Musim gugur nampak nya sudah hampir berlalu , terlihat dari gundul nya pepohonan di sepanjang jalan negeri Ginseng ini
Angin pun sudah menghembuskan hawa dingin yang menusuk kulit , bahkan sudah banyak orang bepergian dengan mantel tebal dan sarung tangan
Sepertinya musim salju benar benar akan segera datang , tinggal menunggu waktu saja
Namun dinginnya angin malam ini tak mengubah posisi si gadis yang kini berdiri termangu di atas rooftop , walau nampak sesekali dia mengusap tangan nya agar menjadi lebih hangat karna gesekan antar kulit , apalagi dia hanya memakai sweater tipis , sudah di pastikan dingin nya sampai ke tulang
Sesekali juga terdengar helaan nafas berat dari mulutnya , sampai kadang mengeluarkan uap karna saking dingin nya cuaca , tapi nampak nya dia masih enggan bergeming sedikit pun
Hingga tiba tiba , dia merasa ada kehangatan yang melingkupi tubuhnya dari arah belakang , makin lama makin hangat seiring dekapan yang semakin erat. kini dia melihat tangan kekar nan jari lentik panjang melingkari tubuhnya
"Apa kau tidak kedinginan "
Suara husky lirih itu mulai menyadarkan nya , butuh beberapa detik hingga ia menyadari akan sesuatu
"Tae apa yang kau--... "
"Aku kedinginan , dan ini sangat nyaman " Potong taetae seraya merapat kan dekapan nya dari arah belakang dengan memejamkan mata seraya meletakkan kepalanya di ceruk leher Mi-ra, meresapi setiap sentuhan badan itu walau masih terhalang kain
Untuk beberapa saat mereka diam , menikmati saluran kehangatan dari tubuh satu sama lain , tidak bisa di pungkiri , Mi-ra juga merasa nyaman sekarang walau dia hanya diam tidak berniat membalas dekappan itu , terbukti taangan tetap menggantung ke bawah
Hawa dingin yang tadi menyerang tubuhnya kini tergantikan dengan kehangatan yang di tularkan dari tubuh Taetae
"Kenapa kau berbohong padaku Mi-ra ? " Tanya taetae tiba tiba suaranya parau
Untuk beberapa saat Mi-ra diam , sampai gerakan kepala taetae di pundaknya seolah memberi isyarat menyuruhnya untuk menjawab " Aku berbohong apa ? " Mi-ra balik bertanya , seolah dia tidak mengerti apa yang sedang taetae ingin bicarakan padanya
"Kau bohong tentang perasaan mu padaku " Ujarnya dengan datar
Mi-ra menahan nafas sejenak sebelum akhirnya dia menghembuskan nya secara perlahan " Perasaan apa maksudmu ? " Dia masih pura pura tidak mengerti
"Perasaan bahwa kau juga mencintaiku " Ucap Taetae dengan gamblang nya
"Aku tidak berbohong , aku sungguh tidak mencintaimu '' Dustanya
" Aku tahu kau berbohong " Ujar Taetae
"Tidak, aku tidak berbohong " Dia masih berkilah
"Kalau begitu belajar lah mencintaiku , karna aku sudah mencintaimu , kau pernah bilang jika kau akan mencintai orang yang juga mencintaimu , Jadi belajar lah untuk itu "
Untuk beberapa saat hatinya menghangat karena perkataan taetae , untuk beberapa saat pula dia seakan menyetujui permintaan Taetae tapi kemudian sekelebat perkataan Mama waktu itu melintas begitu saja dalam pikiran nya
"Aku tidak bisa Tae " Sahutnya dengan datar
"Kenapa ? " Tanya taeate seraya meregangkan dekapan nya pada Mi-ra walau belum sampai melepasnya
"Bagaimana dengan Liza , bukankah dia kekasih mu ? " Kini Mi-ra balik bertanya seraya memutar setengah badanya agar bisa menatap pria berhidung mancung itu