Aku tahu aku salah. Aku salah telah membunuh Steven dan sekarang aku entah berada di mana. Apakah ini surga? Oh tidak, mana mungkin seorang pembunuh sepertiku masuk surga? Sekarang aku pasti berada di neraka. Tapi, kenapa di sini hanya ada kegelapan? Mana apinya? Dan mana malaikat yang akan menyiksaku? Kenapa aku seberani ini?
Dan tiba-tiba saja kepalaku sakit, sangat sakit. Oh tuhan, kenapa sesakit ini rasanya.
"Angel, pliss ... Kami butuh kamu. Aku mohon bertahan yah."
Samar-samar aku mendengar suara yang familiar. Tapi, aku tak memperdulikan nya. Kepalaku seperti ingin pecah. Kenapa aku justru terjebak di sini? Kenapa aku tidak langsung mati saja.
"Kau tidak bisa melakukan itu, Angel."
Buram. Aku tidak bisa melihat seseorang yang berbicara padaku. Kepala ku terasa berputar.
"Si-siapa kamu?"
Pandanganku mulai jelas saat sosok itu mendekatiku. Aku terkejut melihatnya.
Steven.
"Angel? Tidak, ini bukan Angel yang aku kenal, Angel yang aku kenal itu seseorang yang kuat dan berpikir tiga langkah ke depan. Tapi kau? Kau tak memikirkan orang-orang di sekitarmu yang sangat menyayangimu. Kau bukan Angel wanita yang aku cintai."
Aku menangis pilu sambil menggeleng. Kenapa perkataannya begitu menyakiti hatiku?
Aku menatap Steven. Wajahnya putih bersih, sama seperti dulu. Aku mendekatinya. Aku sangat merindukannya. Rindu, sangat rindu.
Aku menangis. Belum pernah sebelumnya aku menangis. Hatiku sakit, tak pernah rasa sakitnya sehebat ini.
"Steven, plis ... Izinin aku ikut sama kamu," ucapku sambil menangis.
Steven menggeleng. "Tidak Angel, masih banyak yang mengharapkan kehidupanmu. Tolong jaga kakakku dan putraku."
"Aku mencintaimu, kejadian itu tidak di sengaja. Kau tidak bersalah. Aku yang salah. Aku sudah menyakitimu hingga kau bertindak jauh seperti ini, ini semua kesalahanku. Maafkan aku dan kembalilah. Kakak dan putraku membutuhkanmu, mereka berdua sangat menyayangimu. Percayalah. Kembalilah, aku yakin di kehidupan selanjutnya kita akan bertemu. Aku mencintaimu."
Aku hanya bisa menangis. Steven perlahan menghilang, aku sangat merindukannya. Bisakah dia mengerti? Suara-suara familiar kembali terdengar. Oh Tuhan, aku muak. Kenapa kau tak mengizinkanku pergi bersama Steven? Kenapa?
Tiba-tiba, sebuah cahaya perlahan mendekatiku. Aku memejamkan mataku.
Dan ketika aku membuka mataku, aku tak lagi berada di dalam ruangan gelap. Buram. Namun, samar-samar aku mendengar suara yang selalu memanggilku. Alex. Apakah aku bisa menggantikan posisi Steven di hatiku?
Kali ini aku bisa melihat lebih jelas. Alex, dia menatapku dengan khawatir. Apakah dia benar-benar menginginkanku? Apakah aku ada dalam hatinya?
Tapi rasanya aku sudah tidak kuat. Kepalaku sangat sakit. Haruskah aku bertahan, atau aku harus pergi? Tapi, Al membutuhkanku.
Tidak. Aku harus bertahan. Plis ... Demi Al dan Is. Bertahanlah, kau adalah gadis kuat Angel. Semangat. Demi Al, Is Dan laki-laki yang akan menjadi suamimu.
Tapi, aku yakin. Kisah ku tidak akan hanya sampai sini. Aku masih ingin bertahan. Aku mohon tuhan, berikanlah aku kesempatan kedua.
______________________________________________________________________________
Huwa, part terpendek. Maafkan author ini kalau ceritanya nggak jelas.
Menurut author ceritanya abstrak dan nggak masuk akal. Tapi, yaudahlah. GPP.
Maaf ya kalau partnya pendek-pendek🙏🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother is CEO
Romance𝘼𝙣𝙜𝙚𝙡 𝙇𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖 𝘽𝙚𝙧𝙩, wanita karir paling sukses di usia 24 tahun yang lama men-jomblo karena sifatnya yang 'sangat pemilih', namun tidak ada yang bisa menandingi kehebatannya soal mengelola perusahaan. Pertemuannya dengan seorang anak...