Beberapa kali dia memukul dadanya sendiri karena rasa sakit dan sesak yang begitu dalam.
Hujan yang turun membasahi Kota Berlin semakin membuatnya merasa sakit. Hujan. Ketika semuanya terjadi, semua kejadian buruk yang terjadi tiga tahun lalu. Dia percaya, ya, dia percaya kebenaran yang di ucapkan Clara.
Clara Jonshon. Albert Roys Risjad. Steven Roys Risjad.
Flashback on
"Semua yang akan aku ucapkan adalah kebenaran, kau tidak bisa menyangkalnya karena ingatan seorang Angel Lalisa Bert dihapus secara permanen. Mustahil bagimu untuk mengingat kejadian itu. Kejadian yang merenggut nyawa seseorang. Steven Roys Risjad, adik dari Alex Roys Risjad," Ujar Clara dengan nada datar.
"To the point," Ujar Angel. Clara tersenyum sinis, tapi dia tetap melanjutkan ceritanya.
"Kamu tahu siapa aku? Aku adalah istri dari Steven Roys Risjad sebelum dia tiada karena kau menabraknya! Ya, kamu seorang pembunuh Angel, kau pembunuh!"
Dada Angel tiba-tiba menjadi sangat sesak. Setelah mendengar itu Angel langsung berlari tak tentu arah. Dia tak memperdulikan apapun bahkan orang-orang yang telah dia tabrak saat berlari. Kenapa Angel bisa langsung percaya begitu saja? Karena kejadian itu selalu berputar dalam mimpinya. Angel tidak bisa mengingatnya tapi saraf otaknya terhubung dengan mata yang tak bisa dibohongi. Dalam mimpinya, Angel melihat dengan kepala matanya sendiri bagaimana dia dengan teganya menabrak Steven.
Dulu, dia sangat mencintai Steven, dia adalah cinta pertamanya. Setelah tahu Steven menikah dengan seorang wanita yang pernah tidur bersamanya dalam ketidaksadaran, Angel tak pernah membayangkan kalau cintanya akan di khianati.
Malam itu juga ketika hujan lebat, Angel mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, jalanan sangat gelap dan licin, tapi Angel tak memperdulikannya. Dia tetap melaju dalam keadaan kacau, matanya sembab dan pandangannya sedikit buram.
Ketika itu juga, seseorang tiba-tiba saja muncul beberapa meter di depan mobil Angel. Kecelakaan tak bisa terelakan. Jalanan sangat gelap dan licin. Orang itu terpental sangat jauh, naasnya dari arah berlawanan sebuah truk kontainer melaju dan tak melihat kecelakaan di depannya.
Angel langsung keluar dari mobil setelah mobilnya menabrak sebuah pohon. Dia mendekati seseorang yang ia tabrak. Walau kepalanya juga terasa sakit.
Angel melihat darah ada di mana-mana dan Angel melihat seseorang yang ia tabrak. Steven.
Angel langsung menangis, dibawah hujan itu. Angel terguncang. Angel membawa Steven ke rumah sakit.Dulu, Angel tak mengetahui seluk beluk keluarga Steven. Dia hanya tahu Steven sangat mencintainya.
Angel tak bisa mengendalikan dirinya sendiri, setelah kematian Steven, dia stres. Beberapa kali dia mencoba usaha bunuh diri. Akhirnya, orang tua Angel setuju menghapus ingatan Angel. Satu tahun setelah kecelakaan itu, Fredly menghapus ingatan Angel. Pada tahun-tahun berikutnya, dia fokus membangun perusahaannya. Pengobatan itu benarlah pengobatan paling mutakhir di seluruh dunia. Seseorang memang bisa berusaha dengan segala cara, namun takdir berada di tangan Tuhan hingga Angel justru dipertemukan dengan Al, putra dari Clara Jonshon dan Steven Roys Risjad.
Angel berteriak di bawah derasnya hujan kota Berlin. Dia tak mempedulikan gaunnya yang sudah basah kuyup.
Tiba-tiba, Angel merasakan tetesan air hujan tak lagi mengenainya. Saat menatap ke atas, dia melihat sebuah tangan yang memegang payung. Saat melihat orang yang memegang payung, Angel mengerutkan keningnya.
"Reza?" Angel menatap Reza dengan mata sembabnya. Dia satu-satunya yang selalu ada ketika Angel membutuhkannya.
Jujur, Angel pernah berpikir. Kejadian itu merenggut nyawa seseorang yang dia cintai, dia juga membuat seorang anak kehilangan ayahnya, membuat seorang istri kehilangan suaminya membuat seorang ibu kehilangan putra nya. 'Aku bersalah! Kau pembunuh Angel! Kau pembunuh!
Tidak, dia tak boleh berpikiran seperti itu lagi. Masa depannya masih panjang. Yang dia butuhkan hanyalah semangat hidup.
***
Angel PoV
Aku hanya menunduk. Reza mengantarku pulang ke mansion milikku.
"Kamu baik-baik aja, kan?" Tanya Reza dengan nada khawatir. Aku hanya mengangguk. Aku turun dari mobilnya.
"Thanks udah mau anterin." Aku tersenyum. Reza mengangguk. Lalu pergi meninggalkan mansion.
Aku berjalan dengan pelan menuju kamarku. Pikiranku sekarang sangat kacau, Kacau. Semua pikiran negatif itu muncul. Apakah Al mau memaafkan ku jika dia tahu yang sebenarnya? Atau dia akan membenciku. Aku tidak bisa menerima itu semua jika itu terjadi.
Aku kembali ke kamarku, membersihkan badanku. Aku tidak langsung berbaring mengistirahatkan badanku, aku berjalan ke balkon. Menatap bintang.
Aku mengeluh, lelah. Sangat lelah. Benar-benar lelah. Bukan karena aku ingin beristirahat, aku lelah, aku kecewa. Kecewa? Aku kecewa dengan diriku sendiri. Bukankah aku ini jahat? Aku membunuh seseorang tapi aku tidak dihukum? Aku akan menghukum diriku sendiri. Aku keluar melewati batas pagar balkon. Bukankah ini adil jika aku mati? Ya, ini akan sangat adil jika aku mati. Tapi, sebuah suara terngiang di kepalaku.
"Jika nanti kamu mengingat segalanya, tolong pulang, ingatlah aku dan putra kita. Kami menunggu kehadiranmu,"
Tapi, apakah Alex benar-benar menginginkan kehadiranku? Apakah dia benar-benar tulus menginginkanku? Tapi aku tahu, Clara adalah cinta pertama Alex. Alex juga harus terluka karena dia kehilangan kekasihnya. Aku yakin, dia pasti juga ingin bersama dengan Clara. Bagaimanapun Clara adalah cinta Alex. Aku hanya menjadi penghalang untuk mereka.
"Ini yang terbaik untukku." Aku mulai melepas pegangan ku pada pagar pembatas sedikit demi sedikit.
"Angel! Apa yang kau lakukan di sana?" Aku menolehkan wajahku. Aku melihat Reza sedang berlari ke arahku. Tidak dia tidak boleh lagi menolongku, dia sudah banyak menolongku dan kali ini tidak. Tidak.
Pliss, aku tidak bisa melihat tatapan mereka yang merasa kasihan padaku. Kenapa harus seperti itu?
Aku langsung melompat dari balkon kamarku yang berada di lantai dua. Aku terlalu kecewa pada diriku sendiri. Maaf, maafkan aku.
_________________________________________________________________________________________________________________
Maafin Angel, maafin author juga😓😓
![](https://img.wattpad.com/cover/204352676-288-k83959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother is CEO
Romance𝘼𝙣𝙜𝙚𝙡 𝙇𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖 𝘽𝙚𝙧𝙩, wanita karir paling sukses di usia 24 tahun yang lama men-jomblo karena sifatnya yang 'sangat pemilih', namun tidak ada yang bisa menandingi kehebatannya soal mengelola perusahaan. Pertemuannya dengan seorang anak...