Part 30

1.5K 47 8
                                    

Happy reading dan semoga suka sama ceritanya.

"Lun, udah dong jangan diem aja" ucap Keysha dengan memelas karena sedari tadi sahabatnya itu hanya diam dengan pandangan kosongnya. Luna memang pendiam dan dingin tapi semenjak kejadian beberapa hari lalu ia jadi lebih lebih dingin dari biasanya.

"Lun ini gue bawain makan, dari pagi lo belum makan" ucap Salma menenteng kantong plastik berisi makanan. "Gue gak laper" ucap Luna lalu menatap bukunya tanpa berniat membacanya.

"Gue tau apa yang lo pikirin, tapi please bangkit dong Lun. Dia bukan cowok baik buat lo" ucap Nadine menasihati. Luna berdiri menggebrak mejanya lalu menatap Nadine sinis. Keysha dan Salma terlonjak kaget dan ikut berdiri. "Tau apa lo tentang gue? Gue aja baru kenal lo. Gausah sok baik percuma orang didekat lo yang udah rebut kebahagiaan gue"

Luna keluar dari kelas, ia benar benar kesal karena Nadine. Ia baru tau kemarin Nadine itu ternyata kakaknya Raisa, karena kemarin mereka berangkat bersama.

"Sabar Nad, dia cuma lagi badmood aja" Nadine hanya tersenyum menanggapi ucapan Salma.

****

"Hai Salma" sapa Parka dengan muka tengilnya. "Paan sih" Salma tersenyum begitupun Parka.

"Ngapain belum pulang? Gak ada yang jemput ya? Oh ya lo kan jomblo" ejek Parka dengan tertawa. Salma mencebikkan bibirnya "kek situ punya aja"

"Gue gak punya Sal, cuma gue lagi nunggu hati seseorang yang dingin banget kek es batu itu buat gue" ucap Parka.

Salma mengernyitkan dahinya lalu menatap Parka dengan alis terangkat "lo bisa jatuh cinta?" Ujar Salma dengan polosnya.

"Lo kira gue bukan manusia?" Ujar Parka balik, belum sempat Salma menjawab, mobil Jay sudah terparkir di depannya. "Gaes naik sini" ucap Jay dengan tersenyum.

"Ka, kita udah di jemput supir nih" ucap Salma meledek Jay yang kini merubah senyum manisnya dengan senyum masam. "Iya Sal yuk kasian pak supirnya nungguin" Parka terkekeh lalu menggandeng Salma masuk ke jok depan dan Parka duduk di jok belakang.

"Udah pak jalan" ucap Salma sambil terkekeh membuat Jay menatapnya datar.  Mobil Jay meninggalkan halaman sekolah mereka.

Selama perjalanan ketiganya tidak berhenti bercanda dan meledek satu sama lain. Terlebih Jay yang tidak bisa membully jadi ia memilih lebih sering mengalah dengan kedua sahabatnya itu.

"Sal, lo tau gak kalo gue suka sama Luna"

Citt....

"Aww sakit" ucap Salma sambil menggosok jidatnya yang terbentur dasbor karena Jay mengerem mendadak. "Sakit bego pala gue kejedot" ucap Parka kesal.

Jay segera menepikan mobilnya lalu mematikan mesinnya dan menatap horor kearah Parka yang masih sibuk menggosok jidatnya. "Lo tadi ngomong apa Ka?" Ujar Salma sambil menatap Parka datar.

"Gue suka sama Luna" ucap Parka sambil tersenyum.

Pletakk.. pletakk...

"Ish kenapa sih doyan banget jitak pala orang dikira gak sakit apa" ucap Parka kesal karena kedua sahabatnya itu menjitak kepalanya. "Kenapa baru bilang hem?" Ujar Jay memasang wajah masam.

"Gue udah suka lama banget sama Luna, tapi dia punya pacar dan sekarang si brengsek itu nyakitin Luna dan gue mau ngobatin perasaan Luna" ucap Parka sungguh sungguh. Jay dan Salma dapat melihat pemuda itu sangat mencintai Luna.

"Apa lo terima semua resiko kalo lo deketin Luna?" Ujar Salma, Parka menatap Jay dan Salma bergantian lalu menganggukkan kepalanya.

"Gue siap nerima apapun resikonya. Gue tau Luna masih benci sama gue tapi gue pengen perjuangin dia. Gue janji sama diri gue kalo gue gak akan bikin dia sakit hati" ucap Parka.

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang