"Kau sangat lelah ya ? "
Tanya Mi-ra pada Taetae yang kini bersandar di bahunya, Taetae menggerakkan kepala nya mengangguk dengan malas dan lemas, menunjukkan bahwa ia benar benar lelah sekali.
Mi-ra mengulum senyum seraya membelai pipi Taetae dengan sayang " Tidurlah, nanti kalau sudah sampai aku bangun kan" Titah nya. Dan Taetae hanya menurut, mulai memejamkan mata. Bergerak gusar mencari kenyamanan disana. Setelah di rasa nyaman dia berhenti bergerak dan melingkarkan tangan kirinya ke perut Mi-ra, tepatnya dia tidur seraya memeluk Mi-ra. Dan ini sangat nyaman.
Dan Mi-ra hanya diam, tidak berusaha menolak. Malah kini ia mengelus lengan kekasihnya dengan satu tangan nya yang lain mengelus rambut kekasihnya dengan sayang, terlihat seperti ibu yang hendak menidurkan anaknya.
Mi-ra akui, Taetae memiliki sifat yang sangat manja dan juga kadang kekanakan. Tapi kedua sifat itu begitu pantas melekat pada Taetae, tidak terlihat menjijikan tetapi malah sangat menggemaskan. Disini Mi-ra berusaha selalu membuat kedua sifat itu tersalurkan. Baginya Taetae itu memang sangat unik, walau manja dia juga sangat romantis.
Jangan lupakan sifat aneh yang suka muncul jika moodnya sedang berada di mode alien, walau mengesalkan tapi itu mengundang rindu.
Mi-ra mengulum senyum seraya merapikan poni yang menutupi dahi Taetae. Dia mengingat awal pertemuan nya dengan Taetae waktu itu. Aneh dan gila.
Dua kata yang waktu itu Mi-ra sematkan pada pemuda yang kini tidur dengan mulut sedikit terbuka di pundaknya itu.
Dia semakin mengulum saat dia mengetahui fakta bahwa kini dia menjadi kekasih dari seorang Kim Taehyung. Si Alien Idolnya, pujaan semua gadis di seluruh dunia.
Dia merasa menjadi gadis paling beruntung bisa bersanding dengan idola tampan dan berbakat ini. Tentu saja dia bersyukur. Kebahagiaan apa lagi yang kini ia inginkan jika bersama Taetae saja sudah sebahagia ini.
Mobil berhenti tepat di depan gedung apartemen tempat unit taetae berada. Menyadari hal itu Mi-ra pun lekas membangun kan Taetae.
"Tae bangun, kita sudah sampai " Tepuk nya pelan di pipi Taetae
Taetae melenguh masih dengan mata terpejam, mengerjakan matanya pelan dan mengucek nya sebentar, berusaha mengumpulkan kesadaran secara penuh, walau kurang membantu. Sungguh dia lelah sekali.
"Ayo turun" Titah Mi-ra. Dan Taetae menurut, langsung turun dengan malas.
Mereka berjalan menuju lobi apartemen. Taetae melangkah kan kaki dengan gontai bahkan menyeret kakinya. Matanya tertutup setengah, sangat kuyu sekali. Mi-ra jadi kasihan melihat kekasihnya itu.
Makanya dia kini menyeret tangan kekasihnya dengan tidak sabaran, agar lebih cepat sampai dan itu akan lebih membuat Taetae lekas beristirahat di kamarnya.
Di dalam lift Taetae menyandarkan tubuhnya di bahu Mi-ra, untung saja hanya ada mereka disini, jadi Mi-ra tidak merasa masalah.
Ting !
Pintu lift terbuka, menandakan bahwa mereka telah sampai di lantai tujuan, melewati lorong sebentar yang di kanan kirinya ada beberapa pintu unit lain. Tepat tinggal 1 pintu lagi Taetae menghentikan langkahnya. Hendak berbalik namun percuma karna alasan yang membuatnya berhenti sudah menyapa nya duluan. Mi-ra yang menyadari hal itu pun berkerut heran.
"Kenapa dia bisa ada disini sih ?!" Makinya kesal dalam hati
Dengan terpaksa Taetae menyapa balik dengan senyum paksa kepada wanita yang berstatus menjadi kekasihnya. Kenapa rasanya jadi kesal mengetahui bahwa fakta itu benar adanya.