Viona meletakkan kantung belanjaan di atas meja ruang tamu.ia mengedarkan pandangan ke sekeliling mengamati rumah Zara. terdapat foto-foto keluarga yang dipajang di dinding rumah,tampak sekali bahwa keluarga Zara adalah keluarga yang harmonis.
Satu foto menarik perhatiannya pria dengan seragam polisi terlihat gagah di balik bingkai sepertinya itu adalah ayah Zara."Nih Vi minum dulu kamu pasti capek kan abis naik angkot terus nemenin aku belanja" Zara menyodorkan segelas air mineral yang langsung diterima oleh Viona.
"makasih" ucap gadis itu
Zara menganggukan kepalanya seraya meminum air di gelas miliknya
"rumah lo kok sepi" Viona membuka suara
"Ibu aku udah meninggal ayah aku juga lagi dinas keluar kota kalo adik aku belum pulang,kayaknya dia masih sekolah" sahut Zara sambil mengembangkan senyumnya menyembunyikan kesedihan.
"oh yaudah, ayo kita masak sekarang " Viona tak melanjutkan pembicaraan tak ingin berbasa basi dan mengungkit kesedihan Zara seraya bangkit dari duduknya dan mengangkat kantung belanjaan.
"kamu duduk aja Vi biar aku yang masak" zara mencegah Viona
"apaan sih lo, gue nanti juga ikut makan kali jadi gue juga harus bantuin masak, gue bukan tamu Yang nggak tahu diri"
"bukan gitu vi aku cuma nggak mau kamu capek nanti" zara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal merasa serba salah.
"kalau lo gak bolehin gue masak yaudah gue balik aja"ancam Viona
"eh iya iya boleh kok, ayo aku tunjukin dapurnya dimana" Zara mengalah dan membawa Viona menuju dapur
dapur milik Zara tidak terlalu luas,namun sangat bersih dan rapi sehingga enak dipandang "belanjanya taruh di sini aja vi aku mau ambil pisau sama alatnya dulu" ujar Zara.Viona menurut seraya mengeluarkan belanjaan mereka dari kantong kresek kemudian meletakkannya di atas meja.
"kita mau masak apa"Tanya Viona Zara tampak berpikir
" emang pas belanja tadi nggak kepikiran mau masak apa" Viona menaikkan sebelah alisnya
"nggak aku asal ngambil aja hehehe"
"aduh gimana sih lo, lain kali kalau belanja itu pikirin dulu apa yang mau di masak, biar gak bingung akhirnya."
"Ya jadi gimana dong Vi"Zara merasa bersalah.
"kita lihat aja dulu bahan-bahannya"Viona tampak memilah bahan makanan yang Zara beli.
" masak spaghetti aja biar cepat gak papa kan gue udah laper. untung lo beli mie kuning sama udang ini tinggal saos tomat aja yang kurang sama kemangi"
"Iya gak papa spaghetti enak kok,di kulkas ada cabe merah sama tomat sausnya kita bikin sendiri aja gimana?" Zara memberi solusi
"oke setuju" balas Viona
mereka pun berkutat dengan bahan masakan, Viona merebus mie sementara Zara membuat saus tomat. memang pekerjaan itu bila dilakukan bersama pasti akan lebih cepat selesai, begitupun pekerjaan yang mereka lakukan.spagetti yang mereka buat sudah matang tinggal meletakkannya di piring. Mereka tersenyum cerah dengan hasil masakan mereka yang tidak mengecewakan.
" kak aku haus"teriak Remaja lelaki yang baru saja datang seraya mendudukkan bokongnya di kursi meja makan.Zara menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap Viona.
" itu adik aku udah pulang Vi aku tinggal dulu ya sebentar. nggak papa kan"
" Iya nggak apa-apa lagian udah siap nanti gue bawa makanannya ke meja makan lo duluan aja "balas Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning In Sadness
ChickLitKehidupan Viona yang bahagia berubah 180° setelah terjadinya sebuah insiden yang membuat ia kehilangan sang kakak. semua orang yang dulu dekat dengannya perlahan meninggalkannya. bahkan ia di usir dari rumah oleh ibunya sendiri. kakeknya kemudia...