Hari spesial yang menyakitkan

90 6 0
                                    

"karena kau sudah masuk ke kehidupan ku itu artinya kau sudah siap berbagi masalah mu dengan ku, meskipun aku harus mencari tahunya dengan cara ku sendiri"

********

Author

Irawan yang menyadari reaksi cucunya ketika ia menyinggung soal ulang tahun pun segera mengalihkan pembicaraan.

"Vi kamu ambilkan minum sana untuk tamu kita."ucapnya

Viona melihat kearah Kakek nya
"Kenapa tidak panggil bibi saja" tanyanya

"Apa kakek harus teriak dari sini memanggil bibi yang sedang di depan. sementara kamu ada di hadapan kakek dan sedang menganggur.jangan membantah,Cepat laksanakan" tegas sang kakek Viona hanya bisa mengangguk pasrah .

"Baiklah tapi jangan membahas hal penting tanpa ada aku,aku juga ingin tau"

"Iya kami akan menunggumu,sudah sana pergi" usir Irawan dengan berat hati Viona meninggalkan taman dan masuk ke dapur.

"Oh lihatlah kelakuan cucuku itu Artur" keluh Irawan

"Apa dia selalu seperti itu, maksud ku tidak percaya pada orang lain?"tanya Artur sambil memandang ke arah dapur tempat Viona berada.

"Tidak dia dulu orang yang mudah bergaul,ceria dan ramah pada orang di sekitar nya.tapi karena Insiden itu sifatnya berubah ia jadi menutup diri dan tidak mempercayai orang lain."jelas Irawan

"Kenapa seharusnya dia bersyukur bisa selamat dari insiden itu"

"Ya dia memang selamat tapi dia yang di salahkan karena menjadi penyebab kakaknya meninggal. anak ku mengusir nya dari rumah mereka saudara kembar Viona memusuhi dia karena masalah percintaan.kau tau semacam polemik cinta remaja?"
Artur mengangguk menanggapi

"Viona juga di jauhi teman SMA-nya
Sehingga sikapnya berubah seperti sekarang ini.tidak mempercayai orang lain dia hanya dekat dengan ku, tapi syukurlah sekarang ia sudah mulai mempunyai teman walaupun hanya satu.haha cucu ku itu memang aneh dan keras kepala" tutur Irawan panjang lebar.

"Sungguh berat beban yang ditanggung cucuku itu"keluh Irawan yang mendapat perhatian serius dari Artur. sebelum Viona datang dan mengagetkan mereka karena menaruh gelas dengan kasar

"Kakek bilang aku berat,apa maksud nya kakek ingin mengatai aku gemuk"
Viona duduk dengan kesal sang kakek menghela napas lalu menjewer telinganya.

"Cucu kurang ajar kau mengagetkan kakek mu yang sudah tua ini huh.jika datang ucap kan permisi percuma kau mengajari karyawan di cafe mu sopan santun jika kau sendiri bersikap seperti ini." Viona meringis sakit karena telinganya di jewer oleh sang kakek.

"Aduh kakek sakit lepasin dong,oke oke Viona minta maaf." Pinta Viona memohon pada kakeknya Artur yang melihat interaksi antara cucu dan kakek itu tertawa melihat Viona meringis kesakitan.mendengar tawa Artur Viona lantas menatap lelaki itu tajam.

"Beraninya Lo ngetawain gue,gue akan.."Viona yang sudah mengepalkan tangan kembali menurunkan nya karena mendapat ancaman dari sang kakek.

"Viona kamu mau kakek jewer lagi hum"ucap Irawan

Viona menggelengkan kepalanya sambil tersenyum paksa.

"Nak Artur silahkan di minum kopi nya"Irawan menawarkan setelah ia sendiri meminum teh dari gelasnya.

"Kenapa punya kakek teh bukan kopi seperti punya nak Artur."protes Irawan

"Kakek udah janji sama Viona gak akan minum kopi lagi kan,kakek ingat"Viona kembali mengingatkan Irawan

Drowning In SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang