar dari Alana namun Alana tidak gencar dan malah semakin mencoba untuk mendekati Beni.

Tok tok tok

"Kak Beni buka pintunya Salma mau masuk" ucap Salma sambil menggedor gedor pintu kamar Beni. Beni dengan terpaksa membukakan pintu kamarnya untuk adiknya itu.

"Apa sih dek?" Ucap Beni dengan muka bantalnya sambil berdiri didepan Salma.

"Kak Beni, Salma mau ke rumah Keysha ya" ucap Salma sambil tersenyum.

Beni memperhatikan penampilan adiknya itu dari atas hingga bawah, satu kata untuk Salma. Perfect!

"Sendiri?" Tanya Beni dan Salma hanya mangut mangut.

"Gak! tunggu bentar kakak anterin!" Ucap Beni lalu menutup pintu kamarnya lagi.

Salma mendengus kesal, kakaknya itu sangat posesif melebihi Aldo yang bahkan adalah kekasih Salma.

Salma mulai bosan, lalu ia mengeluarkan ponselnya dan mulai membaca novel di aplikasi orange yang berlogo huruf W.

Ia kadang tersenyum kadang juga terlihat gemas dan kadang sering menangis karena alur novel yang ia baca.

Setelah sekian lama, Beni keluar dari kamarnya. Wangi greentea menyeruak masuk ke indra penciuman gadis manis yang sedang duduk di depan pintu kamarnya itu.

Penampilan Beni cukup keren, dengan jeans hitam dan kaos garis garis dipadukan dengan jaket levis dan sepatu merah menambah kesan badboy dari seorang Beni, rambutnya dibiarkan klimis dan tidak disisir menambah kesan tampan dan coolnya.

"Kak Beni gueanteng" ucap Salma sambil terkekeh. Beni tersenyum lalu duduk disamping Salma.

"Kamu juga cantik Sal" ucap Beni sambil mencium pipi Salma yang memerah.

"Ih kak Beni apaan sih main cium cium aja" ucap Salma kesal sambil mencebikkan bibirnya.

"Ini juga minta dicium?" Tanya Beni sambil menabok bibir Salma.

"Ih kak Beni jahat" ucap Salma kesal lalu menggosok bibirnya yang panas. Beni terkekeh melihat tingkah adiknya itu.

"Yaudah yuk jadi ketempat keysha gak nih?" Tanya Beni.

"Jadilah!" Ucap Salma sambil berdiri lalu berjalan meninggalkan Beni.

Setelah sampai dihalaman rumah, Beni datang dari samping rumah dengan motor sportnya.

"Kak Beni kok gak bawa mobil aja sih Salma kan pake rok" sungut Salma kesal.

"Siapa suruh make rok" ucap Beni datar.

"Ih nyebelin" ucap Salma sambil manyun, terpaksa ia harus segera naik kemotor kakaknya dengan pahanya yang sedikit terekspos.

Beni melepaskan jaketnya lalu memberikannya untuk Salma.

"Tutup, kakak gak mau Salma jadi tontonan orang banyak" ucap Beni datar sambil menyodorkan jaketnya kepada Salma.

"Dari tadi kek" ucap Salma sambil menutupi pahanya dengan jaket Beni. Setelah selesai Beni menarik kedua tangan Salma lalu menaruhnya di perut Beni.
Setelah itu Beni melajukan motornya.

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang