Part 2

41 4 0
                                    

"Ayolah nona, Jangan seperti ini. Kau terlihat seperti nenek sihir kalau terus menampilkan wajah marah mu itu." Ucap taetae sambil menghentekakan kakinya gemas, dia sedang berusaha membujuk gadis itu karena sedari tadi menampilkan wajah menyeramkan. Menyerupai nenek sihir.

Namun gadis itu masih saja terdiam dengan nafas sedikit memburu. Ia marah pada Taetae. Merasa sedang di bodohi.
Tampan tapi juga aneh dan satu lagi, dia GILA.
Dan tunggu, setelah mengatai nya tuli bahkan pria ini mengatai nya nenek sihir. Baiklah ini nampak keterlaluan. Mereka baru saja bertemu dan tidak saling mengenal. Apa apaan dia ini.
Lalu bagaimana jika mereka sudah saling mengenal, title apa lagi yang akan di sematkan. Ratu iblis, anak lucifer, atau keturunan Azazel. Ah, pria ini.

Eh tunggu ! Saling mengenal ? Apa itu mungkin.

" Nona, terimakasih ya kau sudah menolong ku tadi. Kalau tidak ada kau mungkin aku sudah mati. Itu sungguh mengerikan. Kau benar benar dewi penolong ku nona. " Dengan wajah sumringah Taetae masih saja mengajak gadis itu berbicara, setidaknya dia harus mengucap kan terimakasih walau Taetae tau mungkin gadis itu marah perihal tolong menolong nya tadi. Tapi kenapa harus marah sih.

"Hah mati ? Apa mungkin hal sekecil itu bisa membuatnya mati dengan mudah." Batin gadis itu.
Eh tapi tunggu, apa pria ini tadi mengatakan dewi penolong ku?
Apakah benar dia sudah menjadi dewi penolong pria aneh itu malam ini ?
Ah tidak tidak ! Bagaimana pun dia sangat kesal sekarang. Jangan tergoda untuk memaafkan dengan mudah.

"Sepertinya sekarang setelah kau menjadi nenek sihir, kau juga sudah menjadi patung nona." Ucap taetae keheranan dengan tampang blanknya dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Diam kau ! Lelaki aneh. Dan ya ! Kau GILA ! " ucapnya penuh penekanan dan amarah.

"Apa ? Gila ? Pria tampan seperti ku kau katai gila nona ? Apa kau balas dendam padaku karna tadi aku mengatai mu tuli dan nenek sihir ? Waaah, Ternyata kau gadis pendendam ya nona. " Ucap Taetae seraya menggelengkan kepalanya heran.

"Nona, Kenapa kau jadi seperti ini ? Kau tadi kan berjanji mau menolongku, dan aku sangat berterimakasih kau sudah mau menolongku tadi. Apa kau meminta bayaran ? Baiklah nanti akan aku bayar, tapi saat ini aku tidak membawa uangku. Jadi, nanti saja ya nona. " Jawab nya santai.

Tapi tetap saja gadis itu masih diam membisu tak merespon. Masih menunduk dengan kepalan tangan yang menguat. Dan di salah satu kepalan tangan itu ada "sesuatu" yang sangat mengerikan bagi Taetae.

"Nona! Kau mendadak menjadi bisu sekarang ? Kau dari tadi diam saja dengan kepala yang terus menunduk. Apa uang mu jatuh ?" Intrupsi taetae lagi. Rasanya dia hampir frustasi jika terus di abaikan seperti ini.

Gadis itu pun mendongak menatap tepat pada manik huzle bermata elang milik Taetae dengan amarah yang masih membuncah. Dan semakin membuncah setiap detik. Ini benar benar menyebalkan.

"Hey pria aneh dan gila !
Kau sadar tidak, kau sudah membuat ku benar benar marah sekarang.
Kau sudah mengganggu ritual bunuh diriku untuk menolong mu. Dan setelah aku menolong mu tadi kau malah mengatai aku nenek sihir, patung, bahkan sebelum itu kau selalu mengatai ku tuli. " Nafasnya terengah keras karena berteriak lalu lanjut berkata " Dan satu lagi, kau juga mengatai aku bisu. Lalu gadis itu mengangkat salah satu genggaman tangan nya "Dan apa ini. Kau bilang ini yang bisa membuat mati berdiri huh !" Dia menunjuk benda yang di genggam nya kuat sedari tadi ke arah muka Taetae.

My Alien IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang