BAB 11

69.6K 3.7K 36
                                    

Angel merebahkan tubuhnya. Tulang-tulangnya terasa remuk karena bekerja. Hari ini jadwalnya sangatlah padat hingga dia kelelahan.

"Mommy," teriak seorang anak laki-laki. Siapa lagi kalau bukan Al dan Is.

"Hai anak mommy, kalian sudah mandi?" tanya Angel sambil memeluk mereka.

"Sudah mom," ucap Is.

"Good, anak mommy pinter banget sih," ucap Angel.

"Mom, nanti malam kita makan diluar yah," ucap Al. Angel menimbang-nimbang.

"Okey, buat anak mommy apa sih yang enggak," ucap Angel. Al bersorak riang.

"Sekarang Al main sama Is dulu sana. Mommy, mau ke kamar." Al mengangguk. Dia mengajak Is menuju taman belakang.

Angel berjalan menuju ke kamarmya. Dia ingin membaringkan badannya untuk sejenak saja.

Angel merebahkan badannya, dia memejamkan matanya. Bernapas dengan teratur.

Saat Angel masih memejamkan matanya. Ponselnya berdering.
Angel mengangkatnya tanpa melihat dulu siapa si pemanggil.

"Halo," ucap Angel.

"Dek, lo dimana? Kok nggak ada di mansion."

Angel langsung membelalakan matanya.

"Kakak udah sampai?" tanya Angel.

"Iya, ini sekarang kakak lagi ada di mansion. Sepi banget dah."

"Okey, tunggu yah. Nanti malam aku ke sana," kata Angel.

"Wait, nanti malem? Kenapa nggak sekarang aja." Angel berpikir keras. Ia harus memiliki alasan yang tepat.

"Em... Sekarang aku lagi keluar kota, ini lagi mau pulang. Nanti malem baru sampe," ucap Angel berbohong.

"Oh, yaudah deh. Kakak tungguin di mansion. Sekalian ada kejutan buat kamu." ucapan kak Gio membuat Angel sedikit penasaran.

"Apa kejutannya?" tanya Angel.

"Kalau aku ngomong sekarang ya namanya bukan kejutanlah. Nanti malem aja kamu liatnya."

Angel hanya pasrah. Dia menghembuskan napas dengan kasar.

"Oke." Angel langsung mematikan sambungannya.

Dia meletakan ponselnya diatas bantal. Lalu dia berdiri untuk pergi ke kamar mandi.

15 menit dia berada di kamar mandi. Dia telah siap untuk pergi ke luar. Sekarang masih pukul enam. Masih ada waktu satu jam.

Angel lebih memilih turun ke bawah untuk bermain dengan Al dan Is.

Dengan perlahan, Angel berjalan menuju taman belakang. Yah, taman belakang. Di sana sangat luas dan asri. Angel suka mengunjunginya.

Dia melangkah dengan ringan menuju taman belakang. Dia bisa mendengar suara Al dan Is yang sedang bermain.

"Ayo Is, kejar Al."

"Al! Is bakal kejar Al!"

Angel menggelengkan kepalanya. Mereka sepertinya sedang bermain kejar-kejaran. Terdengar dari suaranya.

Dan benar saja, mereka sedang bermain kejar-kejaran di taman.

Tampaknya Is kewalahan untuk menangkap Al. Angel tersenyum melihatnya. Dia duduk di teras, sambil melihat Al dan Is.

"Al, sudah cukup. Is lelah," ucap Is. Al mengangguk. Dia berjalan menuju ke arah Angel bersama Is.

"Mommy," ujar Al.

Angel tersenyum menanggapinya. Dia melihat peluh yang membanjiri tubuh Al dan Is.

"Kalian berkeringat? Kalau begitu, mom mau kalian mandi lagi," ucap Angel.

Is mengangguk, sedangkan Al wajahnya tampak cemberut.

"Mommy, Al nggak suka mandi," ujar Al. Angel hanya terkekeh mendengarnya.

"No Al, ayo kita mandi," ucap Angel sambil menggandeng tangan Is. Al mau tak mau mengikuti Angel. Mereka berjalan menuju kamar Al dan Is berada.

*******

"Okey, let's go," ujar Angel saat melihat Al dan Is sudah memakai pakaiannya.

"Mom, dimana daddy?" tanya Al. Mereka kini sedang berada di ruang tamu. Mereka telah siap untuk makan malam.

"Dad masih kerja Al, nggak apa-apa kan kita pergi ber-tiga?" ujar Angel. Al tampak kecewa. Tapi dia kembali tersenyum.

"Okey, ayo mom."

******

Angel, Al dan Luis memasuki sebuah kafe dengan royal interior. Tatapan para pengunjung beralih menatap mereka. Kini mereka menjadi titik fokus. Semua pengunjung berdecak kagum melihat tampak rupawan mereka. Tapi mereka hanya acuh.

"Mau makan dimana?" tanya Angel pada Al dan Is.

"Mom, Al mau duduk di pojok deket jendela itu," ujar Al seraya menunjuk sebuah meja kosong dekat jendela besar.

"Al nggak mau di ruang VIP?" tanya Angel. Al dan Is menggeleng.

"Baiklah, let's go there," ujar Angel. Mereka pun berjalan menuju meja itu.

"Waiters," ujar Angel, memanggil seorang pelayan.

"Yes mis," ucap seorang pelayan. Angel membolak-balik buku menu yang ia pegang.

"Al, Is kalian mau makan apa?" tanya Angel.

"Al mau makan frying rice meat sama eskrim mom," ujar Al. Angel mengangguk. Dia menyuruh pelayan untuk mencatatnya.

"Bagaimana denganmu Is?" tanya Angel.

"Is mau sama kayak Al," ucap Is. Is sosok yang pendiam dan penurut. Dia tak banyak meminta ataupun mengeluh seperti Al.

"Okey, jadi frying rice meat nya dua, steak 1. Minumnya jus alpukat dan eskrimnya dua." pelayan itu mencatat dengan cepat. Lalu dia mengangguk.

"Okey, anytihng else mis?" tanya pelayan. Angel menggeleng.

"Jadi, apa yang kalian lakukan di sekolah Al, Is?" tanya Angel sambil menatap putra kesayangannya.

"Mom, Al sama Is punya banyak temen baru. Mereka baik," ujar Al.

"Ya mom, ada juga loh yang diem-diem liatin Al," ucap Is. Angel terkekeh mendengarnya.

Al menatap tajam Is. Dia sangat tidak suka gadis itu, dia terus-terusan menatapnya. Al menjadi risih dan tak suka.

Saat mereka sedang berbincang-bincang, tanpa sengaja, Angel melihat Alex sedang berjalan menuju ruang VIP. Mungkin dia hendak menemui kliennya, itu yang ada di pikiran Angel.

Pelayan datang membawakan pesanan mereka. Mereka memakan pesanan masing-masing sambil berbincang-bincang.

____________________________________________________

Vote sama komentnya ya jangan lupa.

Terimakasih sudah mau membaca.

My Mother is CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang