Anggrek bulan

72 7 0
                                    

"terkadang terbuka itu lebih baik dari pada menyimpan semuanya sendiri"
**********
Happy reading ^_^

"Huuft..." Viona menghela nafas panjang seraya terlentang di kasur empuk miliknya.

Setelah sekian lama ia tidak memakai gaun dan high heels ia menjadi tak nyaman memakai keduanya dan lagi ia dituntut untuk berlenggak-lenggok di depan umum.sungguh rasanya sangat memalukan tampang garangnya seketika sirna menjadi wanita yang anggun dan itu sangat tidak cocok untuknya.

"Huua gue kapok jadi model" teriak Viona mencoba menyalurkan rasa kesalnya dengan berteriak.

"Viona ada apa?" tanya Irawan khawatir mendengar teriakan cucunya.kakek berkepala tujuh itu masuk dengan tergesa-gesa ke kamar Viona.

Viona mendudukan dirinya sembari nyengir
" hehe nggak papa kok kek"

" terus kenapa teriak-teriak, bikin kakek jantungan saja kamu ini " tegur Irawan

" maaf kek Viona gak sengaja"

" Ya sudah kamu mandi dan shalat dulu sana habis itu turun buat makan malam "

" Iya kek "sahut Viona lesu karena ia masih ingin beristirahat.

" jangan iya iya aja cepat sana " teriak Irawan.

"Iya kakek ini Viona mau mandi" Viona bangkit mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi agar ia tidak dimarahi kakeknya lagi.

Suasana di meja makan seperti biasa selalu hangat oleh obrolan-obrolan.setelah menyantap makanan pokok mereka akan melanjutkan dengan mengobrol sambil menikmati makanan pencuci mulut, sama halnya seperti saat ini.

" kenapa kamu pulang telat, apa kamu pergi ke cafe dulu tadi?" Tanya Irawan membuka suara

Viona yang tengah mengupas jeruk menatap kakeknya dan menjawab "nggak kek,tadi aku nemenin Arjuna lihat adiknya fashion show "

Irawan mengerutkan alisnya
" kakek baru tahu Arjuna punya adik,bagaimana adiknya" tanya Irawan kemudian

" bagaimana apanya kek " Viona bingung

" adiknya cewek atau cowok, bagaimana orangnya apakah sama seperti Arjuna yang bawel."

" Dia cewek Ya begitulah kek sama seperti abangnya " Viona menjawab malas

" kenapa wajah kamu seperti itu, apa kamu tidak suka pada adiknya"

" bukan gitu kek aku hanya kesal tadi aku dipaksa jadi model sama kakak beradik itu "

" hahaha "tawa Irawan pecah

" kakek gak percaya kamu jadi model "ucap Irawan,Bi Hani dan Pak Jono turut menatap Viona tak yakin.

" kenapa Kakek juga menertawai aku " Viona memberengut kesal.

" Yang benar saja Vi masa kamu jadi model memangnya kamu bisa tersenyum pada semua orang."

" sudah lah kek jangan bahas itu lagi " Viona berusaha menghindari topik yang membuatnya malu itu. Irawan pun mengerti dan mengubah topik perbincangan mereka.

" oh ya Vi dua hari lagi kamu ulang tahun, kamu mau minta apa dari kakek ?"tanya Irawan kli ini dengan wajah serius.

" tidak perlu kek aku sudah besar, aku tidak butuh apa-apa" Viona bersungguh-sungguh

" Ya sudah kalau memang begitu Kakek tidak memaksa,kalau kamu berubah pikiran segera beritahu kakek."

" baik "

" Satu lagi Vi maaf Kakek nggak bisa ada di hari ulang tahun kamu.siang ini kakek harus berangkat ke Bandung melihat restoran Kakek yang mengalami masalah "

Drowning In SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang