Part 3

36 4 0
                                    

Mereka masih berada di atas rooftop, tapi dengan suasana yang lebih santai dan tidak secanggung tadi.
Dan saat ini mereka masih menikmati pemandangan dari atas rooftop dengan  mereka yang sudah dalam posisi duduk.
Kebetulan di atas rooftop ini ada satu sofa panjang yang sedikit agak usang tapi masih layak di duduki, mungkin itu sofa bekas penghuni apartemen ini. Ehm entahlah.

Semilir angin di atas rooftop menerpa wajah mereka masing masing. Suasana nya benar benar menenangkan. Entah terlalu larut dalam suasana atau bagaimana, kini mereka masih sama sama terdiam. Benar benar kembali sunyi dan sepi. Sesekali hanya terdengar desau angin.

Dan keadaan seperti ini pun benar benar membuat Taetae tidak betah. Rasanya begitu aneh dan asing. Dia tidak suka kesepian. Sampai akhirnya dia sengaja menghembuskan nafasnya kasar, sengaja untuk mengalihkan gadis yang belum ia ketahui namanya itu dari pemandangan yang jauh disana. Ya gadis itu memandang jauh sekali sampai seperti tidak sadar kalau ada pria tampan sepertinya disini "Uhm nona , apa kau tidak bosan berdiam diri terus seperti ini huh ? Jujur saja aku bosan." Ucapnya sambil mempoutkan bibirnya dan menggoyangkan badan nya gemas.

Gadis itu pun tertawa kecil melihat tingkah taetae yang bertingkah menggemaskan itu "Walau aneh ternyata dia sangat lucu kalau sedang merajuk begitu, ingin aku cubit rasanya' Batin gadis itu.

"Lalu kau ingin apa tuan ?"

"Uhm , tidak bisakah kau tidak diam begitu saja. Ya berbicara lah padaku. Tadi kau berbicara panjang lebar padaku, kenapa kau jadi diam begini sih ? " Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu lanjut berkata "Saat aku bertanya padamu, kau malah hanya diam sambil melamun. "Ucap taetae panjang lebar seperti anak kecil yang sedang kesal jika merasa kebosanan, diapun sambil menggoyang goyang kan badan nya. Benar benar menggemaskan.

Mempunyai rasa penasaran tinggi itu memang tidak enak. Kadang kala rasanya seperti bisa menggerogoti kewarasan. Harusnya Taetae sadar, dia baru saja bertemu gadis ini pun sebaliknya. Ehm memaksa gadis itu bercerita lebih banyak rasanya tidak wajar sekali. Uh salahkan saja rasa penasaran ini. Menyebalkan.

Sambil menghela nafas gadis itu pun mengalihkan pandangan nya ke bawah lantai rooftop sambil menyatukan kedua tangan nya.

"Ehm aku--,"

''Ah ya sudah nona, tidak perlu memaksa kan diri untuk bercerita padaku. maaf jika aku terlihat sangat memaksa tadi." Taetae mengibaskan tangan nya sekali lalu mengedikkan bahunya " Mungkin kau juga belum siap bercerita padaku. Apalagi aku adalah orang asing untuk mu kan. Jadi, aku rasa kau pasti tidak nyaman sekarang. Jadi tidak usah memaksakan diri, walau sungguh aku sangat penasaran."

Begini lebih baik, jangan memaksa. Biarkan rasa penasaran sialan ini jadi lebih besar.

Gadis itu hanya mengangguk tanda menyetujui. Gadis itu membenarkan bahwa dia memang tidak nyaman sekarang. Menceritakan segala nya pada orang asing yang baru di temui nya sepertinya tidak akan etis. Ini sama saja membeberkan masalah pribadi pada sesuatu yang belum di ketahui faktanya. Gadis itu tahu bahwa pria ini mungkin baik, tapi jika memberitahu segalanya sekarang sepertinya kurang tepat.

Tidak sekarang, tapi nanti.

Merasa anggukan itu adalah jawaban dari gadis itu taetae pun mengerti. Pun mereka kembali terpekur dengan pikiran masing masing. Kembali diam dan tenggelam dalam kesunyian malam di atas rooftop. Hingga kesunyian itu kembali terpecah tatkala Taetae mendengar gadis itu mendesih lirih seperti kesakitan.

My Alien IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang