Ini sudah menjadi hari ke tujuh Mi-rae dan Taetae berada di pulau yang kelewat indah ini, dan rasa nya sayang sekali untuk di tinggalkan. Kendati begitu, besok mereka harus sudah kembali karena waktu nya sudah habis di barengi dengan jadwal pekerjaan yang sudah siap menunggu di depan sana.
Dan rasanya sia sia saja jika berlibur tapi tidak mengunjungi seluruh tempat wisata yang ada dan mengabadikan nya dalam bentuk foto. Salah satu kegiatan Taetae yang tidak pernah dia lupakan saat berlibur. Dimana dia membawa 10 gulungan roll film polaroid nya kesini.
Dan 7 Gulungan sudah habis untuk mengabadikan moment mereka selama disini. Astaga, dia niat sekali berlibur nya.
Bahkan Mi-rae sempat tercengang saat Taetae juga membawa dua pasang sepatu khusus mendaki gunung nya beberapa hari lalu. Dan ternyata dia memang sudah sangat berniat mendaki gunung Hallsan bersama Mi-rae. Awalnya Mi-rae menolak, karena pasti akan sangat melelahkan. Tapi, karena Taetae membujuknya, akhirnya dia mau walau sedikit tidak iklas. Bahkan sempat di sepanjang jalan dia mengomel karena lelah, sampai Taetae sempat menggendong nya- walau hanya sebentar karena sisa nafasnya hampir habis karena kelelahan. Tapi setelah mencapai puncak, rasa sesal di hati Mi-rae langsung lenyap begitu saja karena langsung di suguhkan pemandangan luar biasa indah di depan mata dari atas gunung itu.
Matanya menyapu bersih setiap lekukan keindahan yang tersuguhkan begitu apik disana. Ini sih luar biasa sekali namanya, jadi tidak ingin turun.
Dan ada lagi hal konyol yang tidak dapat Mi-rae lupakan saat Taetae mengatakan bahwa dia ingin mendirikan museum yang akan dia beri nama "Tata's Family" setelah mereka berkunjung di Museum Teddy bear. Kata Taetae dia akan memajang boneka bermuka love dengan baju volkadot itu beserta keluarganya - termasuk Taetae dan Mi-rae tentu saja. Aduh, konyol sekali kan.
Maka setelah 6 hari belakangan mereka lelah untuk pergi kesana kemari menjajakan mata melihat air terjun, pantai, kebun bunga, dan juga National Park. Dan hari ini Taetae mengajak Mi-rae berjalan menyusuri rute menuju salah satu padang Canola yang ada disana.
Ini cukup melelahkan tentu saja, karena mereka berjalan kaki. Tapi semua nya kembali terbayar saat mata di buat takjub dengan hamparan bunga kuning itu. Sengaja memilih waktu mendekati senja agar suasana nya lebih menakjubkan.
Bagaimana mega merah di langit dengan awan yang tidak terlalu banyak serta hamparan Canola di depan mata. Maka coba katakan bagian mana yang tidak indah ? Di tambah disana ada Taetae yang masih sibuk memotret disana sini dengan senyum kotak terukir.
Semunya jadi terasa lebih sempurna, terutama bagi Mi-rae.
Mereka sama sama menduduk kan badan pada salah satu batu besar yang tidak tahu sengaja atau tidak memang ada disana. Angin mengibarkan secara halus helaian rambut mereka. Sejemang hanya saling terdiam untuk sama sama menikmati pemandangan di depan sana.
Cekrik !
Sampai suara kamera yang sengaja Taetae arahkan pada Mi-rae, sontak membuat gadis itu berdecak sebal " Ck ! Jangan memotret ku terus. Astaga, apa tidak bosan. " Ujarnya kesal.
Sedangkan si pelaku terkekeh riang sembari berujar " Habisnya pacarku cantik sekali sih. Jadi gemas. " Ujarnya, lanjut mengecup pipi Mi-rae singkat, lalu kembali sibuk dengan kamera polaroidnya.
Tidak sadar juga, kalau sudah membuat pipi anak gadis orang itu sudah memerah sempurna karena malu. Malah rasanya ingin mencabut jantung nya agar tidak berdetak kurang ajar begini.
Eh, tapi nanti kalau mati bagaimana ?
Maka setelah nya Mi-rae hanya mampu mendengus kasar. Ya kesal juga karena ulah Taetae. Yang sebenarnya sangat dia sukai itu.