Part 1

9.5K 194 8
                                    

Happy reading gaes.. maaf kalo banyak typo😂


Beni baru pulang dari belajar kelompoknya, melihat Salma yang tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala. Padahal ini baru jam 20.30, ia yakin pasti Salma kecapekan karena tadi siang ia dihukum membersihkan seluruh koridor sekolah yang panjangnya beratus ratus meter itu. Gini gini Salma tu suka bolos gaes jadi gak kaget sih kalo dia Sampek berkali kali dihukum, orang babang Beni aja badboy juga wkwkwkwk.
"Sal, bangun dek" ucap Beni lembut sambil menepuk nepuk pipi gembul Salma. Salma mengeliat sambil mengerjapkan matanya berkali kali.

"Kak Beni udah bangun hoammm" ucap Salma sambil menguap.
"Iya sayang, ini kakak bawain roti bakar rasa coklat sama es cream juga" ucap Beni lalu menyodorkan kantong plastik yang berukuran cukup besar.

"Makasih kakak, Salma sayang kak Ben" ucap Salma berbinar sambil merampas kantong plastik dari tangan Beni, dan langsung memakan roti bakarnya.

"Pelan pelan kalo makan adek" ucap Beni sambil membersihkan sudut bibir Salma yang belepotan coklat.

"Abisnya enak sih" ucap Salma tidak jelas karena mulutnya penuh dengan roti bakar.

"Telen dulu ngapak" ucap Beni sambil terkekeh. Dan Salma hanya nyengir kuda. Setelah itu Beni masuk ke kamar dan membersihkan diri.
Beni keluar dari kamarnya dan mendapati makanan yang ia bawa tadi habis tak bersisa.

"Astaga dek, tu badan kecil makannya banyak bener" ucap Beni kaget sambil mengelus elus dadanya, pasalnya porsi makanan yang ia bawa tadi adalah porsi yang jumbo.

"Hehehe abisnya enak sih, manis kek kak Beni" ucap Salma sambil nyengir.
Beni hanya geleng geleng lalu pergi kedapur untuk membuat greentea kesukaannya.

"Kak Ben buatin satu juga ya buat Salma" ucap Salma sambil berteriak. Padahal dapur dan ruang tv-nya tidak jauh juga sebenarnya tidak berteriak pun masih bisa didengar karena memang tidak ada penghalang antara dapur dan ruang tv.

"Gausah teriak kali dek" ucap Beni kesal, adik kecilnya itu selalu saja berteriak dan tidak bisa diam ia heran mamanya dulu mengidam apa saat hamil gadis tengil itu.

Beni berjalan keruang tamu sambil membawa dua cangkir greentea dan beberapa makanan ringan.

"Yeyy udah dateng" ucap Salma sambil melompat lompat disofa layaknya anak kecil yang senang diberi permen.

"Gausah lompat dong yang, entar sofanya jebol" ucap Beni dengan nada genit sambil terkekeh.

"Ish kakak kan Salma udah bilang jangan panggil Salma sayang" ucap Salma sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa tuh bibir, minta dicium umb?" Ucap Beni sambil menyeringai.

"Ishh kak Beni nyebelin" ucap Salma sedikit berteriak. Beni hanya terkekeh lalu meminum greentea dan menekan channel sepak bola yang sedang berlangsung.

Salma menyandarkan kepalanya di pundak Beni dan perlahan tertidur. Beni yang menyadari adik kecilnya tidak ngomel seperti biasa heran kenapa gadis itu hanya diam. Saat tau Salma sudah tertidur pulas Beni tersenyum lalu mengangkat tubuh Salma karena tidak tega membangunkannya. Ia menggendong adiknya itu dan mengantarkannya ke kamar.

"Selamat malam adik kecilku" ucap Beni lalu mencium kening adiknya itu sekilas, lalu ia beranjak untuk keluar dari kamar Salma, untuk melanjutkan acara nribun bola di ruang tv-nya. Wkwkwkwk.

😁😁

Pagi harinya Beni seperti biasa membangunkan adik bandelnya itu yang sangat susah untuk dibangunkan.
"Dek bangun" ucap Beni sambil menoel noel pipi Salma.

"Bentar lagi kak ih" dengus Salma kesal sambil menarik selimutnya kembali sampai atas kepala.

Ide jahil muncul di kepala Beni, ia menarik selimut Salma sampai ke bawah lutut, lalu menggelitiki perut Salma mau tak mau Salma akhirnya bangun dengan kesal.

"Kak Beni udah nih Salma udah bangun" ucap Salma sambil tertawa geli.

"Abisnya susah bangun sih" ucap Beni sambil terkekeh.

"Ih Salma mau mandi sana kak Beni keluar" ucap Salma bermaksud mengusir Beni.

"Gak mau kakak mandiin ya dek" ucap Beni sambil menyeringai, pasalnya dulu ia pernah dibangunkan Beni tapi malah memilih untuk tidur lagi, tanpa sadar ia mengucap ingin dimandikan Beni.

"Ih kakak" dengus Salma kesal dengan wajah yang merona. Lalu mendorong Beni yang terkekeh untuk keluar dari kamarnya.

"Dasar adek gila" ucap Beni masih terkekeh lalu melangkah ke dapur untuk membuat sarapan.

Jangan tanya ya dimana orang tua mereka. Sudah 5 tahun ini Beni mengurusi sendiri adiknya itu setelah meninggalnya sang papa, mama Beni sering pergi keluar kota bahkan keluar negeri untuk menggantikan papanya mengurus perusahaan. Mamanya hanya pulang beberapa bulan sekali bahkan tidak sama sekali, karenanya Beni sangat posesif kepada adiknya itu. Alasannya karena Salma masih kecil dan itu membuat Salma sangat kesal karena kakaknya yang overprotektif.



Udeh dulu gaes. Lanjut nanti.

Aurora Dewi

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang