Laporan dan pencarian

67 5 0
                                    

"orang yang kelihatan lemah bukan berarti dia memang lemah mungkin saja ia menyembunyikan kekuatannya agar ia bisa membalas dengan telak,berhati hatilah!."

********

Dewa melangkah memasuki markas kali ini ia terlihat berbeda.tidak ada kacamata yang bertengger di hidungnya seperti saat ia sedang kuliah. wajahnya yang semula terlihat lugu sekarang malah tampak datar dengan pandangan yang menyorot tajam.ia menghentikan langkahnya saat sampai di depan pintu yang dijaga oleh 2 orang berbadan kekar.

"gue mau bertemu D apa dia ada di dalam?"tanya Dewa salah satu pria berbadan kekar menatap remeh ke arah Dewa seraya memainkan senjata api yang ada di tangannya.

"Ada perlu apa lo bertemu D" pria itu berucap sangar

"gue mau laporan " sahut Dewa singkat tak ada ketakutan di matanya walaupun pria itu memainkan senjata.

"Ya udah sana lo masuk "ucap pria itu.

Setelah mendapat persetujuan Dewa pun masuk ke ruangan tersebut.

"Aku datang untuk memberikan laporan " ucap Dewa pada orang yang duduk di kursi membelakanginya.

Perlahan kursi itu memutar dan memperlihatkan pria gagah dengan rahang yang kokoh. matanya yang sebiru lautan terlihat bercahaya di tengah ruangan yang temaram.

"Aku harap itu sesuatu yang kutunggu" ujarnya

Dewa menganggukan kepala
"ya D aku berhasil menemukan gadis dengan wajah sama seperti sketsa yang kau berikan"jawab Dewa orang yang dipanggil D itu menghela nafas sejenak.

"Tidak ku sangka kau membutuhkan waktu lama hanya untuk mencari seorang gadis" sindirnya

"Tapi tak apa aku menghargai jerih payahmu karena informasi yang kuberikan hanya sedikit. bisa kau perlihatkan buktinya padaku bahwa mereka memang gadis yang serupa"

Dewa mengambil tablet dari balik saku jaketnya dan menyerahkannya pada D.D memperhatikan foto yang ada di tablet dengan saksama.dahinya berkerut menahan kepalanya berdenyut sakit. ia menggeser tablet dan melihat data diri orang yang ada di foto D kemudian meletakkan tablet di meja setelah selesai melihatnya.

"Ya wajahnya memang sesuai dengan sketsa yang aku berikan,apakah kau sudah mengorek informasi darinya. menurut data diri yang kubaca di tablet mu tak ada yang spesial dari nya. bagaimana mungkin dia adalah orang yang kucari selama ini" D menuntut penjelasan dari Dewa yang berdiri di hadapannya.

"Belum gadis itu sangat sulit didekati sehingga aku tidak bisa mengorek informasi darinya.Ia seperti membentengi dirinya dengan tembok yang kokoh "ujar Dewa menjelaskan

D mengambil pistol di meja seraya mengelusnya "tembok yang kokoh ya, menarik " seraya tersenyum miring. ia berjalan ke arah Dewa dan menepuk pundak pria itu,masih dengan tangan yang memegang pistol.

"menurutmu apakah tembok itu akan hancur jika aku menembaknya " D berucap dengan suara lirih menakutkan hingga membuat Dewa menegang di tempatnya.melihat reaksi Dewa D tertawa terbahak-bahak.

"jangan tegang begitu Dewa kemarilah,kau dari tadi hanya berdiri di situ.maaf aku tidak menyambutmu padahal kau baru datang dari cuti panjangmu" D mendudukkan diri di sofa yang berada di ruangannya,Dewa pun mengikuti perintah D dan ikut duduk.

"jadi bagaimana Dewa apakah kau sudah berkumpul kembali dengan adikmu.tampaknya menyenangkan mempunyai seorang adik Hem"goda D.

Dewa mengepalkan tangan matanya berkilat marah
"dia sudah mati"ucap Dewa datar ia menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya.

D tersentak mendengar jawaban Dewa "bukankah kau mengatakan bahwa adikmu itu tipe yang ceria dan aktif.kenapa dia tiba-tiba meninggal,apakah dia mempunyai penyakit? "tanya D merasa penasaran

"dia bunuh diri" Dewa menelan ludah merasakan perih di dadanya.

"Aku turut berduka semoga adikmu tenang di sana", ucap D memberi pengertian

"Tidak adikku tidak akan tenang sebelum aku menemukan siapa orang yang menyebabkan ia bunuh diri.aku akan membuat perhitungan dengan orang brengsek yang telah merenggut adikku"

D menepuk pundak Dewa sembari berkata "kau harus memberikan orang itu pelajaran yang setimpal,apakah kau butuh bantuan ku?"

"tidak perlu aku akan memberinya pelajaran dengan tanganku sendiri"ujar Dewa

"oh baiklah sepertinya aku harus menyelidiki sendiri gadis itu dan menghancurkan tembok kokohnya agar kau bisa fokus mencari dalang dibalik kematian adikmu" Dewa menatap D mencari kesungguhan

"apakah Anda serius?bagaimana jika identitas anda diketahui itu akan berbahaya pada bisnis kita"

D mengangkat kakinya dan meletakkannya di atas meja seraya mengesap wine dari gelas yang tersedia di meja.

"tidak perlu khawatir aku akan melakukan penyamaran, tugasmu adalah Carikan aku tempat di sana agar aku bisa mengawasi gadis itu dengan leluasa"

"baiklah akan aku usahakan" ujar Dewa

"bukan usahakan tapi harus kau kerjakan dan ingat jangan sampai orang lain tahu misi kita termasuk Mr Chris dan Alice" D menatap Dewa dengan mata birunya mencoba mengingatkan

"aku mengerti "Dewa menganggukan kepala

"bagus jika kau sudah tidak ada kepentingan lagi kau bisa pergi Masih Banyak pengiriman yang harus ku urus"

Dewa beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan itu, hatinya sekarang sedikit lega karena ia bisa fokus menyelidiki kematian adiknya dan tidak ada tugas yang membebani nya lagi.

D kembali ke kursi kebesarannya seraya membuka laci dan mengambil kalung dari kotak perhiasan.ia memperhatikan kalung berbandul bintang dengan permata yang menghiasinya membuat kalung itu menjadi bersinar.

"who exactly is your owner, why does she keep haunting me and coming in my dreams even though I don't know him at all. " Batin D dalam hati

*******
C

hapter ini gaje banget ya ^-^ sorry kalo feel nya gak dapet gue kagak tau gimana cara menggambarkan situasinya maklum masih newbie

Drowning In SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang