Part 41

845 48 0
                                    

Happy reading dan semoga suka:v


Sudah dua semester Salma berkuliah di Australia, dia juga beberapa kali mencoba membuat desain baju dan banyak diminati. Sedangkan Jay ia sudah mampu menjalankan salah satu perusahaan papanya di Australia.

Sedangkan Beni dan Airyn ini adalah semester terakhir mereka setelah itu mereka akan wisuda dan akan segera menikah. Membayangkan hal itu, Salma sudah tak lagi sakit hati. Kini hatinya sepenuhnya adalah milik Justin Jay Sehannio.

Salma dan Jay kini sedang ngopi dicafe langganan mereka. Mereka belum berpacaran namun Salma sudah mengutarakan isi hatinya ke Jay. Dan mereka hanya berkomitmen untuk hidup bersama kedepannya.

"Gak kerasa udah dua tahun kita disini" ucap Jay dan diangguki kepala oleh Salma.

"Huh bentar lagi kak Beni nikah sama Airyn" ucap Salma.

"Kamu udah move on kan?"

"Iya Jay aku udah move on kok"

"Aku sayang kamu"

"Aku juga"

Tak terasa waktu semakin berjalan banyak yang sudah berubah. Parka dan Luna resmi bertunangan satu minggu yang lalu. Keysha dan Nadine masih jomblo. Sedang Salma sendiri? Ia menggantungkan hubungannya dengan Jay.

"Kamu mikir apa?" Tanya Jay sambil mengusap lengan Salma.

Salma tersenyum "enggak ada"

"Setelah kita wisuda aku akan nikahin kamu" ucap Jay sambil mengecup kening Salma lama. Ia memeluk Salma dan mengusap punggung gadis itu.

"Setelah kak Beni dan Airyn nikah, kita juga harus nikah gak mau tahu" ucap Jay sambil terkekeh.

"Itu mah maunya kamu" ucap Salma.

Salma menatap manik mata tajam Jay, entah seperti apa kehidupannya kedepan dengan pria yang dicintainya itu. Ia benar benar bersyukur kebersamaannya dengan Jay membuatnya bisa membalas perasaan pria itu.

"Ngapain liat liat? Mau dicium?" Goda Jay membuat Salma mengeplak pundaknya. Ia mengerucutkan bibirnya membuat Jay ingin sekali mencium bibir itu. Jay tahu ini belum waktunya jadi ia harus bersabar.

"Yaudah yuk pulang,udah sore ntar kamu gak mandi lagi" ucap Jay terkekeh. Salma semakin dibuat badmood ia menatap Jay sengit.

"Canda sayang" ucap Jay lagi lagi ia mengecup kening gadisnya itu. Salma tersenyum lalu memeluk lelaki itu. Ia menyembunyikan wajahnya di dada Jay. Mungkin jika mereka kini sedang berada di Indonesia pasti akan sangat malu berpelukan dicafe ini.

"Udah ah malu di liatin orang, lanjut dirumah aja" ucap Jay lalu mendorong pelan bahu Salma.

"Yaudah tapi anterin aku ke supermarket dulu ya" Jay mengangguk lalu tak lupa membayar makanan mereka lalu beranjak pergi dari cafe tersebut.

****

Airyn dan Beni kini sedang menunggu hasil tes  laboratorium. Hasil tesnya keluar dan Airyn berharap ia benar benar sembuh dari penyakitnya.

"Ini hasil tesnya" ucap dokter Carlie sambil tersenyum. Dokter itu sudah menjadi dokter pribadi Airyn selama dua tahun ini.

"Positif Ben, aku sembuh Ben" Airyn tersenyum bahagia lalu memeluk tunangannya itu. Beni dan dokter Carlie ikut bahagia karena gadis itu bisa kuat melawan kanker ditubuhnya.

"Syukurlah" ucap Beni sambil mengecup kening Airyn.

"Terima kasih dok, selama ini dokter telah membantu saya melawan penyakit saya" ucap Airyn tulus.

Brother, I Love U (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang