Wajahnya masih tertekuk masam. Sama sekali tidak menerbitkan senyuman seperti biasa. Tentu saja di masih kesal karena ulah si Alien gila itu.
Mi-ra menghempaskan alat makan dengan kasar di wastafel, barang barang tidak bersalah itu kena imbas kekesalan nya pagi ini.
Jika teringat kejadian di kamar nya beberapa waktu lalu, seketika pipinya serasa memanas dengan irama jantung tidak karuan.
Malu. Kesal. Dan Marah.
Itu yang sedang di rasakan Mi-ra.Macan.
Jika mengingat kata itu rasanya dia masih sangat malu. Astaga ! Dia merasa bodoh dengan tingkat kepolosan nya yang masih sangat tinggi itu. Bagaimana dia bisa berpikir bahwa Taetae benar benar memelihara seekor macan."Kang Mi-ra bodoh !! " Rutuknya kesal seraya memukuli kepalanya berulang kali.
"Kau sedang apa ? "
Hingga suara dari arah belakang langsung menghentikan kegiatan nya. Jantung nya berpacu hebat lagi. Ih ! Kenapa rasanya masih saja memalukan.
Mi-ra membalikkan badannya dengan sebal " Tidak ada !" Sahutnya ketus lalu segera berbalik dan sibuk lagi dengan kegiatan yang sempat tertunda.
Taetae hanya mengangguk, kemudian dia duduk disalah satu kursi yang melingkari meja makan.
Mereka saling diam tidak ada obrolan pagi seperti biasanya. Mi-ra yang memang masih enggan berbicara dan Taetae yang sibuk dengan ponselnya sekarang.
Tidak berapa lama, sarapan pagi sudah selesai di buat dan siap di santap. Mi-ra tersenyum puas dengan hasil karya nya pagi ini. Terlihat selalu menggugah selera dan ingin segera memasukkan nya kedalam mulut. Sudah tersaji apik di atas meja berbentuk bundar itu. Mi-ra kemudian duduk di salah satu kursi, sengaja memilih duduk bersebrangan. Tidak duduk bersebelahan seperti biasanya.
"Apa aku ini virus sampai kau harus duduk menjauh begitu ? " Sindirnya keras.
Mi-ra hanya memutar bola mata malas. Sama sekali tidak peduli dan tidak ingin berdebat dengan Alien itu. Memilih memasukkan sarapan kedalam mulut nya dengan lahap.
Taetae sempat bingung, tapi sedetik kemudian dia mengedikkan bahunya acuh. Dia sudah biasa dengan sikap Mi-ra yang seperti itu. Dengan lahap juga dia memasukkan sarapan nya, mengisi perut nya yang kosong dengan nikmat.
Mereka makan dengan khidmat, sama sekali tidak obrolan basa basi seperti biasa nya. Hingga mereka sama sama menghabiskan sarapan nya.
Setelah nya Mi-ra langsung membereskan piring dan sisa makanan nya, sama sekali tidak berniat berbicara pada alien itu.
Dia sibuk mencuci piring di wastafel dengan setengah hati, terlihat tergesa gesa sampai menciptakan suara gaduh di dapur.
"Jangan mengimbaskan kekesalan mu pada benda tak bersalah itu, Honey"
Bisikan husky nan berat dari arah belakang menggelitik telinga nya, menciptakan sensasi geli dan remang seketika bersamaan dengan tangan kekar berjari panjang itu melingkar di perutnya, membuat tubuhnya menegang seketika, detak jantung yang sudah bereaksi meggila. Belum puaskah Taetae membuat jantung nya tidak sehat sedari tadi ?
"Le-lepaskan aku ! " Titah nya gugup. Alien ini benar benar ya !
Tapi Taetae sama sekali tidak menurut, dia masih saja memeluk Mi-ra dari belakang, ah dasar keras kepala.
Akhirnya Mi-ra pasrah, memilih menyelesaikan pekerjaan nya. Seolah olah tidak merasa terganggu dengan mahluk yang masih saja menempel di tubuhnya.
"Apa kau masih akan tetap memeluk ku seperti ini ? " Sindir Mi-ra dengan memicingkan matanya seraya mengelap tangan nya yang basah. Tidak ingin beranjak sebelum Taetae melepaskan nya.