Viona keluar dari swalayan dengan tangan penuh karena memegang belanjaan yang lumayan banyak. ia melirik kesana kemari mencari mobil Arjuna.setelah mendapati mobil berwarna silver itu terparkir menghadap jalan Ia pun menghampirinya.seraya melihat ke kaca mobil namun tak mendapati Arjuna di dalamnya. ia melirik sekitar sambil mengernyitkan dahi karena cuaca yang mulai panas.
Viona merutuk dalam hati
"ke mana sih tuh cowok,enggak tahu apa orang kepanasan" rutuk nya.Viona menendang batu-batu kecil yang terdapat di sekitar kakinya untuk melampiaskan kekesalan.
sebuah jeep hijau berhenti didekatnya dan tanpa diduga dua orang yang keluar dari mobil itu menutup mulut Viona dengan kain dan menyeretnya ke dalam mobil.orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa melihat dan tidak bisa menolong karena tidak mau ikut campur.tepat pada saat itu juga Arjuna yang baru keluar dari salah satu kios es krim berlari mengejar.namun terlambat karena mobil itu sudah melaju.
Arjuna bergegas menaiki mobilnya tak lupa Ia juga mengambil belanjaan Viona yang tercecer disekitar mobil.dengan kecepatan penuh Arjuna mencoba menyusul Jeep yang membawa Viona.jeep itu melaju ke jalan yang lebih sepi sehingga terjadilah aksi kejar-kejaran di jalan.untungnya tidak butuh waktu lama karena mobil jeep hijau itu tidak stabil sehingga kecepatannya menurun, memberikan Arjuna peluang untuk menyalibnya.dengan percaya diri Arjuna menginjak gas dalam dan berhenti tepat di depan mobil yang membawa paksa Viona.Suara ban berdecit terdengar memekakkan telinga jeep itu berhenti walaupun masih sempat menabrak bagian belakang mobil silver miliknya.
Kepala Arjuna terantuk ke depan stir akibat tabrakan kecil itu namun ia tidak mempedulikannya.seraya bergegas keluar dari mobil dan menghampiri jeep,Arjuna mengetuk kaca mobil dengan keras sembari berteriak memanggil Viona Rahangnya mengeras menahan emosi.
Dua orang pria keluar dari mobil dan tanpa babibu mereka langsung menghajar Arjuna.
Satu orang melayangkan tendangan sementara yang satunya mengarahkan tinju ke perut.Arjuna bergeser untuk menghindari tendangan ia lalu menangkap tinju yang tertuju padanya dengan tenaga penuh Arjuna memiting tangan orang itu hingga terdengar bunyi retakan.orang itu tersungkur dan merintih kesakitan namun Arjuna tidak mempedulikannya seraya membenturkan dengkulnya ke dagu orang itu hingga mengeluarkan darah.Mengetahui kawanannya kalah, orang yang sempat menendang Arjuna mengeluarkan senjatanya.ia memainkan pisau berujung tajam,melayangkannya ke arah Arjuna bertubi-tubi. Arjuna menghindari serangan itu dengan kewalahan ia tidak bisa balas menyerang karena menjaga jarak dari pisau.saat Arjuna mulai terpojok untung saja Viona keluar dari jeep dan membantunya menghadapi orang bersenjata itu.
Viona menangkis pisau yang mengarah ke perut Arjuna dengan sandaran kursi mobil yang di bawanya.
"Saat elo terpojok gunakan aja apa yang ada di dekat lo, walaupun elo kuat tapi kalau lawan elo menggunakan senjata elo akan tetap kalah."ucap Viona sambil tetap menghadapi orang di hadapannya.
Arjuna mundur karena Viona mengambil alih lawannya.gadis itu tanpa kesulitan melayangkan Sandaran kursi ke kepala orang yang ingin menculiknya orang itu melayangkan pisau ke arah Viona namun Viona segera menghindar walaupun lehernya masih terkena sabetan pisau.
Mata Viona menggelap karena orang itu berani melukainya, dengan brutal ia melempar sandaran kursi ke wajah orang bersenjata dan menendang perutnya secara beruntun.orang itu terbaring kesakitan wajahnya sudah bonyok di pukuli oleh Viona.tanpa ampun sekali lagi Viona meninju batang hidung pria itu yang topengnya sudah terlepas entah sejak kapan.Viona meraih pisau yang tergeletak di samping tubuh pria itu.ia menggores leher pria yang menculiknya dengan seringaian di bibir.
"Gue gak akan bertanya siapa yang udah menyuruh kalian menculik gue.tapi inget ini baik baik bos kalian salah karena cuma mengirimkan 4 orang untuk menghadapi gue lain kali kirimkan lebih banyak.gimana rasanya tergores oleh senjata sendiri huh nikmat bukan elo harus merasakan apa yang gue rasakan" Viona berucap dengan ekspresi dingin di wajahnya.ia melempar pisau ke sembarang arah setelah selesai menggunakannya.
Arjuna bergidik ngeri di tempatnya berdiri,ia mewanti-wanti dirinya agar tidak membuat masalah dengan Viona jika tidak ingin bernasib sama dengan pria yang terkapar di dekatnya.
Viona mendekati mobil milik Arjuna sambil memegang kepala.
"Jun tolong ambilin cardigan gue di jeep"pintanya.Tanpa banyak tanya Arjuna segera menuruti permintaan Viona.ia tidak bisa menolak apalagi gadis itu sudah mengucapkan kata tolong kata yang sangat jarang ia dengar.
Arjuna terbelalak saat melihat dua orang di dalam jeep yang kondisinya sudah tidak sadarkan diri.orang di jok belakang posisi tangannya sudah tidak pada tempatnya dengan kepala yang menempel di pintu mobil topeng kain di wajahnya lembab karena darah.sementara orang yang duduk di balik kemudi tidak sadarkan diri dengan leher terjerat cardigan berwarna soft brown milik Viona,mungkin saja gadis itu mencekiknya.tak ingin berlama lama melihat hasil keganasan yang di lakukan Viona,Arjuna segera mengambil cardigan milik gadis itu dengan asal ia sedikit berlari untuk kembali ke mobilnya.
"Lama banget sih lo ngapain aja di sana" ucap Viona kesal.
"Orang orang itu gimana Vi apa kita perlu manggil ambulans atau polisi"
"Udah biarin aja lagian mereka gak akan mati juga palingan cuma geger otak,patah tulang hidung sama satu lagi kehabisan nafas karena gue cekek.yang satu lagi gak tau gue karena elo yang ngabisin udahlah ayok buat apa kasian sama mereka."Viona menjawab acuh seraya melangkah mendekati pintu penumpang namun langkahnya oleng sehingga Arjuna buru buru menangkap tubuhnya.
"Elo kenapa Vi"tanya Arjuna panik.
Viona mencoba membuka matanya yang berat "mungkin karena pengaruh obat bius,gue tadi menghirupnya sedikit" ucapnya sambil membuka paksa matanya.
"Arjuna bawa gue pulang" ucap Viona sebelum gadis itu pingsan Karena sudah tidak kuat lagi menjaga kesadarannya.
Arjuna menggotong tubuh gadis itu dan mendudukkan di samping kursi kemudi ia lalu memasangkan selfbelt.
"Dasar lo,jadi dari tadi elo berkelahi sambil menahan diri agar tidak terpengaruh obat bius
Ini cewek kuat amat terbuat dari apa sih." Arjuna berucap sendiri sambil menatap Viona geram seraya mengelus puncak kepala Viona.kemudian ia pun menutup pintu pelan dan berjalan menuju kemudinya.melajukan mobil dan membawa gadis itu pulang ke rumah kakeknya.
********
Ini sebenarnya novel gendre apa sih kemarin sweet sekarang action haha^_^
Gak papa lah ya guys nikmati saja alurnya mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning In Sadness
Literatura FemininaKehidupan Viona yang bahagia berubah 180° setelah terjadinya sebuah insiden yang membuat ia kehilangan sang kakak. semua orang yang dulu dekat dengannya perlahan meninggalkannya. bahkan ia di usir dari rumah oleh ibunya sendiri. kakeknya kemudia...