Part 22

6 0 0
                                    

"Kenapa oppa bisa ada disini ? " tanya mi-ra pada jimin

" Ehm ~~aku hanya merindukanmu saja , makanya aku kemari , karna kau tidak ikut ke dorm hari ini " Jawab jimin santai sambil tersenyum

"Benarkah oppa merindukan aku atau hanya rindu masakan ku saja ? " Tanya mi-ra menatap curiga

Jimin terkekeh " Heheheheheh mungkin keduanya , tapi mungkin lebih  banyak kepada masakan mu itu " Ucap jimin sambil tergelak

Mi-ra melirik curiga " Sudah aku duga " Ucap nya dengan nada serius , terdengar seperti detektif yang sedang memecahkn masalah

Jimin yang melihatnya hanya tertawa terbahak bahak " Hahhhahaha , kau cocok menjadi detektif mi-ra , karna kau bisa menebak dengan benar " ucap jimin sambil memegangi perutnya , bahkan dia tertawa sambil terjungkal ke belakang , karna dia duduk di sofa tanpa sandaran

"Astaga ! Oppa ~ kau ini hobi sekali jatuh ya "
Mi-ra sedikit terkejut melihat jimin terjungkal , mi-ra sering melihat jimin terjatuh , jadi dia pikir itu hobi jimin

Jimin masih tertawa sambil berusaha bangun " Hahhaahha iya mungkin ini salah satu hobiku yang paling unik " Jawab jimin masih terbahak kemudian duduk kembali

"Astaga oppa ~ berhentilah tertawa begitu  mukamu sampai memerah seperti pantat bayi " Celetuk mi-ra keheranan , hal semacam itu saja bisa membuat jimin tertawa sampai seperti ini

Jimin malah semakin terbahak mendengar  celetukan mi-ra , astaga lucu sekali wajahnya di samakan dengan pantat bayi !

Mi-ra hanya menggeleng keheranan ,baginya tidak ada yang lucu sama sekali perkataan nya itu , tapi jimin tertawa sampai terbahak bahak

"Oppa~ apa kau akan terus tertawa sampai  mati huh ? Tidak lucu jika di beritakan seorang penyanyi terkenal dan tampan mati karna terus tertawa " Canda mi-ra pada jimin

"Astaga mi-ra kau lucu sekali , aku tidak bisa menghentikan tawa ku , hahahhaahhaha " Jimin terus terbahak sambil memegangi perutnya yang sudah terasa sedikit kram karena terus tertawa

Mi-ra hanya menggeleng sambil tersenyum tipis melihat aksi jimin tertawa itu , dia jadi sedikit melupakan kejadian teror yang baru di alaminya

Hingga beberapa saat kemudian jimin pun menghentikan tawanya , perutnya terasa kram sekarang

"Astaga mi-ra , perut ku rasanya menjadi kram sekarang " Keluh jimin

"Salahmu sendiri oppa tertawa sampai seperti itu " Timpal mi-ra

Jimin hanya tersenyum mendengar perkataan mi-ra , kemudian dia menegakkan tubuhnya kemudian menatap mi-ra lekat

"Mi-ra-ya , aku harap kau tidak memikirkan teror itu lagi, kau tidak usah khawatir mi-ra , kami akan melindungimu " ucap Jimin masih mencoba menenangkan mi-ra agar mi-ra tidak merasa khawatir lagi

Tapi sejujurnya jimin yang sangat khawatir , karna kemungkinan akan ada teror susulan yang lebih parah , bahkan mengancam keselamatan mi-ra

"Terimakasih oppa , kalian selalu baik padaku dan mau melindungi ku  " Jawab mi-ra sambil tersenyum

"Tentu saja mi-ra , kami kan keluargamu , jadi kita harus saling melindungi bukan ? " ucap jimin membalas senyum mi-ra

Mi-ra hanya mengangguk , dalam hatinya dia bersyukur di pertemukan dengan orang orang baik seperti mereka , bahkan mereka mau melindungi nya
Tapi mi-ra sedikit kecewa , kenapa bukan taetae yang datang dan menenangkan nya seperti kemarin

Wajah mi-ra menjadi tampak murung , jimin yang melihatnya pun menjadi sedikit  khawatir

"Mi-ra-ya ~ kau kenapa ? " Suaranya terdengar khawatir

My Alien IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang