Chapter 6

97.6K 5.5K 105
                                    

Pukul tujuh, langit terlihat indah dengan gemerlap cahaya bintang yang tersebar luas. Angel sedang bersiap-siap ke acara perayaan ulang tahun putri kliennya. Angel tampak sangat cantik dengan mengenakan drees berwarna merah maroon.

Setelah Angel melihat penampilannya untuk yang terakhir kali, suara mobil yang memasuki parkiran rumahnya terdengar hingga lantai dua.

Angel bergegas mengambil kado yang akan ia berikan nanti pada putri klien-nya, jika Angel tidak lupa, namanya adalah Tesy. Tuan Berqoz pasti sangat menyayangi putri nya itu hingga mengadakan acara resmi yang tidak seberapa itu.

"Wah, rumah Mommy lebih gede dari rumah Daddy yah!" suara Al berseru riang. Karena dulu, saat pertama bertemu Angel, mereka ada di mansion milik keluarga Bert. Sedangkan saat ini, mereka ada di rumah milik Angel sendiri.

Angel yang mendengarnya sedikit terkekeh. Dia menuruni tangga, dan menemukan Al yang memakai tuxedo hitam yang sama seperti Alex.

Alex sedikit terbengong melihat penampilan Angel. Dia terlihat sangat cantik dengan gaun merah maroon itu.

"Kalau Al mau, Al boleh kok tinggal disini," ucap Angel saat sudah berada di depan Al.

Al mengangguk mengiyakan. Alex pun menyetujui apa yang diucapkan Al. Rumah Angel lebih luas dari rumahnya. Dan, semua benda yang ada di sini adalah barang antik. Dia wanita yang penuh kejutan.

Mereka menuju mobil Alex. Angel tersenyum tipis. Di depannya, telah terparkir mobil Maserati Levante yang akhir-akhir ini menjadi begitu terkenal.

"Kau suka bepergian bersama keluargamu, ya?"

Alex mengerutkan keningnya, gerakannya yang hendak membuka pintu mobil terhenti. Tersenyum tipis.

"Tidak, menurutku lebih nyaman digunakan," jawab Alex.

Angel jelas tau maksud nyaman yang Alex maksudkan. Ia hanya tersenyum, menyusul masuk ke dalam mobil. Angel duduk di belakang bersama Al-Alex yang menjadi supir.

Mereka sampai di hotel tempat acara pesta ulang tahun dirayakan, tak sampai satu jam di perjalanan.

Angel turun dari mobil bersama Al dan Alex. Mereka kini menjadi pusat perhatian. Secara, Angel adalah wanita CEO termuda yang terkenal akan kecantikan dan kepintarannya, Alex yang notabenenya seorang CEO yang sukses dan terkenal akan ketampanannya, dan jangan lupakan Al, anak laki-laki dengan wajah tampan dan menggemaskan.

Mereka terlihat seperti sebuah keluarga yang sangat sempurna. Tapi nyatanya tidak, takdir yang begitu aneh menyatukan mereka dalam situasi yang kikuk.

Mereka bertiga berjalan kearah tuan rumah yang sedang menyapa seluruh tamu yang rata-rata dari kalangan atas.

"Halo Mr. Risjad dan selamat datang, Nona Angel," sapa tuan Johannes dengan sopan di hadapan Angel dan Alex.

"Halo, Mr. Johannes. Apakah kami datang terlambat?" tanya Angel pada kliennya itu. Johannes menggeleng sambil tersenyum.

"Apakah kalian saling mengenal?" tanya Johannes pada Angel dan Alex. Mereka berdua saling tatap.

Hening sesaat.

"Kapan acaranya akan dimulai?" tanya Alex mengalihkan topik pembicaraan. Jika kau tanyakan, apakah mereka dekat dan saling mengenal? Entahlah, belum ada kepastian.

"Mm ... Sebentar lagi. Tinggal menunggu tamu istimewa hadir," ucap Johannes. Angel dan Alex mengangguk.

10 menit mereka menunggu acara untuk dimulai. "Kapan acaranya dimulai?" tanya Angel yang mulai tak sabar. Datang ke acara seperti ini sering dia kunjungi, tapi dia tak pernah ingin berlama-lama karena hanya membuang waktu.

My Mother is CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang