Part 59

4 0 0
                                    

"Berdasarkan keputusan hakim. Merujuk pada hukum yang berlaku dengan acuan undang undang, serta bukti kejahatan yang sudah di lakukan. Maka dengan ini, Nona Kang Yu Chan di beri hukuman penjara seumur hidup."

Tok Tok Tok

Maka setelah hakim memukul palu sebanyak 3 kali, Mi-rae dan juga beberapa orang yang turut hadir patut merasa lega. Akhirnya semua nya berjalan dengan baik. 

Sedangkan Yu Chan, tak henti nya berteriak menyerukan penolakan. Tapi tentu saja hal itu tidak akan mengubah apapun. Dia, akan tetap di hukum. Sedangkan Nyonya Eun Ha sudah di sidang 3 hari sebelum nya, dan mendapat hukuman yang sama. Jadi, adakah yang lebih melegakan dari ini ?

Maka setelah satu persatu orang yang ada di ruangan itu beranjak pergi, Mi-rae pun turut pergi dengan senyum mengembang. Melangkah kan kaki nya dengan ringan, seolah tak ada beban lagi. Ya, harus nya memang seperti itu. Tidak akan ada lagi orang yang akan menyakiti nya.

Mi-rae keluar ruangan di temani pengacara nya. " Baiklah Nona Mi-rae, saya permisi dulu. Dan selamat, kau sukses hari ini."  Pria mapan berjas tapi itu berujar seraya menjabat tangan Mi-rae.

Mi-rae mengulas senyum tipis, memandang takzim pada pria itu " Terimasih Paman Jung Seok. Terimakasih telah membantu ku. "

"Ya, itu sudah kewajiban ku untuk membantu client. Kalau begitu, aku permisi. "

"Berhati hatilah paman. "

Maka mereka benar benar berpisah dengan tujuan berbeda. Dimana Mi-rae berjalan cepat kearah samping gedung untuk menemui orang yang sejak tadi menunggu nya.

Mi-rae semakin tidak sabar saat melihat presensi dua manusia yang sudah menunggu nya sedari tadi. Maka dengan langkah yang sengaja ia lebarkan, Mi-rae melaju cepat lalu segera menghambur ke salah satu dari mereka.

"Terimakasih Oppa. Terimakasih. " Mi-rae memeluk nya erat. Di balas dengan elusan lembut di punggung nya.

Mi-rae merasa sangat perlu untuk melakukan ini. Karena apa yang sudah di lakukan oleh pria yang di peluk nya ini untuk nya selama ini. Semua nya memang tidak akan terbalas hanya dengan sebuah pelukan. Tapi, mungkin hanya ini yang bisa dia lakukan.

''Hey sudah lah. Yang terpenting sekarang mereka sudah di hukum. Dan aku harap kau benar benar akan bahagia setelah ini. " Ujar nya lembut. Selalu begitu. Penuh ketulusan dan kelembutan. Pria sebaik malaikat. Park Jimin.

"Hei hei, sebenarnya yang kekasih mu itu aku atau Jimin sih. Kok aku di abaikan begini."

Mi-rae dan Jimin saling melepas pelukan, lalu sama sama mengalihkan pandang pada pria tampan yang kini sudah melipat tangan di dada dengan tatapan galak.

"Sudah menganggu acara ciuman ku. Sekarang, malah memeluk pacarku sembarangan. Sahabat macam apa kau ini hah ? " Imbuhnya. Taetae masih mengomel seperti ibu ibu di tagih hutang.

Eh tapi tidak seram sama sekali sih, malah menggemaskan. Ingin cubit, ah tidak. Peluk saja.

"Hei, apa matamu buta. Mi-rae yang memeluk ku duluan. Dan aku mana bisa menolak. Rugi sekali tau. " Balas Jimin tidak ingin kalah.

"Heh dasar. Manusia bantet tidak tahu diri ya. Aku sungguh ingin menenggelamkan mu ke rawa rawa sekarang."

"Coba saja kalau kau berani. Atau aku akan menculik kekasih mu ini lalu menikahinya. Dia pasti tidak akan menolak. Iya kan Mi-rae ?"

"Hei kau ! Dasar man-.. "

Cup !

" Sayang sudah ya. Dan Jimin oppa, jangan  menggoda nya terus. Bisa bisa dia jadi Godzila nanti. " Ujar Mi-rae melerai kedua nya setelah dia mencium bibir Taetae sekilas agar manusia tampan tak terbantahkan itu berhenti bicara.

My Alien IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang